Liputan6.com, Jakarta: Mantan aktivis 80-an Syahganda Nainggolan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY agar Insaf karena rakyat terlalu lama mengharapkan hidup layak. Sebab, rakyat membutuhkan presiden yang mau mendengarkan curhat (curahan hati) rakyatnya. Bukan presiden yang mau didengar curhatnya. Demikian disampaikan Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke Circle (SMC) saat pidato peluncuran SMC di Jakarta, Kamis (29/7).
Tak hanya itu, pengamat politik dan kandidat Doktor Universitas Indonesia tersebut sekaligus mengingatkan pemerintah dan elite-elitenya, serta anggota DPR untuk insaf di tengah kesusahan rakyat yang belum sejahtera ini. Mantan anggota Tim Sukses SBY itu mengatakan pula, saat ini demokrasi Indonesia adalah demokrasi ala BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan pencitraan yang hanya lima tahunan. "Mari insaf, rakyat sudah terlalu lama mengharapkan kelayakan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap mantan Direktur Eksekutif Center for Information and Development Studies (Cides) itu.
Untuk itu, menurut Syahganda, kehadiran SMC dapat memberi sorotan yang komprehensif menyangkut persoalan serius nasionalisme di tengah masyarakat luas. Tentunya, dengan penuh keprihatinan serta kejujuran. Dengan demikian, nasionalisme diharapkan tidak berada dalam persoalan kritis dan nasib rakyat bisa dimartabatkan.(ANS)
Diposting oleh
PUTRA BETAWI
Published on Jumat, 30 Juli 2010
Pengamat: Rakyat Butuh Presiden yang Mendengar Rakyat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar