Today :

Not found what you looking for?:

Obama Dukung Penuh Israel, Indonesia Mengutuk

Rencana Israel untuk melanjutkan pembangunan permukiman di Baitul Maqdis timur terus berlanjut. Awal pekan ini, pemerintah Israel menegaskan bahwa mereka tetap meneruskan pembangunan 900 unit pemukiman Yahudi di kota Yerusalem bagian timur.

Seperti dilansir AFP, Obama kemarin Rabu, (18/11) saat diwawancarai Fox News menandaskan, "Menurut saya pembangunan permukiman baru tidak akan membantu keamanan Israel, bahkan hal ini dapat menyulitkan Tel Aviv untuk menciptakan keamanan dengan tetangganya".

Menurut sumber ini, Obama menyebut langkah Israel ini dapat membangkitkan kemarahan bangsa Palestina dan membahayakan kondisi yang ada, namun pidato selanjutnya Obama menunjukkan bahwa rencana Israel ini tidak berpengaruh terhadap dukungan AS terhadap Israel.

alt
Kecaman dan kutukan datang dari pemerintah Indonesia. Indonesia meminta masyarakat internasional untuk kompak menuntut Israel agar menghentikan pembangunan pemukiman bagi warganya di wilayah Palestina.


Demikian ungkap Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa. "Kami ingin menegaskan selugas-lugasnya bahwa pemerintah Indonesia mengecam tindakan dan kebijakan pemerintah Israel untuk membuat pemukiman. Itu jelas bertolak belakang dengan hukum internasional dan berbagai resolusi PBB dan tidak kalah penting menciptakan lagi hambatan bagi proses perdamaian," kata Natalegawa di Jakarta, Kamis (19/11).

Ini merupakan kesekian kali Indonesia mengutuk sikap Israel. Terakhir adalah saat Zionis itu menyerang wilayah Palestina di Jalur Gaza dari Desember 2008 hingga awal 2009. (mj/irib)
Merebaknya film Kiamat 2012 produksi Hollywood AS, ternyata menimbulkan kontroversi di Indonesia. Tidak hanya masyarakat, tetapi para ulama juga berbeda pendapat, ada yang mengharamkan tetapi ada juga yang membolehkan untuk menontonnya. Majelis Ulama Indonesia Malang mengharamkannya, tetapi MUI Jawa Timur justru membolehkannya.
Menanggapi hal itu, Ketua MUI Pusat KH Amidhan mengakui hingga sekarang MUI Pusat belum mengeluarkan fatwa, apakah membolehkan atau mengharamkan film kontroversial tersebut.
“Jangankan mengeluarkan fatwa, rapat soal film tersebut belum dilakukan MUI. Tetapi bagi saya sebaiknya MUI tidak perlu mengeluarkan fatwa, malah akan semakin membuat masyarakat penasaran dan akhirnya ingin menontonnya,” jelas KH Amidhan di Kantor MUI Pusat, Kamis (19/11).
Menurut KH Amidhan, sejak dari produsen hingga penulis skenario semuanya Yahudi. Dengan demikian, film kiamat 2012 sengaja dibuat Yahudi Hollywood untuk menyesatkan para penonton terutama umat Islam. Sebab datangnya kiamat merupakan rahasia Allah SWT dan tidak bisa prediksi hari-h nya.

Apalagi kedatangan kiamat versi film tersebut berdasarkan ramalan dukun bangsa Maya di Guatemala 5 Abad lalu, dimana kalender versi mereka akan berakhir pada 21 Desember 2012 nanti. Dengan demikian kiamat akan terjadi sesuai dengan tanggal tersebut. Jelas itu suatu kebohongan besar, karena kiamat merupakan peristiwa ghoib dan hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

Terlibat Perang Irak, Mantan PM Blair Akan Diperiksa

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair akan dipanggil untuk diperiksa oleh sebuah tim penyelidik menyangkut perang Irak. Demikian kata sebuah pengumuman para pejabat, Jumat, enam tahun setelah ia mendukung invasi yang dipimpin Amerika Serikat itu.

Blair termasuk di antara para tokoh senior dari Partai Buruh yang akan menghadapi pemeriksaan tim penyelidik independen awal tahun depan, beberapa bulan sebelum pemilu Inggris digelar.

Sir John Chilcot, mantan pejabat sipil yang memimpin pemeriksaan itu, mengatakan bahwa dalam lima minggu pertama sidang publik, yang dimulai 24 Nopember, akan mendengar keterangan dari para pejabat senior dan perwira-perwira militer.

