Diposting oleh
PUTRA BETAWI
Published on Kamis, 11 November 2010
Diterpa Seks Paskibra, Ini Kata Walikota Baru
VIVAnews - Syaifullah, mantan kepala Dinas Olah Raga (Disorda) DKI Jakarta, yang kini menjabat sebagai walikota Jakarta Pusat menolak untuk menangapi secara detail kasus pelecehan seksual Paskibra yang juga menyeret namanya untuk bertanggungjawab.
Setelah pelantikan di kantor Walikota Jakarta Pusat, Syaifullah menanggapi persoalan itu dengan ringan, karena telah diproses polisi. "Kan sudah ada proses di Polda. Untuk membahas itu lain waktu lah," ujar Syaifullah, Kamis, 4 November 2010.
Sebelumnya, sejumlah kalangan merasa kaget dengan pelantikan Syaifullah sebagai walikota Jakarta Pusat, menggantikan Sylviana Murni. Mereka menganggap ada proses yang tidak benar dalam pengangkatan Syaifullah.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Hadi Suseno, yang mengetahui secara jelas mengenai persoalan Paskibra DKI Jakarta, meyampaikan masih ada yang harus dipertanggungjawabkan Syaifullah, karena kasus Paskibra menyangkut anak-anak yang masih di bawah umur.
Menurut Hadi, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga dianggap tidak peka dan sensitif terhadap perasaan warga. Harusnya, Foke memberikan penghargaan bagi pegawai yang memiliki prestasi.
Sebagaimana diketahui, Syaifullah telah mengakui kalau dirinya merasa kecolongan dalam kasus pelecehan seksual dalam pelatihan anggota Paskibra DKI Jakarta. Dia mengakui tidak pernah menengok, mengawasi, kegiatan yang diselanggarakan Purna Paskibra Indonesia (PPI). (adi)
Banyak penyimpangan yang dilakukan PPI dalam pelaksaan Orientasi Kepaskibraan. Kejadian penelanjangan dan push up bertumpuk dalam keadaan telanjang terjadi dalam kegiatan itu.
Nada kecewa juga keluar dari Lauren Neville, salah satu orangtua korban pelecehan seks Paskibra yang melaporkan kasus ini kepada polisi.
Menurut Laurent, Syaifullah dianggap tidak profesional dalam menyelesaikan kasus pelecehan seks Paskibra. Malah, Syaifullah selalu membela PPI dalam kasus ini. Bahkan juklak dan juknis pelatihan Paskibra yang membolehkan melakukan kekerasan juga ketahui secara jelas oleh Syaifullah. (adi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar