Today :

Not found what you looking for?:

Biografi Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)


Basuki T Purnama (BTP) yang akrab dipanggil Ahok lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, Belitung Timur. Ia melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMU) dan perguruan tinggi di Jakarta dengan memilih Fakultas Teknologi Mineral jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti.
Setelah menamatkan pendidikannya dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi (Insiyur geologi) pada tahun 1989, Basuki pulang kampung–menetap di Belitung dan mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan PT Timah.
Menggeluti dunia kontraktor selama dua tahun, Basuki menyadari betul hal ini tidak akan mampu mewujudkan visi pembangunan yang ia miliki, karena untuk menjadi pengelolah mineral selain diperlukan modal (investor) juga dibutuhkan manajemen yang profesional.
Untuk itu Ahok memutuskan kuliah S-2 dan mengambil bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta. Mendapat gelar Master in Bussiness Administrasi (MBA)atau Magister Manajemen (MM) membawa Basuki diterima kerja di PT Simaxindo Primadaya di Jakarta, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek. Karena ingin konsentrasi pekerjaan di Belitung, pada tahun 1995 Basuki memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halamannya.
Perlu diketahui, tahun 1992 Basuki mendirikan PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995. Bagi Basuki, pabrik yang berlokasi di Dusun Burung Mandi, Desa mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur ini diharapkan dapat menjadi proyek percontohan bagaimana mensejahterakan stakeholder (pemegang saham, karyawan, dan rakyat) dan juga diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi Pendapatan Asli Daerah Belitung Timur dengan memberdayakan sumber daya mineral yang terbatas. Di sisi lain diyakini PT Nurindra Ekapersada memiliki visi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh.
Berangkat dari visi seperti itulah pada tahun 1994, Basuki didukung oleh seorang tokoh pejuang kemerdekaan Bapak alm Wasidewo untuk memulai pembangunan pabrik pengolahan pasir kwarsa pertama di Pulau Belitung dengan memamfaatkan teknologi Amerika dan Jerman. Pembangunan pabrik ini diharapkan juga memberikan harapan besar menjadi cikal bakal tumbuhnya suatu kawasan industri dan pelabuhan samudra dengan nama KIAK (Kawasan Industri Air Kelik).

Kiprah Politik Ahok

Sebagai pengusaha di tahun 1995 ia mengalami sendiri pahitnya berhadapan dengan politik dan birokrasi yang korup. Pabriknya ditutup karena ia melawan kesewenang-wenangan pejabat. Sempat terpikir olehnya untuk hijrah dari Indonesia ke luar negeri, tetapi keinginan itu ditolak oleh sang ayah yang mengatakan bahwa satu hari rakyat akan memilih Ahok untuk memperjuangkan nasib mereka.
Dikenal sebagai keluarga yang dermawan di kampungnya, sang ayah yang dikenal dengan nama Kim Nam, memberikan ilustrasi kepada Ahok. Jika seseorang ingin membagikan uang 1 milyar kepada rakyat masing-masing 500 ribu rupiah, ini hanya akan cukup dibagi untuk 2000 orang. Tetapi jika uang tersebut digunakan untuk berpolitik, bayangkan jumlah uang di APBD yang bisa dikuasai untuk kepentingan rakyat. APBD kabupaten Belitung Timur saja mencapai 200 milyar di tahun 2005.

Bermodal keyakinan bahwa orang miskin jangan lawan orang kaya dan orang kaya jangan lawan pejabat (paham Kong Hu Cu), keinginan untuk membantu rakyat kecil di kampungnya, dan juga kefrustasian yang mendalam terhadap kesemena-menaan pejabat yang ia alami sendiri, Ahok memutuskan untuk masuk ke politik di tahun 2003.
Pertama-tama ia bergabung dibawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang saat itu dipimpin oleh Dr. Sjahrir. Pada pemilu 2004 ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Dengan keuangan yang sangat terbatas dan model kampanye yang lain dari yang lain, yaitu menolak memberikan uang kepada rakyat, ia terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.
Selama di DPRD ia berhasil menunjukan integritasnya dengan menolak ikut dalam praktik KKN, menolak mengambil uang SPPD fiktif, dan menjadi dikenal masyarakat karena ia satu-satunya anggota DPRD yang berani secara langsung dan sering bertemu dengan masyarakat untuk mendengar keluhan mereka sementara anggota DPRD lain lebih sering “mangkir”.
Setelah 7 bulan menjadi DPRD, muncul banyak dukungan dari rakyat yang mendorong Ahok menjadi bupati. Maju sebagai calon Bupati Belitung Timur di tahun 2005, Ahok mempertahankan cara kampanyenya, yaitu dengan mengajar dan melayani langsung rakyat dengan memberikan nomor telfon genggamnya yang juga adalah nomor yang dipakai untuk berkomunikasi dengan keluarganya. Dengan cara ini ia mampu mengerti dan merasakan langsung situasi dan kebutuhan rakyat. Dengan cara kampanye yang tidak “tradisional” ini, yaitu tanpa politik uang, ia secara mengejutkan berhasil mengantongi suara 37,13 persen dan menjadi Bupati Belitung Timur periode 2005-2010. Padahal Belitung Timur dikenal sebagai daerah basis Masyumi, yang juga adalah kampung dari Yusril Ihza Mahendra.
Bermodalkan pengalamannya sebagai pengusaha dan juga anggota DPRD yang mengerti betul sistem keuangan dan budaya birokrasi yang ada, dalam waktu singkat sebagai Bupati ia mampu melaksanakan pelayanan kesehatan gratis, sekolah gratis sampai tingkat SMA, pengaspalan jalan sampai ke pelosok-pelosok daerah, dan perbaikan pelayanan publik lainya. Prinsipnya sederhana: jika kepala lurus, bawahan tidak berani tidak lurus. Selama menjadi bupati ia dikenal sebagai sosok yang anti sogokan baik di kalangan lawan politik, pengusaha, maupun rakyat kecil. Ia memotong semua biaya pembangunan yang melibatkan kontraktor sampai 20 persen. Dengan demikian ia memiliki banyak kelebihan anggaran untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
Kesuksesan ini terdengar ke seluruh Bangka Belitung dan mulailah muncul suara-suara untuk mendorong Ahok maju sebagai Gubernur di tahun 2007. Kesuksesannya di Belitung Timur tercermin dalam pemilihan Gubernur Babel ketika 63 persen pemilih di Belitung Timur memilih Ahok. Namun sayang, karena banyaknya manipulasi dalam proses pemungutan dan penghitungan suara, ia gagal menjadi Gubernur Babel.
Dalam pemilu legislative 2009 ia maju sebagai caleg dari Golkar. Meski awalnya ditempatkan pada nomor urut keempat dalam daftar caleg (padahal di Babel hanya tersedia 3 kursi), ia berhasil mendapatkan suara terbanyak dan memperoleh kursi DPR berkat perubahan sistem pembagian kursi dari nomor urut menjadi suara terbanyak.
Selama di DPR, ia duduk di komisi II. Ia dikenal oleh kawan dan lawan sebagai figur yang apa adanya, vokal, dan mudah diakses oleh masyarakat banyak. Lewat kiprahnya di DPR ia menciptakan standard baru bagi anggota-anggota DPR lain dalam anti-korupsi, transparansi dan profesionalisme. Ia bisa dikatakan sebagai pioner dalam pelaporan aktivitas kerja DPR baik dalam proses pembahasan undang-undang maupun dalam berbagai kunjungan kerja. Semua laporan bisa diakses melalui websitenya. Sementara itu, staf ahlinya bukan hanya sekedar bekerja menyediakan materi undang-undang tetapi juga secara aktif mengumpulkan informasi dan mengadvokasi kebutuhan masyarakat. Saat ini, salah satu hal fundamental yang ia sedang perjuangkan adalah bagaimana memperbaiki sistem rekrutmen kandidat kepala daerah untuk mencegah koruptor masuk dalam persaingan pemilukada dan membuka peluang bagi individu-individu idealis untuk masuk merebut kepemimpinan di daerah.
Ahok berkeyakinan bahwa perubahan di Indonesia bergantung pada apakah individu-individu idealis berani masuk ke politik dan ketika di dalam berani mempertahankan integritasnya. Baginya, di alam demokrasi, yang baik dan yang jahat memiliki peluang yang sama untuk merebut kepemimpinan politik. Jika individu-individu idealis tidak berani masuk, tidak aneh kalau sampai hari ini politik dan birokrasi Indonesia masih sangat korup. Oleh karena itu ia berharap model berpolitik yang ia sudah jalankan bisa dijadikan contoh oleh rekan-rekan idealis lain untuk masuk dan berjuang dalam politik. Sampai hari ini ia masih terus berkeliling bertemu dengan masyarakat untuk menyampaikan pesan ini dan pentingnya memiliki pemimpin yang bersih, transparan, dan profesional.
Di tahun 2006, Ahok dinobatkan oleh Majalah TEMPO sebagai salah satu dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia. Di tahun 2007 ia dinobatkan sebagai Tokoh Anti Korupsi dari penyelenggara negara oleh Gerakan Tiga Pilar Kemitraan yang terdiri dari KADIN, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Masyarakat Transparansi Indonesia. Melihat kiprahnya, kita bisa mengatakan bahwa berpolitik ala Ahok adalah berpolitik atas dasar nilai pelayanan, ketulusan, kejujuran, dan pengorbanan; bukan politik instan yang sarat pencitraan.
Sumber : http://ahok.org/tentang-ahok/siapa-ahok
Baca Buku Ahok “Merubah Indonesia: Kisah Hidup Ahok” di : http://jokowi.ahokdki1.org/buku
Semoga Pilkada DKI Jakarta dimenangkan oleh tokoh yang jujur dan adil dalam memimpin. Ahok adalah salah satu tokoh yang terkenal bersih dan dicintai rakyatnya di Belitung. Siapapun pemenangnya, apakah Jokowi-Ahok ataupun Hidayat-Didik, kami mengharapkan Jakarta yang lebih baik.

Biografi Joko Widodo


Biografi Biodata dan Profil Joko Widodo . Blog tempatnya mengenal Tokoh dan Orang terkenal Di dunia. untuk menambah Ilmu pengetahuan kita juga memotivasi diri untuk mengambil sisi Positive dari Seorang Jokowi Tentunya kita sudah mengenal bapak yang satu ini dan bagaimana perjalanan Jokowi di masa Hidupnya Munkin artikel berikut bisa membantu anda dalam mengenal jokowi lebih dekat berikut

Biografi Jokowi - Joko Widodo

Nama Lengkap: Ir. Joko Widodo
Nama Populer: Jokowi
Tanggal Lahir: 21 Juni 1961
Tempat Lahir: Surakarta (Solo), Jawa Tengah, Indonesia
Agama: Islam
Hobi: Penikmat musik rock beraliran Cerdas
Riwayat Pendidikan: SDN 111 Tirtoyoso Solo, SMPN 1 Solo, SMAN 6 Solo, Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
Pekerjaan: Pengusaha, Eksportir Mebel, Walikota Solo periode 2005-2010 dan periode 2010-2015

Keluarga Pak Joko Widodo
Istri: Iriana
Anak: Gibran Rakabumi Raka, Kahiyang Ayu, Kaesang Pangerap

Ir. Joko Widodo atau yang lebih populer dengan nama Jokowi lahir di Kota Surakarta (Solo) pada tanggal 21 Juni 1961. Beliau merupakan pengusaha mebel, dan juga Walikota Solo untuk dua periode yaitu periode 2005-2010 dan 2010-2015. Tahun 2012 ini, Beliau bersama dengan Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. (Ahok) maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Riwayat Kehidupan
Jokowi kecil adalah anak seorang "tukang kayu". Setelah Beliau lulus dari SMA, kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada . Setelah lulus kuliah tahun 1985, dirinya merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN. Kemudian ia kembali ke Solo dan bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, CV. Roda Jati. Setelah merasa cukup, pada tahun 1998, dirinya berhenti bekerja di CV tersebut dan memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang pernah ia miliki. Dengan kerja keras, ketekunan dan keuletan, akhirnya Jokowi berhasil mengembangkan bisnisnya dan menjadi seorang eksportir mebel.

Menjadi Walikota Solo
Pada tahun 2005, Pak Jokowi memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Solo dengan partai politik PDI Perjuangan sebagai kendaraan politiknya. Akhirnya Beliau pun terpilih menjadi Walikota Solo. Selama kepemimpinannya, Solo banyak mengalami kemajuan.

Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya. Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006.

Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran
Joko Widodo
Sikap rendah hati Walikota solo ini tidaklah dibuat-buat. Bagi Masyarakat Solo, Jokowi adalah sosok pemimpin yang sangat peduli dengan kehidupan mereka. Di lorong pasar dan jalan-jalan di Kota Solo, Pak Jokowi sering sekali mengobrol dan mendengarkan keluh kesah rakyat tanpa jarak.

Ada satu fakta yang sangat mengejutkan, Jokowi belum pernah mengambil gajinya selama menjabat sebagai seorang Walikota dan Mobil yang ia pakai sebagai mobil dinas saat ini hanyalah "warisan" mobil dinas pendahulunya yaitu Bapak Slamet Suryanto.

Pada pemilihan Walikota 2010-2015, Pak Jokowi berhasil meraih 90% suara dari total pemilih. Sungguh fantastis seorang pemimpin yang benar-benar dicintai masyarakatnya.

Mobil Esemka, beliau lah salah satu orang yang berani memakai dan mempeloporinya. Jokowi-pun menyemangati murid-murid pembuat mobil Esemka saat mobil ini tak lulus uji emisi.

Cagub DKI Jakarta 2012-2017
Jokowi akan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub tahun 2012 dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mantan bupati Kabupaten Belitung Timur. Dana Kampanye Beliau rencananya cukup unik, dengan menjual baju kotak-kotak merah yang di pakai oleh Jokowi dan Ahok saat mendaftar di KPUD.
Sebenarnya sangat disayangkan Bapak Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta, Seharusnya beliau membangun Solo lebih baik lagi. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan bersama wakilnya, pejabat-pejabat terkait dan juga besama-sama masyarakatnya.

Biodata dan Biografi Jokowi - Joko Widodo ini terakhir di update pada tanggal 8 April 2012, Semoga bermanfaat, terimakasih.

Sumber: tokohindonesia.com, id.wikipedia.org, kompas.com,

Konseptor ‘Densus 88’ Firman Gani Tutup Usia


Jakarta – KabarNet: Setelah sempat menjalani perawatan selama dua hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, akibat penyakit stroke, mantan Kapolda Metro Jaya Irjen (Purn) Firman Gani menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 60 tahun, sekitar pukul 10.00, Sabtu 19 januari 2013, di RSPP di rumah sakit. Jenazah penggagas Detasemen Khusus Anti Teror Polri (Densus 88) ini disemayamkan di rumah duka, Jalan Panglima Polim 4, No. 12, Jakarta.

Tak hanya sebagai penggagas, Firman Gani juga meresmikan sendiri satuan elit antiteror itu pada 26 Agustus 2004. Saat itu Firman Gani menjabat Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya. Pada awal pendiriannya, Densus 88 hanya beranggotakan 75 personel polisi terpilih. Ajun Komisaris Komisaris Besar Polisi Tito Karnavian, yang sekarang menjabat Kapolda Papua, dipercaya memimpin Densus 88.
Densus 88 dibentuk dengan Skep Kapolri No. 30/VI/2003 tertanggal 20 Juni 2003, untuk melaksanakan Undang-undang No. 15 Tahun 2003 tentang penetapan Perpu No. 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Pasukan khusus yang sudah banyak menghilangkan nyawa manusia ini dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat melalui bagian Jasa Keamanan Diplomatik (Diplomatic Security Service) Departemen Negara AS dan dilatih langsung oleh instruktur dari CIA, FBI dan U.S. Secret Service. Kebanyakan staf pengajarnya adalah bekas anggota Pasukan khusus AS. Pusat pelatihannya terletak di Megamendung, 50 Kilometer selatan kota Jakarta.
Firman Gani lahir di Bandung pada 30 Desember 1952. Pria berdarah Lampung-Makassar ini adalah lulusan Akademi Kepolisian 1974. Selama berkiprah di Kepolisian, dia pernah menjabat Kepala Kepolisian Resor Majene. Lalu, menjabat Kepala Kepolisian Daerah di beberapa wilayah seperti Maluku, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan DKI. Terakhir ia menjabat Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Polri. Setelah pensiun, dia terjun ke politik, bergabung dengan Partai Amanat Nasional. [KbrNet/Slm]

Cumi Goreng Tepung Ini Ternyata Usus Babi!


Jakarta – Fried calamari alias potongan daging cumi berbentuk cincin yang digoreng tepung memang jadi favorit karena rasa gurih renyahnya. Namun, ternyata sebagian fried calamari yang dijual di restoran di Amerika sebenarnya berasal dari usus babi yang biasa disebut ‘bung’. Berdasarkan berita yang dilansir Huffington Post (17/01/2013), acara radio ‘This American Life’ episode 11 Januari 2013 menginvestigasi cumi imitasi ini. Ben Calhoun, produser program itu, menuliskan laporannya.
“Di restoran manapun, tepat pada detik ini, orang-orang memeras irisan lemon ke atas ‘cincin’ yang renyah dan berwarna keemasan, mencelupkannya ke saus marinara, dan mereka menyantap usus babi. Kini mereka mengunyahnya, merasa puas dan benar-benar tak tahu apa-apa. Inilah balasan untuk ketidakacuhan kita terhadap asal makanan yang kita santap, dan bagaimana makanan tersebut sampai ke kita.”
Food Safety and Inspection Service (FSIS) United States Department of Agriculture (USDA) yang berwenang memastikan pelabelan makanan yang benar, angkat bicara mengenai masalah ini. Menurut Mark Wheeler, juru bicaranya, ia tidak mengetahui keberadaan produk yang secara khusus berlabel ‘calamari imitasi’. Kalaupun ada dan berasal dari usus babi, seharusnya diberi label yang jelas.
Wheeler menambahkan bahwa usus babi bisa dimakan dan lebih sering disebut sebagai ‘pork chitterlings’. Menurut USDA, isi perut babi ini memiliki bau yang tajam saat direbus dan tekstur yang mirip dengan calamari. Hal ini juga diutarakan oleh Steve Haruch, jurnalis Nashville Scene yang pernah menyantap usus babi. “Jika diolah dengan benar, (usus babi) bisa menggantikan calamari,” ujarnya.
Lebih lanjut, Calhoun menjelaskan lewat email kepada Huffington Post. “Kami sangat yakin bahwa praktik ini terjadi di industri daging Amerika, namun kami tidak dapat membuktikan ataupun menyanggah kepercayaan tersebut,” tulisnya. Karena itulah mereka berusaha membuat cerita tersebut lucu dan berfokus pada pertanyaan. Apakah usus babi goreng tepung memiliki rasa dan tekstur seperti calamari?
Menurut Oceana, lembaga pengawas konservasi laut, kecurangan pada bidang seafood terjadi dalam tingkat yang mengejutkan di daerah-daerah metropolitan di AS. Sebut saja di Miami (31%), New York City (39%), Boston (48%), dan Los Angeles (55%). Dikatakan bahwa penipuan ini bisa terjadi dalam rantai pasokan manapun, mulai dari fase pemrosesan dan pengemasan, distributor, hingga restoran itu sendiri. [KbrNet/Berita & Foto: detikFood]

Amerika Ancam Indonesia Karena Batasi Impor Produk AS


Jakarta – KabarNet: Amerika Serikat mengancam membawa Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) jika Indonesia tidak mencabut kebijakan membatasi impor produk hortikultura dan daging impor.
Perwakilan Dagang Amerika Serikat Ron Kirk memberikan batas waktu kepada Indonesia selama 60 hari untuk menanggapi gugatan tersebut. Jika tidak, Amerika Serikat akan meminta panel sengketa perdagangan untuk membawanya ke tingkat WTO.
Sengketa dagang ini berawal dari eksportir Australia yang berjuang untuk melakukan re-ekspor (meng-ekspor kembali,red.) 100 kontainer daging beku. Daging milik perusahaan eksportir yang berbasis di Perth (Australia) Allegro Meats tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta selama enam bulan, karena masalah kekacauan dokumen Bea dan Cukai. Ada pula yang menyebutkan hal itu disebabkan masalah kuota impor. Sebanyak 23 kontainer terpaksa dire-ekspor dan membuat kerugian US$ 1 juta dari biaya pelabuhan dan jatuhnya harga.
Setelah itu, Amerika Serikat mengirimkan surat protes yang menyatakan Indonesia telah membuat kebijakan impor yang tidak adil karena melindungi pertanian Indonesia dengan cara membatasi impor dari Amerika Serikat.
Dalam keterangannya, Kirk menyatakan kompleksitas Indonesia dalam kebijakan impor berdampak pada ekspor pertanian Amerika secara keseluruhan. “Ini menjadi hambatan serius bagi ekspor pertanian Amerika Serikat yang masuk ke Indonesia, mengurangi akses masyarakat Indonesia untuk memperoleh produk Amerika Serikat yang berkualitas,” kata Kirk seperti dikutif dari laman ABC News, Senin, 14 Januari 2013.
“Pemerintahan Obama berkomitmen melindungi hak-hak petani padi, petani, peternak, dan prosesor untuk bersaing di lapangan. Kami akan terus membuat kejelasan pada mitra dagang kami bahwa kami akan berjuang mendukung setiap pekerjaan yang terdampak akibat hambatan luar negeri yang tidak adil,” tutur Kirk.
Eksportir buah Australia, David Minnis, juga menyatakan kekecewaannya terhadap kebijakan impor yang baru oleh Indonesia. Ketua Asosiasi Eksportir Hortikultura Australia mendukung langkah Amerika Serikat untuk melaporkan Indonesia ke WTO.
“Pendaftaran dan perizinan importir meninggalkan banyak pertanyaan. Masalah penetapan kuota, ketentuan di mana hanya barang-barang tertentu dapat datang dari Pelabuhan tertentu di Indonesia. Saya rasa itu semua bertentangan dengan aturan WTO,” ujar David Minnis.
Pemilik Allegro Meats, Geoff Banteng, juga menyambut positif langkah Amerika Serikat yang membawa kasus ini ke WTO. “Kami menerima, seperti yang diketahui, izin impor yang sah ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perdagangan dan dicap,” ujarnya.
Ia yakin pasti ada aturan-aturan lain di dunia yang menghentikan usaha orang lain seperti itu. “Ini seperti tanah gangster,” katanya.
Anggur Australia akan menjadi produk eskpor ke Indonesia pada Februari mendatang, yang pertama sejak pemberlakuan pembatasan impor hortikultura. “Dua bulan setelah peraturan berlaku, tidak memiliki dampak langsung pada perdagangan, tapi tetap menjadi perhatian,” ujarnya.
Eksportir hortikultura mengatakan bahwa produk Cina telah membanjiri pasar Indonesia dengan buah dan sayuran yang murah dengan jumlah sekitar 500 juta ton.[KbrNet/adl – Source: ABC-News/Tempo/dll]

Bejat! 62,7 Persen Remaja SMP Tercatat Tidak Perawan


Yogyakarta – KabarNet: Generasi Bejat! Apakah kita suka ataupun tidak, setuju ataupun menentang, namun itulah istilah yang jujur untuk menggambarkan fakta dan data resmi yang dicatat oleh berbagai lembaga di Indonesia terkait kebejatan moral remaja Indonesia yang sudah jatuh dan hancur lebur sampai ke titik nadir.
Remaja Indonesia saat ini sudah tidak malu-malu lagi berhubungan seks meski belum menikah, bahkan tanpa rasa risih sedikitpun. Berdasarkan hasil temuan resmi, kini usia anak pacaran semakin muda dibanding 10 tahun yang lalu. Parahnya, perilaku pacaran anak sekarang semakin agresif, tidak hanya bertamu saja, tetapi sudah mengarah berhubungan seks.
“Dengan meningkatnya angka hubungan seks dini, maka angka anak remaja yang sudah terkontaminasi untuk seks bebas tinggi,” kata Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta, Hikmah Sobri, dalam Seminar Gerakan Advokasi Perempuan dan Anak Menuju Keluarga Sakinah, di Yogyakarta, Sabtu (5/1/2013).
Berdasarkan kutipan data-data dari berbagai sumber, termasuk data resmi yang dikeluarkan oleh lembaga bentukan pemerintah, yakni Komisi Nasional Perlindungan Anak, Hikmah mengungkapkan remaja putri SMP tercatat 62,7 persen sudah tidak perawan. Sedangkan 21,2 persen dari para ramaja putri tersebut mengaku pernah melakukan aborsi. Menurut data tersebut, perilaku seks bebas remaja tersebar hampir merata di kota dan di desa dengan ekonomi kaya dan miskin.
Para remaja putri tersebut mengaku melakukan hubungan seks pranikah dengan tanpa alat kontrasepsi dan dilakukan di rumahnya sendiri. Selanjutnya Hikmah menambahkan, separuh (50 persen) remaja perempuan di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi termasuk Yogyakarta mengaku pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah.
Menurut Hikmah, penyebab hal tersebut antara lain adalah kepribadian anak remaja yang lemah, budaya anak remaja perempuan takut laki-laki, perempuan tidak tegas, daya kritis sosial menurun, perhatian dan pendidikan orangtua terhadap anak lemah. Ditambah lagi, anak ramaja saat ini gemar melihat tayangan televisi yang tidak sehat, dan ketagihan mengakses situs porno. [KbrNet/adl – Source: ROL]