"Kami akan meminta mereka menjelaskan keputusan-keputusan dan tugas-tugas utama, dan keterlibatan mereka ," kata Chilcot.

"Hal itu akan memberikan kami satu pengertian luas tentang bagaimana kebijakan dikembangkan dan dilaksanakan, dan pertimbangan apa diberikan bagi pendekatan-pendekatan alternatif."

Para keluarga dari serdadu yang tewas di Irak sudah mengingatkan mereka berniat akan menghadapi Blair dalam pemeriksaan itu menyangkut dukungannya sebagai perdana menteri pada perang itu.

Blairyang menyatakan akan bekerjasama dalam pemeriksaan itu menghadapi kecaman keras publik setelah mendukung Presiden AS (waktu itu) George W.Bush dalam invasi tahun 2003 untuk menggulingkan Presiden Irak Saddam Hussein.

Salah satu faktor yang menyebabkan mundurnya Blair dari kursi perdana menteri juga karena masalah ini.
Pengganti Blair, Gordon Brown yang mengumumkan pemeriksaan itu Juni, menepati satu janji untuk menarik mundur secara bertahap pasukan Inggris dari Irak.

Pemeriksaan itu akan meneliti kondisi-kondisi yang membawa keputusan Inggris dibawah Blair untuk mendukung invasi tersebut dan peristiwa-peristiwa setelah itu. Selain itu juga akan mencari akses ke catatan-catatan pemerintah dan juga akan mendengar keterangan dari keluarga 179 tentara Inggris yang tewas di Irak.

Blair dan para menteri pemerintah akan dipanggil Januari dan awal Februari. Laporan pemeriksaan itu tidak akan disiarkan sampai akhir tahun 2010 atau bahkan tahun 2011. (antara/shodiq)

AS Incar Aset Yayasan Alavi

Empat buah masjid dan sebuah gedung pencakar langit di New York akan disita oleh Kejaksaan Federal AS. Seperti dilaporkan oleh kantor berita BBC, Jumat (13/11), Jaksa Federal AS telah memulai langkah hukum untuk melakukan penyitaan itu.

Bangunan-bangunan itu adalah milik Yayasan Alavi, sebuah organisasi Muslim nirlaba yang dicurigai oleh pemerintah AS telah menyalurkan uang secara ilegal ke Bank Melli milik pemerintah Iran.

Bank Melli dituduh terlibat pendanaan program nuklir Iran dan pemerintah AS telah melarang warga negaranya untuk terlibat dengan bank ini.

Meski bermasalah dengan pemerintah, namun keempat mesjid dan gedung perkantoran itu tetap beroperasi selama kasus ini berjalan. Rencana penyitaan ini diajukan pemerintah AS ke pengadilan federal di New York.

Wartawan BBC di Washington Adam Brookes mengatakan kasus ini akan memakan waktu cukup lama dan selama kasus ini berjalan penyitaan dalam bentuk apapun harus sepengetahuan pengadilan.

Jaksa penuntut mengincar aset Yayasan Alavi yang bernilai lebih dari AS$ 500 juta. Jika tuduhan jaksa ini terbukti maka ini adalah tindakan kontra terorisme terbesar sepanjang sejarah Amerika.

Bangunan milik Yayasan Alavi itu adalah empat buah masjid Syiah di New York, Maryland, California dan Houston serta sebuah gedung perkantoran 36 lantai di Fifth Avenue New York.

Menurut laporan Dow Jones, Yayasan Alavi menguasai 60% saham gedung perkantoran yang dikenal dengan nama Gedung Piaget ini.

Bulan Desember lalu, pemerintah AS mengajukan tuntutan terhadap Assa Corporation, yang menguasai 40% saham Gedung Piaget. Perusahaan ini diduga merupakan milik pemerintah Iran.

Dalam berkas perkara yang didaftarkan di pengadilan bulan lalu, Assa meminta agar kasus ini dibatalkan dan menuduh jaksa federal AS berusaha untuk memperlebar lingkup undang-undang aset sebagai agunan di luar sepengetahuan kongres.(bbc/shodiq)

SBY Bantu Rp200 Juta untuk Kegiatan Ritual

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan bantuan dana sebesar Rp200juta untuk kegiatan ritual, yakni karya "Ngenteg Linggih dan Padudusan Agung" di Pura Bukit Mentik, Gunung Lebah, Desa Batur Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.

Wakil Ketua Panitia kegiatan ritual tersebut Dr I Ketut Murdjana di Desa Batur, Kintamani sekitar 60 km timur Denpasar, Senin, mengatakan, Presiden SBY memberikan sumbangan untuk kelancaran kegiatan ritual yang digelar umat Hindu setempat.

Kegiatan ritual berskala besar itu melibatkan seluruh lapisan masyarakat Hindu Desa Batur, Kintamani yang terdiri atas 700 kepala keluarga (KK) dengan menghabiskan dana sekitar Rp750 juta.

"Upacara tersebut dilaksanakan setiap 30 tahun sekali di Pura Bukit Mentik dengan rangkaian kegiatan dari awal hingga puncak acara berlangsung sebulan penuh, 20 September-20 Oktober 2009," tutur Ketut Murdjana.

Kegiatan ritual skala besar itu bertujuan untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dunia beserta isinya terhindar dari bencana, serta selalu dilimpahkan kesuburan dalam bidang pertanian.

Terkait rangkaian upacara yang berlangsung selama sebulan itu, berbagai prosesi telah dilakukan hingga pada puncaknya nanti diantaranya, "mulang pakelem" dengan menenggelamkan tiga ekor kerbau.

Korban suci itu masing-masing untuk kawah Gunung Batur dua ekor dan Danau Batur seekor.

I Ketut Murdjana menjelaskan, selain dana bantuan dari presiden pihak panitia juga memperoleh bantuan dari sejumlah donatur di Bali yakni gubernur, bupati/walikota serta para dermawan.

Bantuan yang tidak kalah penting lainnya juga berasal dari panitia penyelenggaraan turnamen golf di Jakarta.

"Sementara sumbangan dari masyarakat Batur sebesar Rp350 juta atau setiap tiap kepala keluarga kena iuran Rp500.000," ujarnya.

I Ketut Murdjana menambahkan, pelaksanaan upacara akan dipimpin oleh tujuh "sulinggih" atau pendeta diantaranya Ida Pedanda Budha dari Griya Batuan Sukawati dan Ida Pedanda Putra Tembau dari Griya Aan , Kelungkung.

Siapa Endang Rahayu Sedyaningsih?

Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih menjadi sosok yang sering dibicarakan di berbagai media saat ini. Siapakah dia sebenarnya dan apa hubungannya dengan NAMRU 2?

Nama wanita ini tiba-tiba muncul ke publik setelah ia dipastikan mejadi Menteri Kesehatan. Padahal awalnya tak ada yang mengenal pejabat eselon II Depkes itu. Bahkan Nila Moeloek, istri mantan Menkes Farid Anfasa Moeleok, yang batal jadi Menkes karena dikatakan tidak lolos psikotes mengaku tidak mengenalnya. Meski demikian realita bicara lain. Rabu sore (21/10) ia dipanggil ke Cikeas untuk mengikuti audisi calon Menkes. Dan SBY pun pada malam harinya mengumumkan namanya menjadi orang nomor satu di Depkes.


Menteri kesehatan yang ditunjuk oleh Presiden SBY untuk menggantikan Siti Fadilah Supari ini nama lengkapnya adalah Dr. dr. Endang Rahayu Sedianingsih, MPH. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 3 Februari 1955.

Pendidikan dokternya di selesaikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 1979. Gelar masternya (Master of Public Health) ia peroleh di Harvard University, Boston, Amerika Serikat pada tahun tahun 1992 pada jurusan kesehatan masyarakat. Gelar Doktor Kesehatan Masyarakat ia sabet di universitas yang sama pada tahun 1997.

Menurut situs resmi Departemen Kesehatan, www.depkes.go.id, istri dari dr.MJN Mamahit, Sp.OG ini memulai karirnya di Depkes sejak tahun 1990. Tahun 2004 sebagai pejabat fungsional dengan pangkat Peneliti Madya. Pada 26 Januari 2007 dipercaya oleh Menkes Siti Fadilah Supari sebagai Kepala Puslitbang Biomedis dan Farmasi. Pada 24 Juli 2008 sebagai peneliti Madya dan sejak 1 Agustus 2008 sebagai Peneliti Utama pada Puslitbang Biro Medis dan Farmasi.

Ibu dari 3 orang putra dan putri, Arinanda Wailan Mamahit, Awandha Raspati Mamahit, dan Rayinda Raumanen Mamahit yang pernah bekerja di Puskesmas di Nusa Tenggara Timur selama 2,5 tahun ini pernah dua kali memperoleh penghargaan yakni sebagai Penulis Artikel terbaik ke-2 Badan Litbangkes tahun 2000, Presentasi Poster Terbaik ke-3 pada Conferensi Asia Pasifik ke-3 tentang Perjalanan Kesehatan.

Karya-karya Endang R. Sedyaningsih di antaranya adalah Pengembangan Jaringan Virologi dan Epidemiologi Influenza di Indonesia (2007), Karakteristik kasus-kasus flu burung di Indonesia (Juli 2005-Mei 2006), dan Kajian penelitian sosial dan perilaku yang berkaitan dengan Infeksi Menular Seksual, HIV/AIDS di Indonesia (1997-2003).

Terkait hubungannya dengan laboratorium Namru 2 (Naval Medical Research Unit/NAMRU-2), wanita yang pernah menjadi staf litbang Depkes ini, dituding oleh mantan Menkes sebelumnya, Siti Fadilah Supari, sebagai orang orang yang mengirimkan spesimen virus influenza A (H5N1) ke laboratorium NAMRU-2 saat Departemen Kesehatan yang saat itu dia pimpin memutuskan untuk menghentikan pengiriman spesimen guna memprotes mekanisme pertukaran virus WHO yang tidak adil.

Dia memiliki akses untuk keluar masuk dengan bebas di Namru. Aktivitasnya ini kemudian diketahui oleh Siti. Karena ketahuan itulah kemudian Endang dimutasi jabatannya dan diminta untuk minta maaf kepada Siti Fadilah.

Mengenai kedekatannya dengan orang-orang di laboratorium riset Angkatan Laut Amerika ini, Endang mengatakan sebagai peneliti dia sering berhubungan dengan lembaga-lembaga riset di dalam dan luar negeri termasuk Namru 2 dan mengenal orang-orang yang bekerja di sana.

"Jadi saya dekat dengan Namru, saya dekat dengan Belanda, saya dekat dengan NIID (National Institute of Infectious Diseases) di Jepang, saya dekat dengan China, ada penelitian malaria. Sebagai peneliti kita dekat dan bekerja sama. Jadi tidak ada saya dekat dengan ini, tidak dekat dengan itu. Itu semua berbasis profesional kerjasama," tegas Menkes Endang Rahayu ketika ditanya perihal kedekatannya dengan Namru, Kamis (22/10).

Karenanya wajar jika banyak kalangan yang keberatan dengan penunjukan dirinya. Bahkan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin juga mengaku kecewa ketika mengetahui orang yang diangkat SBY sebagai Menkes, yakni Endang, ternyata dekat dengan lembaga penelitian Amerika Serikat dan lembaga-lembaga penelitian asing lainnya.

Direktur An Nashr Institute, Munarman, SH yang pernah mengangkat soal Namru 2 ini ke publik mengatakan bahwa dengan penunjukkan Endang membuktikan Indonesia tunduk pada Amerika. Anggota Presidium MER-C, dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT malah menyatakan Endang sebagai orang yang tak loyal pada bangsa dan negara. ”Buktinya ia mengirimkan virus ke luar negeri”, ungkap Jose dalam konferensi pers di kantor MER-C, Jakarta, Jum’at (23/10). (ant/depkes/shodiq ramadhan)

Mindset Menteri Kesehatan Berbahaya bagi Negara

Wawancara Suara Islam dengan Dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT

Beberapa kasus mencurigakan di Vietnam sebagai korban senjata biologi dan kimia AS pada waktu perang Vietnam. Juga Flu Burung, tiba-tiba ada Flu Burung sedangkan cara penyebarannya mencurigakan, dimana si penjual ayam tidak ada yang mati tetapi pembelinya justru mati. Tiba-tiba ada yang berjualan Tamiflu dan menawarkan vaksin Flu Burung.

Sebelum dipilih Presiden SBY sebagai Menteri Kesehatan KIB II menggantikan Siti Fadillah Supari, Endang Rahayu Sedyaningsih pernah dimutasi karena kedapatan membawa sample virus ke luar negeri tanpa izin Depkes. Tetapi Endang Rahayu menganggap dirinya tidak bersalah dengan dalih sebagai peneliti sehingga perlu kerjasama penelitian virus dengan negara lain.

Mindset (cara berfikir) seperti inilah yang berbahaya bagi keselamatan negara dan bangsa. Sepertinya Endang Rahayu buta jiwa nasionalismenya sehingga membahayakan negaranya sendiri dan menguntungkan negara asing terutama AS. Apalagi Endang Rahayu selama ini dikenal sebagai pendukung kuat eksistensi laboratorium milik Angkatan Laut AS yang dikenal dengan NAMRU 2, padahal oleh Siti Fadillah sudah ditutup tetapi akan kembali dibuka antek AS itu. Endang rahayu sengaja dipilih Presiden SBY menjadi Menkes dengan mengorbankan Nila Djuwita Anfasa Moeloek karena takut intimidasi tuannya, Presiden AS Barack Obama.

Mengapa kelakuan Endang Rahayu itu berbahaya. Pasalnya, virus dapat digunakan sebagai komoditas bisnis bahkan militer guna membuat senjata biologi. AS pernah menggunakan senjata biologi dan kimia secara besar-besaran pada Perang Vietnam (1964-1974), sehingga menyebabkan anak-anak Vietnam yang lahir pasca perang cacat fisik dan psikis seumur hidup, sementara rakyat sipil mati secara mengerikan sebagai dampak dari senjata biologi dan kimia militer AS.

BahkanAS pernah membantu Saddam Husein dengan senjata biologi dan kimia ketika terjadi Perang Iran-Irak (1980-1988), yang akhirnya digunakan Saddam Husein terhadap pasukan Iran.

Jadi tidak menutup kemungkinan, virus yang diberikan Endang Rahayu kepada AS akhirnya digunakan untuk membuat senjata biologi yang merugikan

Indonesia sendiri. Patut diduga kuat, penyebaran virus Flu Burung yang sangat cepat di Indonesia tidak menutup kemungkinan hasil kerja agen rahasia AS dalam “perang biologi” terhadap Indonesia. Perang biologi itu terutama dimotifasi untuk kepentingan bisnis perusahaan farmasi AS dengan menjual Tamiflu kepada pemerintah Indonesia, dan itu sudah terbukti.

Berikut ini wawancara Abdul Halim dari Tabloid Suara Islam dengan Dr Joserizal Jurnalis SpOT seputar penunjukan Menkes Endang Rahayu dan NAMRU 2 bagi keamanan dan kedaulatan NKRI.

Bagaimana menurut anda dengan terpilihnya Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai Menteri Kesehatan KIB II ?

Pemilihan Menteri Kesehatan ini sepertinya sudah direkayasa. Mereka tidak ingin memilih lagi Ibu Siti Fadillah Supari, sebab beliau dianggap menetang hegemoni AS dalam persoalan aturan tata virus dunia. Beliaulah yang mendobrak aturan Global Influenza Surveilance Network (GISN) dengan menggalang negara-negara lain untuk melawan hegemoni AS. Maka tidaklah mengherankan jika AS membuat catatan khusus buat Siti Fadillah. Karena itu beliau dijegal tetapi tidak secara langsung sehingga dimunculkanlah skenario mereka.

Maka dicarilah Ibu Nila Djuwita Anfasa Moeloek yang kemudian di diskualifikasi dengan cara yang tidak elegan, seperti tidak tahan stress. Kemudian dimunculkanlah Endang Rahayu pada last minutes. Perlu dipertanyakan, apakah Endang telah menjalani test kesehatan dengan tim kesehatan RSPAD, tetapi kalau tanya jawab dengan SBY mungkin ya ! Dengan demikian, kita patut curiga kalau Endang memang sudah di plot sejak awal. Endang dikenal sangat dekat dengan AS, bahkan pernah membawa virus ke luar negeri yang dianggapnya biasa sebagai peneliti. Padahal virus tidak boleh dibawa keluar masuk negara karena mengandung komoditas bisnis dan militer.

Pendukung Endang diantaranya jubir Presiden, Dino Pati Jalal, karena dia memang pendukung laboratorium militer AS, NAMRU 2. Sedangkan dari kalangan dokter seperti mantan Ketua Umum IDI, Kartono Mohammad dan beberapa doktor lulusan AS. Padahal Siti Fadillah termasuk menteri popular, yang banyak membantu SBY dengan program-program populisnya sehingga membuatnya disenangi rakyat dan terpilih kembali. Seperti program Jamkesmas yang bermanfaat bagi orang miskin dengan berobat gratis. Kemudian obat murah yang merupakan program sangat populis sehingga rakyat semakin percaya pada pemerintahan SBY.

Sebenarnya kita sudah menduga akan adanya tekanan AS untuk mendongkel Siti Fadillah. Kalau SBY langsung menunjuk Endang maka akan memberi kesempatan orang lain untuk berkomentar lebih lama sehingga habislah Endang. Maka diskenariokan SBY terlebih dahulu menunjuk Nila, tetapi ketika menjelang last minutes dan terpepet waktunya, maka Nila sengaja dikorbankan. Seperti kalau bermain catur, pion yang dikorbankan atau benteng dikorbankan untuk memperoleh star.

Menkes Endang mengatakan NAMRU 2 akan diganti IUC. Bagaimana komentar anda?

Memang katanya sekarang perjanjian kerjasama sipil dengan sipil, namun sesungguhnya intinya bukan dengan sipilnya. Tetapi apakah dengan perjanjian itu Indonesia setara dengan AS, kemudian apakah transparan dan apakah kita mempunyai akses sama dengan AS, tidak boleh ada ketidak adilan atau pendholiman. Kalau semua unsur itu terpenuhi, kita bisa menfollowup dalam pelaksanaannya. Adapun yang kita khawatirkan tidak seperti itu dan akhirnya akan kembali seperti NAMRU 2

Sesungguhnya dalam persoalan virus, tidak boleh sembarangan orang mengaksesnya, karena bisa menjadi komoditi bisnis dan militer dan dapat digunakan sebagai senjata biologis, seperti adanya Flu Burung, tiba-tiba muncul Tamiflu. Virus dapat juga digunakan sebagai bahan pembuatan senjata biologis sesuai dengan virusnya, sedangkan keganasan virus dapat ditingkatkan dengan proses mikro biologis sehingga menjadi senjata biologis. AS banyak memiliki laboratorium militer, dimana yang terkenal Los Alamos, New Mexico.

Apakah AS pernah menggunakan senjara biologis kepada negara lain seperti senjata nuklir terhadap Jepang ?

Beberapa kasus mencurigakan di Vietnam sebagai korban senjata biologi dan kimia AS pada waktu perang Vietnam. Juga Flu Burung, tiba-tiba ada Flu Burung sedangkan cara penyebarannya mencurigakan, dimana si penjual ayam tidak ada yang mati tetapi pembelinya justru mati. Tiba-tiba ada yang berjualan Tamiflu dan menawarkan vaksin Flu Burung.

Dengan adanya penyebaran virus Flu Burung, jika dipandang dari sisi ekonomi, apakah dapat menggoncangkan perekonomian suatu negara ?

Kalau sudah terjadi penyebaran dari hewan ke manusia bahkan dari manusia ke manusia, berarti negara kita akan tertutup dari dunia luar. Supaya orang dari dalam negeri tidak keluar membawa penyakit dan orang luar tidak masuk sehingga terkena penyakit. Jadi dampaknya secara ekonomi akan sangat luas karena terisolasi dari dunia luar. Secara ekonomi dan pertahanan, masa depan bangsa akan sangat berbahaya.

Dalam kasus penunjukan Menkes Endang, mengapa SBY menyerah pada tekanan AS, padahal tidak dapat dipilih lagi pada 2014 nanti?

Ini memang persoalan bagaimana memandang kekuasan dan kehidupan. Dalam Islam kekuasaan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Kalau kita membela rakyat dan mati dibunuh, maka akan mati syahid. Apakah SBY tidak ingin memperoleh kemuliaan mati syahid dengan membela rakyatnya, meski kemudian dicelakai agen asing. Bagi orang Islam, kehilangan kekuasaan tidak masalah. Kalau dia membela rakyatnya yang didholimi dan akhirnya kehilangan kekuasaan, itu amal ibadah yang nilainya besar dihadapan Allah. Ini persoalan bagaimana memandang kekuasan dan amanah.

Mengapa sekarang suara mantan Menkes Siti Fadillah terlihat melunak, padahal sebelumnya mengkritik habis-habisan atas penunjukan Endang ?

Jelas, dia diancam ! Mungkin diancam akan dicari-cari kesalahannya dengan ditakut-takuti. Menjadi pejabat kadang-kadang kebijakannya tidak sepenuhnya sesuai dengan aturan perundang-undangan, sehingga bisa dicari-cari kesalahannya selama menjabat. Kalau mengancam pejabat paling enak orang yang tahu persis persoalan anak buahnya.

Menurut anda, apakah susunan KIB II professional ?

Misalnya Menkes Endang dan Menhan Purnomo Yusgiantoro, ini kan aneh. Menhan Purnomo tidak berpengalaman dalam bidang pertahanan meski pernah sebentar menjabat Wakil Gubernur Lemhanas. Sebenarnya banyak Jenderal yang lebih berpengalaman dalam bidang pertahanan atau orang sipil yang lebih berpengalaman, yang membuat pihak TNI harus menjadi tentara rakyat, bukan hanya tentara professional.

Memang tentara yang kuat dibutuhkan negara, tetapi jangan jauh dari rakyat. Kalau kuat tetapi jauh dari rakyat, nanti akan dihadapkan dengan rakyat untuk kepentingan penguasa atau asing. Doktrinnya memang harus begitu sehingga sulit jauh dari rakyat. Saya kira ini bukan zaken kabinet, tetapi kabinet kompromi politik dengan partai, pihak asing dan semua orang.

Bagaimana SBY selalu mengandalkan politik pencitraan untuk menaikkan popularitasnya dimata rakyat?

Sebenarnya pencitraan dari sisi positif boleh saja. Tetapi kalau kita bangun pencitraan yang tidak sesuai dengan kenyataannya, itu jelas terlarang. Seharusnya apa adanya sehingga nanti dinilai Allah SWT walaupun nanti rakyat juga memberikan pandangannya. Itulah sebenarnya konsep kepemimpinan dalam Islam. Jika konsep pemimpin diluar Islam, mereka akan takut sekali jika kehilangan legitimasi, jabatan, dibunuh dan takut ditinggalkan orang lain. Kalau mereka menyadari kekuasaan sebagai amanah, maka akan jalan dengan keyakinannya dengan meminta nasehat para ulama. Jadi tidak perlu takut, sebab semua orang dapat berjihad sesuai dengan kemampuan lapangannya. Pak SBY dapat juga berjihad melalui jabatannya sebagai presiden.

Bagaimana kelanjutan rencana MER-C untuk membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza, padahal sekarang Menkesnya bukan lagi Siti Fadillah yang menjadi pendukung kuat pembangunan tersebut ?

Pendirian Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina adalah amanah dari rakyat karena dananya dari rakyat Indonesia. Kita hanya berharap ridho Allah SWT, tidak bergantung kepada manusia. Kita tetap melakukan pendekatan horizontal mengenai wewenang pendirian rumah sakit ini. Tetapi kalau mereka menghalanginya, maka kita serahkan kepada Allah. Kita tetap berdoa kepada Allah agar rumah sakit ini tetap berdiri. Siapa yang menghalanginya, semoga Allah menyingkirkannya. Program MER-C tetap dilanjutkan dan diserahkan kepada Allah, sebab ini amanah dari umat Islam Indonesia untuk umat Islam Palestina dengan tujuan yang mulia. Kalau mereka nekat menghalanginya, semoga diberi petunjuk Allah atau disingkirkan dari jalan yang menghalanginya.

Terakhir, sebagai Presidium MER-C, bagaimana nasehat anda kepada Presiden SBY dan Menkes Endang Rahayu?

Indonesia adalah negara besar dan kaya raya hasil buminya dengan letak geopolitik yang sangat strategis, dimana penduduknya 240 juta orang yang mayoritas umat Islam. Karena itu pemimpinnya harus berusaha keras untuk melindungi rakyat dan wilayah kedaulatannya. Kalau tidak, maka negara ini lambat laun akan dirontokkan. Bukan berarti dijajah secara fisik, tetapi dikooptasi secara ekonomi, budaya, sosial dan sebagainya. Pihak asing akan dengan leluasa mengambil sumber daya alam negeri ini. Karena itu pemimpin negara ini harus kuat dan berjibaku melindungi rakyatnya meski taruhan nyawanya. Kalau takut nyawanya hilang, jangan jadi pemimpin.

Mengenai Menkes Endang, saya khawatir dengan cara berfikirnya (mindset). Jika dia tidak merubah mindsetnya, akan bahaya bagi negara ini. Karena dia membawa virus ke luar negeri dengan dalih penelitian, padahal virus dapat menjadi komoditas bisnis dan kepentingan militer negara maju, sedangkan WHO sendiri sudah tidak dapat dipercaya. Sudah terbukti ketika Menkes Siti Fadillah memberikannya ke WHO, maka oleh WHO virus tersebut diberikan kepada berbagai perusahaan farmasi dan laboratorium militer AS di Los Alamos.

Makanya waktu itu Menkes Siti Fadillah memperjuangkan aturan baru di WHO, bahwa harus ada kesetaraan dan transparansi mengenai material transfer agreement, rencana pengiriman sample dan sebagainya sehingga jangan sampai disalahgunakan. Negara pengirim virus harus dapat imbalan yang sepantasnya. Seperti transfer ilmu bagaimana membuat vaksin, dimana selama ini hanya mereka yang membikinnya.

Sekarang NAMRU hanya ada di Indonesia dan Mesir, padahal dulu ada di Kenya, Taiwan dan Filipina, tetapi sekarang sudah ditutup semua. Kalau di Mesir untuk memantau Afrika, karena disana banyak penyakit yang sifatnya menular. NAMRU 2 merupakan proyek operasi intelijen AS, sebab mereka tidak bisa diakses, pegawainya tidak dapat ditangkap seperti staf kedutaan yang memiliki kekebalan diplomatik, padahal mereka para peneliti bukan staf diplomat asing. (Abdul Halim)


FUI: Menkes 'Antek' dan 'Kaki Tangan' AS


H.M Mursalin, perwakilan Forum Umat Islam (FUI) mengatakan bahwa masyarakat Indonesia dalam keadaan berkabung, terjadi pelecehan terhadap dunia kesehatan dengan diangkatnya Menteri Kesehatan baru Endang Rahayu oleh SBY. "Padahal Endang oleh masyarakat Indonesia sudah dianggap 'antek' dan 'kaki tangan' AS”, ujarnya.

Sebelumnya nama Nila Anfasa Moeloek lah yang paling santer terdengar akan menggantikan posisi yang di tinggalkan Menkes Siti Fadilah Supari, namun belakang namanya tergusur. Alasannya tidak masuk akal, Nila dianggap kurang tahan menghadapi stress. Alasan ini justru dianggap melecehkan dunia kesehatan.

"Nila Moeloek dikatakan tidak tahan stres tidak masuk akal. Kalau mau operasi mata tekanannya lebih berat dan langsung, lalu kalau dikatakan stres tidak mungkin," ungkap Mursalin di Kantor MER-C, Jakarta, Jumat (23/10).

Mursalin juga menjelaskan, dunia akademis bisa marah karena salah satu gurunya dilecehkan seolah mempunyai penyakit kejiwaan. Apalagi Menkes terpilih Endang Rahayu dianggap sebagai antek asing yang membawa virus ke luar negeri.

"Masyarakat Indonesia pantas marah karena selama ini dia (Endang) yang dekat dengan AS. Saya rasa proses ini hanya penipuan, ke depan harus waspada dan diawasi, harus diberi ultimatum," pungkasnya. (mj)

Ormas Islam Tuntut Adanya RUU Kehidupan Beragama

Sejumlah tokoh ormas Islam menuntut pemerintah dan DPR agar segera merumuskan dan memberlakukan RUU Kehidupan Beragama. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan kehidupan beragama yang sehat dan didasari oleh nilai-nilai kesatuan bangsa. Demikian salah satu butir pernyataan bersama ormas-ormas Islam yang dibacakan oleh Ketua LDA Al Azhar Ustadz Abdi Kurnia seusai Tabligh Akbar Menolak Pemurtadan Di Sumatera Barat yang digelar di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (13/11).

Tuntutan tersebut muncul karena adanya tindakan yang dilakukan oleh kelompok atau orang-orang di luar Islam yang terus melakukan aktivitas pemurtadan. Kasus yang terbaru adalah pemurtadan di lokasi gempa bumi di kawasan Padang Alai, Padang Pariaman, sumatera Barat. Dengan adanya RUU tersebut diharapkan dapat melindungi akidah umat Islam.

“Dengan adanya UU, maka pelaku pemurtadan dapat ditindak tegas dengan dalih mengganggu ketertiban umum dan menebarkan rasa pemusuhan dan kebencian”, ungkap Ustadz Abdi Kurnia.

Sebelumnya, ungkapan senada juga datang dari Ketua MUI Pusat KH. Kholil Ridwan. Beliau menyatakan para pelaku pemurtadan harus ditangkap dan dipidanakan.

Sementara itu, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH. Muhammad Al Khaththath menyerukan kepada pemerintah agar memeliki kepekaan yang besar terhadap masalah pemurtadan ini. Menurutnya masalah Kristenisasi adalah penghinaan yang luar biasa besar terhadap umat Islam. Adanya masalah ini, menurut Al Khaththath, karena fungsi negara dalam penjagaan akidah umat belum berjalan efektif.

“Kepala negara atau imam adalah tameng (perisai) yang harus membentengi umat Islam dari serangan musuh. Nah, SBY sekarang telah jadi tameng atau tidak?. Jika tidak kita akan membuat tameng yang baru,” ungkap Al Khaththath.

Selain Kholil Ridwan dan Al Khaththath, tokoh-tokoh ormas yang hadir dalam tabligh akbar itu antara lain Sekretaris DDII Ustadz Misbach Malim, Sekjen DPP Al Ittihadiyah Ustadz Fikri Bareno dan Relawan Gempa Sumbar Ustadz Bernard Abdul Jabbar. (shodiq ramadhan)