Teheran – KabarNet: Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat tampaknya masih terus memanas. Bahkan pemerintah Iran akan mengambil tindakan tegas kepada Amerika Serikat jika kapal induknya kembali ke Teluk Persia.
“Kami meminta kapal perang ini tidak kembali ke pangkalannya di Teluk Persia, kami tidak akan mengulangi peringatan dan kami hanya menyampaikannya sekali” kata Brigjen Ataollah Salehi, panglima angkatan bersenjata Iran, hari Selasa (03/01/2012).
Pekan lalu salah satu kapal induk terbesar milik AS, USS John C Stennis telah menyusup di Teluk Persia melewati Selat Hormuz. Kapal perang terbesar milik Angkatan Laut AS itu lalu meninggalkan Teluk Persia setelah mendapat informasi bahwa Iran tengah menggelar latihan selama sepuluh hari di perairan Teluk. Dalam latihan ini AL Iran menguji coba rudal, termasuk rudal penjelajah yang didesain untuk menenggelamkan kapal-kapal perang. Salehi tidak menyebut nama kapal perang yang dimaksud atau tindakan apa yang akan diambil oleh militer Iran.
Tutup Selat Hormuz
Departemen Pertahanan AS mengatakan USS John C. Stennis melewati rute rutin untuk mendukung operasi NATO di Afghanistan. Perkembangan ini terjadi ketika Barat menambah tekanan kepada Teheran agar menghentikan program nuklir.
Pada akhir pekan lalu Presiden Barack Obama menandatangani undang-undang tentang sanksi ekonomi terhadap Iran. Secara khusus UU ini mengatur sanksi kepada bank sentral Iran, yang selama ini menangani penjualan minyak ke luar negeri. Uni Eropa diperkirakan akan mengikuti jejak Washington dan mungkin akan mengumumkan sanksi baru pada akhir Januari.
Sebelumnya PBB telah mengeluarkan empat sanksi kepada pemerintah di Teheran. PBB dan negara-negara Barat mengatakan program nuklir Iran ditujukan untuk mengembangkan senjata sementara pemerintah Iran mengatakan program ini untuk kepentingan damai.
Pekan lalu pejabat senior militer Iran mengatakan pihaknya akan menutup Selat Hormuz bila Barat menambah sanksi. Selat tersebut dikenal sebagai salah satu rute utama lalu lintas minyak dunia.
Rick Santorum, calon ultra-konservatif Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik sesumbar, ia memastikan Iran tidak bisa menghasilkan senjata nuklir jika ia terpilih sebagai presiden. “Iran tidak akan mendapatkan senjata nuklir di bawah pengawasan saya,” kata Santorum dalam acara `Meet the Press` NBC pada Minggu (1/1/2012) lalu. [KbrNet/Slm/Pelita]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar