Today :

Not found what you looking for?:

Diposting oleh PUTRA BETAWI

Published on Minggu, 15 November 2009

Siapa Endang Rahayu Sedyaningsih?

Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih menjadi sosok yang sering dibicarakan di berbagai media saat ini. Siapakah dia sebenarnya dan apa hubungannya dengan NAMRU 2?

Nama wanita ini tiba-tiba muncul ke publik setelah ia dipastikan mejadi Menteri Kesehatan. Padahal awalnya tak ada yang mengenal pejabat eselon II Depkes itu. Bahkan Nila Moeloek, istri mantan Menkes Farid Anfasa Moeleok, yang batal jadi Menkes karena dikatakan tidak lolos psikotes mengaku tidak mengenalnya. Meski demikian realita bicara lain. Rabu sore (21/10) ia dipanggil ke Cikeas untuk mengikuti audisi calon Menkes. Dan SBY pun pada malam harinya mengumumkan namanya menjadi orang nomor satu di Depkes.


Menteri kesehatan yang ditunjuk oleh Presiden SBY untuk menggantikan Siti Fadilah Supari ini nama lengkapnya adalah Dr. dr. Endang Rahayu Sedianingsih, MPH. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 3 Februari 1955.

Pendidikan dokternya di selesaikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 1979. Gelar masternya (Master of Public Health) ia peroleh di Harvard University, Boston, Amerika Serikat pada tahun tahun 1992 pada jurusan kesehatan masyarakat. Gelar Doktor Kesehatan Masyarakat ia sabet di universitas yang sama pada tahun 1997.

Menurut situs resmi Departemen Kesehatan, www.depkes.go.id, istri dari dr.MJN Mamahit, Sp.OG ini memulai karirnya di Depkes sejak tahun 1990. Tahun 2004 sebagai pejabat fungsional dengan pangkat Peneliti Madya. Pada 26 Januari 2007 dipercaya oleh Menkes Siti Fadilah Supari sebagai Kepala Puslitbang Biomedis dan Farmasi. Pada 24 Juli 2008 sebagai peneliti Madya dan sejak 1 Agustus 2008 sebagai Peneliti Utama pada Puslitbang Biro Medis dan Farmasi.

Ibu dari 3 orang putra dan putri, Arinanda Wailan Mamahit, Awandha Raspati Mamahit, dan Rayinda Raumanen Mamahit yang pernah bekerja di Puskesmas di Nusa Tenggara Timur selama 2,5 tahun ini pernah dua kali memperoleh penghargaan yakni sebagai Penulis Artikel terbaik ke-2 Badan Litbangkes tahun 2000, Presentasi Poster Terbaik ke-3 pada Conferensi Asia Pasifik ke-3 tentang Perjalanan Kesehatan.

Karya-karya Endang R. Sedyaningsih di antaranya adalah Pengembangan Jaringan Virologi dan Epidemiologi Influenza di Indonesia (2007), Karakteristik kasus-kasus flu burung di Indonesia (Juli 2005-Mei 2006), dan Kajian penelitian sosial dan perilaku yang berkaitan dengan Infeksi Menular Seksual, HIV/AIDS di Indonesia (1997-2003).

Terkait hubungannya dengan laboratorium Namru 2 (Naval Medical Research Unit/NAMRU-2), wanita yang pernah menjadi staf litbang Depkes ini, dituding oleh mantan Menkes sebelumnya, Siti Fadilah Supari, sebagai orang orang yang mengirimkan spesimen virus influenza A (H5N1) ke laboratorium NAMRU-2 saat Departemen Kesehatan yang saat itu dia pimpin memutuskan untuk menghentikan pengiriman spesimen guna memprotes mekanisme pertukaran virus WHO yang tidak adil.

Dia memiliki akses untuk keluar masuk dengan bebas di Namru. Aktivitasnya ini kemudian diketahui oleh Siti. Karena ketahuan itulah kemudian Endang dimutasi jabatannya dan diminta untuk minta maaf kepada Siti Fadilah.

Mengenai kedekatannya dengan orang-orang di laboratorium riset Angkatan Laut Amerika ini, Endang mengatakan sebagai peneliti dia sering berhubungan dengan lembaga-lembaga riset di dalam dan luar negeri termasuk Namru 2 dan mengenal orang-orang yang bekerja di sana.

"Jadi saya dekat dengan Namru, saya dekat dengan Belanda, saya dekat dengan NIID (National Institute of Infectious Diseases) di Jepang, saya dekat dengan China, ada penelitian malaria. Sebagai peneliti kita dekat dan bekerja sama. Jadi tidak ada saya dekat dengan ini, tidak dekat dengan itu. Itu semua berbasis profesional kerjasama," tegas Menkes Endang Rahayu ketika ditanya perihal kedekatannya dengan Namru, Kamis (22/10).

Karenanya wajar jika banyak kalangan yang keberatan dengan penunjukan dirinya. Bahkan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin juga mengaku kecewa ketika mengetahui orang yang diangkat SBY sebagai Menkes, yakni Endang, ternyata dekat dengan lembaga penelitian Amerika Serikat dan lembaga-lembaga penelitian asing lainnya.

Direktur An Nashr Institute, Munarman, SH yang pernah mengangkat soal Namru 2 ini ke publik mengatakan bahwa dengan penunjukkan Endang membuktikan Indonesia tunduk pada Amerika. Anggota Presidium MER-C, dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT malah menyatakan Endang sebagai orang yang tak loyal pada bangsa dan negara. ”Buktinya ia mengirimkan virus ke luar negeri”, ungkap Jose dalam konferensi pers di kantor MER-C, Jakarta, Jum’at (23/10). (ant/depkes/shodiq ramadhan)

0 komentar:

Posting Komentar