Merdeka.com- Presiden Jokowi menunjuk
mantan tim suksesnya saat kampanye dulu, Luhut Panjaitan jadi
kepala staf kepresidenan. Penunjukan ini semakin menguatkan jika praktik
bagi-bagi jabatan sedang dilakukan oleh Jokowi kepada para tim suksesnya di
pilpres dulu.
Padahal dahulu ketika masih menjadi calon presiden, Jokowi dan
kubunya menegaskan bahwa tidak akan ada bagi-bagi jabatan. Namun ketika sudah
menang dan terpilih jadi presiden, sejumlah nama yang dikenal berperan
memenangkan Jokowi, satu per satu masuk dalam struktur pemerintahan.
Bahkan bukan hanya tim sukses inti kampanye Jokowi yang dapat
jabatan, tetapi orang-orang yang punya ikatan saudara dengan timnya juga diberi
jabatan. Termasuk orang yang dikenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati
Soekarnoputri juga tak ketinggalan dapat posisi di
eksekutif.
Berikut nama-nama tim sukses yang akhirnya satu per satu diberi
jabatan oleh Jokowi dikutip merdeka.com, Rabu (31/12):
1. Luhut Binsar
Panjaitan
Merdeka.com - Presiden Jokowi siang ini melantik Kepala Staf
Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan di Istana Negara. Jabatan ini termasuk baru
di dalam struktur pemerintahan di Indonesia.
Pelantikan dimulai pukul
12.45 WIB di Istana Negara. Dalam kesempatan ini, Jokowi juga sekaligus
melantik Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) yang baru.
Luhut mengaku penunjukan
ini diberitahu dadakan oleh Jokowi. Akan tetapi, dia berjanji akan melaksanakan
tugas sebagai Kepala Staf Kepresidenan dengan sebaik-baiknya.
"Baru diberi tahu
pukul 12.00 WIB siang tadi, saya sebagai kepala staf presiden akan melaksanakan
tugas saya sebaik-baiknya, akan membantu presiden untuk sesuai dengan
nomenklatur yang saya lihat, saya akan laksanakan dengan baik," ujar Luhut
di Istana Negara, Jakarta.
Luhut mengaku menerima
tawaran ini karena tugasnya menarik. Sebab, Luhut berpikir akan banyak membantu
kerja Presiden Jokowi.
"Saya pikir tugas
ini menarik, banyak tantangan saya pikir akan berperan banyak untuk membantu
presiden membuat," ujarnya
2. Menantu Hendropriyono
Merdeka.com - Mantan Kepala BIN, HM Hendropriyono menjadi
salah satu orang penting dalam pemenangan Jokowi di pilpres. Jokowi pun
memberikan jabatan khusus kepada mantu Hendro yakni, Mayjen TNI Andika Perkasa
sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).
Karir Andika dinilai moncer di TNI karena diusia muda sudah menjadi
Danpaspampres. Pengangkatan Andika sebagai Danpaspampres cukup cepat, karena
untuk Akmil angkatan 1987 baru dirinya yang menjabat jabatan berbintang dua di
antara prajurit lain yang seangkatan.
"Yah memang untuk (angkatan) tahun 1987 dia yang pertama. Untuk angkatan
1986 sekarang sudah ada dua. Memang selalu ada yang duluan. Ini wajar,"
ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko menjelaskan terkait karir Andika yang cepat
3. Diaz Hendropriyono
Merdeka.com - Bukan hanya menantu Hendropriyono yang
mendapatkan jabatan di pemerintahan Jokowi, tetapi anak kandungnya Diaz
Hendropriyono juga didaulat sebagai Komisaris PT Telkomsel. Diaz juga merupakan
tim kampanye Jokowi yang menjabat sebagai Ketua Tim sukses Kawan Jokowi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengakui, pemerintah ikut
andil 'memberikan' kursi komisaris pada putra mantan Kepala BIN AM
Hendropriyono ini.
Rini mengaku sudah mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan mengangkat
Diaz sebagai komisaris perusahaan bidang telekomunikasi itu. Nama Diaz
diusulkan oleh beberapa pihak yang tidak secara spesifik disebutkan oleh Rini.
"Kami memutuskan Diaz, memang ada pertimbangannya. Diusulkan beberapa
pihak dari background beliau," ujar Rini di Kementerian BUMN, Jakarta,
Rabu (31/12).
Rini mengatakan, dalam penunjukan direksi dan komisaris perusahaan BUMN, peran
pemerintah tidak bisa dikesampingkan. Menurutnya, ini demi keselarasan.
"Ada memang campur tangan pemerintah. Melibatkan eselon satu dan dua dr
kementerian teknis. Ada beberapa hal yang kita tidak bisa lepas,"
tegasnya.
4.Nusron Wahid
Merdeka.com - Politikus Golkar Nusron Wahid juga diberikan
jabatan oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala BNP2TKI. Nusron salah satu tim
sukses Jokowi di pilpres. Bahkan dia dipecat oleh Ketum Golkar Aburizal Bakrie
(Ical) karena jabatan itu.
"Bahwa saya akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau
menurut perintah harus saya rahasiakan," kata Nusron menirukan ucapan Jokowi
saat diambil sumpah jabatan pada 27 November lalu.
Nusron kini tak perlu khawatir lagi dipecat dari anggota DPR karena mendukung
Jokowi di pilpres karena partainya Golkar justru dukung pasangan lawan yakni
Prabowo-Hatta. Nusron harusnya menjadi anggota DPR periode 2014-2019 karena
terpilih di pileg dengan 200 ribu suara lebih.
Padahal dahulu ketika masih menjadi calon presiden, Jokowi dan
kubunya menegaskan bahwa tidak akan ada bagi-bagi jabatan. Namun ketika sudah
menang dan terpilih jadi presiden, sejumlah nama yang dikenal berperan
memenangkan Jokowi, satu per satu masuk dalam struktur pemerintahan.
Bahkan bukan hanya tim sukses inti kampanye Jokowi yang dapat
jabatan, tetapi orang-orang yang punya ikatan saudara dengan timnya juga diberi
jabatan. Termasuk orang yang dikenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati
Soekarnoputri juga tak ketinggalan dapat posisi di
eksekutif.
Berikut nama-nama tim sukses yang akhirnya satu per satu diberi
jabatan oleh Jokowi dikutip merdeka.com, Rabu (31/12):
1. Luhut Binsar
Panjaitan
Merdeka.com - Presiden Jokowi siang ini melantik Kepala Staf
Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan di Istana Negara. Jabatan ini termasuk baru
di dalam struktur pemerintahan di Indonesia.
Pelantikan dimulai pukul
12.45 WIB di Istana Negara. Dalam kesempatan ini, Jokowi juga sekaligus
melantik Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) yang baru.
Luhut mengaku penunjukan
ini diberitahu dadakan oleh Jokowi. Akan tetapi, dia berjanji akan melaksanakan
tugas sebagai Kepala Staf Kepresidenan dengan sebaik-baiknya.
"Baru diberi tahu
pukul 12.00 WIB siang tadi, saya sebagai kepala staf presiden akan melaksanakan
tugas saya sebaik-baiknya, akan membantu presiden untuk sesuai dengan
nomenklatur yang saya lihat, saya akan laksanakan dengan baik," ujar Luhut
di Istana Negara, Jakarta.
Luhut mengaku menerima
tawaran ini karena tugasnya menarik. Sebab, Luhut berpikir akan banyak membantu
kerja Presiden Jokowi.
"Saya pikir tugas
ini menarik, banyak tantangan saya pikir akan berperan banyak untuk membantu
presiden membuat," ujarnya
2. Menantu Hendropriyono
Merdeka.com - Mantan Kepala BIN, HM Hendropriyono menjadi
salah satu orang penting dalam pemenangan Jokowi di pilpres. Jokowi pun
memberikan jabatan khusus kepada mantu Hendro yakni, Mayjen TNI Andika Perkasa
sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).
Karir Andika dinilai moncer di TNI karena diusia muda sudah menjadi Danpaspampres. Pengangkatan Andika sebagai Danpaspampres cukup cepat, karena untuk Akmil angkatan 1987 baru dirinya yang menjabat jabatan berbintang dua di antara prajurit lain yang seangkatan.
"Yah memang untuk (angkatan) tahun 1987 dia yang pertama. Untuk angkatan 1986 sekarang sudah ada dua. Memang selalu ada yang duluan. Ini wajar," ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko menjelaskan terkait karir Andika yang cepat
Karir Andika dinilai moncer di TNI karena diusia muda sudah menjadi Danpaspampres. Pengangkatan Andika sebagai Danpaspampres cukup cepat, karena untuk Akmil angkatan 1987 baru dirinya yang menjabat jabatan berbintang dua di antara prajurit lain yang seangkatan.
"Yah memang untuk (angkatan) tahun 1987 dia yang pertama. Untuk angkatan 1986 sekarang sudah ada dua. Memang selalu ada yang duluan. Ini wajar," ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko menjelaskan terkait karir Andika yang cepat
3. Diaz Hendropriyono
Merdeka.com - Bukan hanya menantu Hendropriyono yang
mendapatkan jabatan di pemerintahan Jokowi, tetapi anak kandungnya Diaz
Hendropriyono juga didaulat sebagai Komisaris PT Telkomsel. Diaz juga merupakan
tim kampanye Jokowi yang menjabat sebagai Ketua Tim sukses Kawan Jokowi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengakui, pemerintah ikut andil 'memberikan' kursi komisaris pada putra mantan Kepala BIN AM Hendropriyono ini.
Rini mengaku sudah mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan mengangkat Diaz sebagai komisaris perusahaan bidang telekomunikasi itu. Nama Diaz diusulkan oleh beberapa pihak yang tidak secara spesifik disebutkan oleh Rini.
"Kami memutuskan Diaz, memang ada pertimbangannya. Diusulkan beberapa pihak dari background beliau," ujar Rini di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (31/12).
Rini mengatakan, dalam penunjukan direksi dan komisaris perusahaan BUMN, peran pemerintah tidak bisa dikesampingkan. Menurutnya, ini demi keselarasan.
"Ada memang campur tangan pemerintah. Melibatkan eselon satu dan dua dr kementerian teknis. Ada beberapa hal yang kita tidak bisa lepas," tegasnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengakui, pemerintah ikut andil 'memberikan' kursi komisaris pada putra mantan Kepala BIN AM Hendropriyono ini.
Rini mengaku sudah mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan mengangkat Diaz sebagai komisaris perusahaan bidang telekomunikasi itu. Nama Diaz diusulkan oleh beberapa pihak yang tidak secara spesifik disebutkan oleh Rini.
"Kami memutuskan Diaz, memang ada pertimbangannya. Diusulkan beberapa pihak dari background beliau," ujar Rini di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (31/12).
Rini mengatakan, dalam penunjukan direksi dan komisaris perusahaan BUMN, peran pemerintah tidak bisa dikesampingkan. Menurutnya, ini demi keselarasan.
"Ada memang campur tangan pemerintah. Melibatkan eselon satu dan dua dr kementerian teknis. Ada beberapa hal yang kita tidak bisa lepas," tegasnya.
4.Nusron Wahid
Merdeka.com - Politikus Golkar Nusron Wahid juga diberikan
jabatan oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala BNP2TKI. Nusron salah satu tim
sukses Jokowi di pilpres. Bahkan dia dipecat oleh Ketum Golkar Aburizal Bakrie
(Ical) karena jabatan itu.
"Bahwa saya akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan," kata Nusron menirukan ucapan Jokowi saat diambil sumpah jabatan pada 27 November lalu.
Nusron kini tak perlu khawatir lagi dipecat dari anggota DPR karena mendukung Jokowi di pilpres karena partainya Golkar justru dukung pasangan lawan yakni Prabowo-Hatta. Nusron harusnya menjadi anggota DPR periode 2014-2019 karena terpilih di pileg dengan 200 ribu suara lebih.
"Bahwa saya akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan," kata Nusron menirukan ucapan Jokowi saat diambil sumpah jabatan pada 27 November lalu.
Nusron kini tak perlu khawatir lagi dipecat dari anggota DPR karena mendukung Jokowi di pilpres karena partainya Golkar justru dukung pasangan lawan yakni Prabowo-Hatta. Nusron harusnya menjadi anggota DPR periode 2014-2019 karena terpilih di pileg dengan 200 ribu suara lebih.
0 komentar:
Posting Komentar