Newsweek mengamati komentar-komentar Obama selama ini dan mendapatkan jika banyak kesamaan ide antara pemikiran Obama, konsep Illuminati, dan platform komunis. Illuminati, seperti yang kita ketahui, mengedepankan empat pilar identitas manusia yaitu: ras, agama, negara dan keluarga, persis sama seperti komunis. Illuminati tak lain adalah sebuah gerakan rahasia Yahudi, yang dipimpin Adam Weishaupt, seorang profesor ilmu agama, dan yang mengobarkan revolusi Prancis.
Dan inilah yang sering disebut-sebut oleh Obama dalam berbagai statemennya.
Salah satu bukti komentar Obama yang akan diingat oleh rakyat AS ketika ia memberikan pandangannya tentang sebuah kota kecil di AS. "Pergilah Anda ke sebuah kota kecil di Pennsylvania dan seperti banyak kota kecil lainnya di Midwest, lapangan pekerjaan tidak ada lagi sejak 25 tahun lalu dan tidak ada pekerjaan sebagai pengganti yang hilang tersebut. Dan tidaklah mengejutkan jika sikap mereka lebih tidak enak lagi, mereka bertaut kepada senapan atau agama atau antipati kepada orang yang tidak suka kepada mereka atau perasaan anti-imigran atau perasaan anti perdagangan sebagai sebuah cara untuk menjelaskan frustrasi mereka." ujarnya.
Obama melukiskan agama sebagai sebuah prasangka yang tidak logis yang disuapi oleh frustrasi ekonomi. "Sikap antipati kepada orang yang tidak menyukai mereka" mengacu kepada homoseks dan aktivis pejuang hak wanita yang telah menghancurkan institusi keluarga. "Anti imigran atau anti perdagangan" mengacu kepada kebijakan-kebijakan yang melindungi karakter nasional atau rasial. "Senapan" mengacu kepada perlunya untuk memandang orang ini bahwa mereka tidak mempunyai kekuatan.
Banyak para ahli yang percaya bahwa inti dari perkataan Obama tersebut benar-benar menyiratkan bahwa ia adalah seorang anggota Illuminati, demikian juga dengan Hillary Clinton dan John McCain. Dan kebetulan, ketiga orang inilah yang disodorkan AS dalam pemilu kemarin.
Sekarang, rakyat AS menyadari bahwa mereka dikacaukan oleh kecerobohan dalam pemilihan presiden selama lebih dari satu tahun dan hal ini akan merasakan akibatnya yang sangat parah, paling tidak, dalam waktu tujuh bulan mendatang. Tadinya mereka berharap, dengan dilaksanakannya pemilu tahun 2008, akan ada kesempatan untuk sebuah perubahan yang demokratis. Namun kenyataannya tidak. Hal ini kembali mengingatkan mereka pada beberapa tahun lampau ketika sesi pemilihan anggota Kongres. Publik memberikan mandat kepada Partai Demokrat, salah satunya untuk mengakhiri Perang Iraq. Apa yang terjadi? Bush bahkan mengirimkan lebih banyak tentara lagi ke Iraq.
0 komentar:
Posting Komentar