Pihak keamanan kota Ismailiyah sebelumnya telah menerima beberapa pengaduan dari penduduk desa yang merasa resah oleh keberadaan dan ajaran aneh HA. Dalam pengaduannya, masyarakat menyatakan jika HA mengajak untuk keluar dari Islam, menebarkan keraguan akan Islam, Alqur'an, dan Rasulullah, serta mengajak untuk menyembah api.
HA tidak sekedar menyebarkan ajaran anehnya itu kepada anak-anak didiknya yang masih di bawah umur, tetapi juga kepada masyarakat sekitar dengan menyebarkan pamflet-pamflet dan semi buletin yang berisi ajaran-ajarannya.
Beruntung, tak ada satu siswa dan warga pun yang mengikuti HA, mengakuinya saja pun tidak. Hingga akhirnya, beberapa hari yang lalu, satuan keamanan kota Ismailiyah mengepung rumah HA dan menangkapnya.
Kasus munculnya "ajaran aneh" dan "Nabi baru" sebagaimana yang sering mencuat di Indonesia terbilang sangat minim dan sedikit sekali terjadi di Mesir. Dalam masyarakat Mesir, kontrol keagamaan, utamanya dari Al-Azhar, terhitung masih kuat, di samping kesadaran dan kapasitas pemahaman keagamaan masyarakatnya yang tercatat 'lumayan' baik. (L2/ys)
0 komentar:
Posting Komentar