Today :

Not found what you looking for?:

Diposting oleh PUTRA BETAWI

Published on Jumat, 10 Agustus 2012

4 pemicu stres pada anak-anak




S
tres tidak saja menyerang orang dewasa, namun anak-anak bisa pula stres. Bahkan jabang bayi yang masih dalam kandungan saja bisa terkena stres. Efek yang tidak baik bagi jabang bayi yang terkena stres bisa terbawa hingga bayi itu lahir lalu tumbuh berkembang menjadi anak-anak, kemudian remaja, hingga dewasa.
anak stres
Orangtua harus mampu melihat gejala anak-anak yang terkena stres. Takhanya memerhatikan juga harus mampu menindaklanjuti dengan benar. Beberapa hal yang bisa menjadikan anak-anak stres, antara lain:
  1. hubungan orangtua yang kurang atau tidak harmonis,
  1. pola asuh yang salah,
  1. kurang asupan gizi, serta
  1. kelelahan.
Anak-anak awalnya akan merasa ketakutan ketika melihat ketidakharmonisan orangtuanya. Atau anak-anak akan merasa takaman serta gelisah ketika melihat orangtuanya sering bertengkar atau bercerai. Ketidakamanan atau kegelisahan inilah yang akan terekam oleh anak-anak sehingga imbasnya anak-anak akan senantiasa menepi dari bergaul dengan teman sebayanya, anak akan menjadi minder, sensitif, atau takmampu konsentrasi.
Orangtua yang harmonis pun bisa mengundang stres pada anak bila salah melakukan pola asuh. Contohnya, orangtua memberikan kebebasan pada anaknya dalam bergaul. Atau pola asuh yang sifatnya permisif, orangtua selalu memaklumi anaknya saat berbuat salah.
Atau sebaliknya, pola asuh yang mengekang kebebasan anak dan harus patuh pada aturan orangtua, inipun bisa menyakiti hati anak. Anak akan merasakan tekanan batin, akibatnya turunnya rasa percaya diri, rada cemas dan takut yang berlebihan, yang memungkinkan anak akan memiliki rasa anti-sosial, takmau bergaul.
Begitupun dengan makanan, ternyata makanan sekalipun bisa mengundang stres pada anak. Asupan gizi yang kurang dapat berakibat menurunnya kinerja otak anak - sehingga anak sulit mengembangkan penalarannya. Anak akan selalu mengalami kebuntuan dalam berpikir. Juga makanan cepat saji dan berkalori tinggi bisa memicu stres pada anak. Untuk itu berilah makanan pada anak dengan gizi yang cukup dan seimbang guna mencegah stres menyerang pada anak.
Faktor lain yang menjadi pemicu stres pada anak, yaitu kelelahan. Meski anak sedang menikmati liburan panjang, sebaiknya orangtua memerhatikan aktifitas fisiknya. Perhatikan waktu tidur anak, anak kurang tidur bisa menyebabkan anak mudah emosi dan kinerja pikirannya tidak stabil yang selanjutnya bisa memicu stres pada anak. [klasika]

bd 
Under Creative Commons License: Attribution Share Alike

0 komentar:

Posting Komentar