Jakarta (SI Online) - Aneh tapi nyata, itulah pemerintah Indonesia. Saat Nabi Muhammad Saw, yang merupakan Nabi dan panutan mayoritas masyarakat Indonesia dihinakan oleh majalah satir asal Perancis, Chalie Hebdo, pemerintah diam saja, tak bereaksi. Tapi kini giliran kantor majalah tersebut diserang oleh orang tak dikenal, yang menewaskan pemrednya, pemerintah ikut-ikutan mengeluarkan kutukan.
"Pemerintah Indonesia mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada pemerintah dan rakyat Perancis, khususnya terhadap keluarga para korban," tulis Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan pers yang dikutip Tribunnews.com, Rabu (07/01 malam.
Dalam keterangan sama, Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa tindak kekerasan apapun tidak dapat dibenarkan. Karena itu, Indonesia mendukung upaya Pemerintah Perancis menangkap dan mengadili para pelaku.
Sementara itu, dari hasil koordinasi dengan KBRI Paris, dijelaskan tidak ada korban warga negara Indonesia dalam tragedi tersebut. Meski demikian, Pemerintah Indonesia mengimbau kepada segenap WNI yang berada di Perancis untuk dapat menghindari tempat-tempat keramaian, dan menghubungi perwakilan Indonesia (KBRI Paris dan KJRI Marseille) yang berada di wilayah masing-masing sekiranya membutuhkan bantuan.
Sebelumnya, kantor majalah satir Prancis, Charlie Hebdo diserang orang tidak dikenal dan dikabarkan telah menewaskan 12 orang. Menurut saksi mata para pelaku yang menggunakan sebo alias penutup wajah juga menggunakan senapan AK47, ada juga laporan mereka menggunakan granat roket yang digunakan dalam serangan itu.
"Ada tembakan keras dan setidaknya satu ledakan," kata seorang saksi mata. Ketika polisi tiba ada tembak-menembak massa. Orang-orang berhasil melarikan diri dengan mobil, mencuri mobil," ujarnya seperti dikutip Daily Mail, Rabu(07/01).
Majalah mingguan satir tersebut sebelumnya menimbulkan kontroversi karena antara lain menerbitkan karikatur menghina Nabi Muhammad dan menjadikan nabi sebagai "pemimpin redaksi" pada November 2011. Sehari sesudahnya, kantor majalah diserang dengan bom molotov.
Dalam tweet terbaru Charlie Hebdo mengeluarkan kartun Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin Islamic State.
red: shodiq ramadhan
"Pemerintah Indonesia mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada pemerintah dan rakyat Perancis, khususnya terhadap keluarga para korban," tulis Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan pers yang dikutip Tribunnews.com, Rabu (07/01 malam.
Dalam keterangan sama, Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa tindak kekerasan apapun tidak dapat dibenarkan. Karena itu, Indonesia mendukung upaya Pemerintah Perancis menangkap dan mengadili para pelaku.
Sementara itu, dari hasil koordinasi dengan KBRI Paris, dijelaskan tidak ada korban warga negara Indonesia dalam tragedi tersebut. Meski demikian, Pemerintah Indonesia mengimbau kepada segenap WNI yang berada di Perancis untuk dapat menghindari tempat-tempat keramaian, dan menghubungi perwakilan Indonesia (KBRI Paris dan KJRI Marseille) yang berada di wilayah masing-masing sekiranya membutuhkan bantuan.
Sebelumnya, kantor majalah satir Prancis, Charlie Hebdo diserang orang tidak dikenal dan dikabarkan telah menewaskan 12 orang. Menurut saksi mata para pelaku yang menggunakan sebo alias penutup wajah juga menggunakan senapan AK47, ada juga laporan mereka menggunakan granat roket yang digunakan dalam serangan itu.
"Ada tembakan keras dan setidaknya satu ledakan," kata seorang saksi mata. Ketika polisi tiba ada tembak-menembak massa. Orang-orang berhasil melarikan diri dengan mobil, mencuri mobil," ujarnya seperti dikutip Daily Mail, Rabu(07/01).
Majalah mingguan satir tersebut sebelumnya menimbulkan kontroversi karena antara lain menerbitkan karikatur menghina Nabi Muhammad dan menjadikan nabi sebagai "pemimpin redaksi" pada November 2011. Sehari sesudahnya, kantor majalah diserang dengan bom molotov.
Dalam tweet terbaru Charlie Hebdo mengeluarkan kartun Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin Islamic State.
red: shodiq ramadhan
0 komentar:
Posting Komentar