bunuh_diri
Saya sudah lama tidak mengikuti sistem pendidikan di negri tercinta ini. Tapi yang sering saya dengar dan baca adalah ribut-ribut soal UN (Ujian Nasional). Ada pendapat yang menentang, ada yang mendukung. Bagaimana kriteria kelulusan Ujian Nasional, saya juga tidak mengerti. Apakah karena di satu mata pelajaran - dari sekian mata pelajaran yang diuji - tidak lulus, maka praktis si murid dinyatakan tidak lulus? Saya tidak paham. Saya semakin tidak paham jika karena tidak lulus Ujian Nasional, ada murid yang nekad melakukan bunuh diri.
Inilah yang terjadi terhadap Wahyu Ningsih (19), siswi sebuah SMKN di Muaro Jambi yang tewas menelan racun jamur tanaman. Padahal Ningsih adalah peraih nilai ujian nasional tertinggi di sekolahnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hanya saja, dalam keterangan kelulusan Ujian Nasional, ia tidak lulus dan harus mengulang tes Matematika pada bulan Mei nanti. Dan Ningsih menjadi satu satunya murid yang tak lulus di antara siswa kelas III di sekolahnya.
Mungkin karena Ningsih menjadi satu-satunya murid yang tak lulus, menyebabkan dia menjadi syok, ditambah rasa khawatir akan dimarahi oleh orang tuanya, maka Ningsih menjadi stress serta mengambil jalan pintas, melakukan bunuh diri.
Jika sudah begini, apakah Ujian Nasional masih ada manfaatnya? Saya tidak tau. Saya masih belum percaya dengan apa yang terjadi terhadap Ningsih. Menarik apa yang Bang Ir (salah satu sahabat blogger saya) utarakan di Facebook: “biasanya kalau di kita harus ada banyak tumbal dulu,...baru kebijakan dibuat!”. Tragis sekali, apakah ini negeri tumbal?
Mudah-mudahan Ujian Nasioanal bukanlah menjadi faktor utama dalam kasus bunuh diri Ningsih. Tapi kita sangat berharap, ada kajian menyeluruh dari pemerintah mengenai Ujian Nasional (UN), agar tidak ada korban lainnya.
Sumber: kompasonline / gambar : google[dot]com
Diposting oleh
PUTRA BETAWI
Published on Kamis, 29 April 2010
Tidak lulus Ujian Nasional, bunuh diri?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar