Diposting oleh
PUTRA BETAWI
Published on Sabtu, 24 September 2011
Otak Pembunuhan Nasruddin
ADA orang besar di tanah air yang menjadi otak pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen, dan pelaku yang sebenarnya kata Andi Syamsuddin dipastikan bukan Antasari Azhar. Kendati demikian, Andi tidak mau menyebutkan siapa orang besar yang menjadi aktor pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen itu.
“Antasari Azhar tidak layak dijatuhi hukuman 18 tahun penjara dan saya yakin sekali bahwa Antasari Azhar bukanlah pelakunya,” kata adik almarhum Nasrudin saat menjadi saksi dalam persidangan permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Pengadilan Negeri (PN) Jaksel, Kamis (22/09).
Andi Syamsudin Iskandar menyebutkan dirinya siap mengungkapkan siapa orang besar itu, ia berjanji akan mengungkapkan sejumlah informasi asalkan dirinya dijamin dilindungi oleh Llembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). ”Saya akan buka-bukaan kalau saya dijamin oleh LPSK,“ kata Andi usai menjadi saksi fakta PK Antasari Azhar, Kamis (22/9/2011).
Di dalam persidangan itu, Andi juga mengaku pernah didatangi oleh tiga orang komisaris polisi setelah otopsi jenazah kakaknya di RSPAD Gatot Subroto, yang menyebutkan bahwa pembunuhan itu bermotifkan cinta segi tiga. “Saya didatangi sekitar pukul 03.00 WIB di rumah sakit oleh tiga komisaris yang mengaku dari Polda Metro Jaya,” katanya.
Dikatakan, dirinya merasa heran dengan pernyataan tiga komisaris polisi itu yang bisa langsung menyimpulkan adanya cinta segitiga Rani Juliani. “Saya merasa heran, mengapa mereka bisa menyimpulkan adanya cinta segitiga,” katanya.
Selain itu, ia juga mengatakan dirinya pernah ditemui oleh dua orang yang mengaku sebagai teman kakaknya itu dan siap membantu untuk mengungkapkan siapa dalang pembunuhannya. Kedua orang itu, kata dia, mengaku bernama Elsa dan Jeffry Sumampau.
Dari pengakuan kedua orang itu, bahwa sebelum meninggal, almarhum pernah mengaku mendapatkan ancaman melalu pesan pendek (SMS). “Saya penasaran dan minta di forward sms itu, tapi sampai sekarang tidak pernah diforward. Saya sampai sekarang tidak tahu apa isi sms-nya itu,” katanya.
Ia menambahkan Elsa dan Jeffry itu juga mengenalkan kepada Boyamin Saiman untuk menjadi kuasa hukumnya guna mengungkap siapa dalang pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen. “Boyamin Saiman mengaku punya bukti sms ancaman itu, tapi sampai sekarang tidak pernah diforward,” katanya. (ant/hms/mata)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar