Jakarta – KabarNet: Nama politikus Partai Demokrat yang juga Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana kian santer disebut ikut bermain dalam tender proyek di SKK Migas. Sutan diduga menitipkan perusahaannya, PT Timas, kepada mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.
Sepak-terjang Sutan itu terungkap dari pernyataan Tenaga Ahli Bidang Operasi SKK Migas, Gerhard Marten Rumeser, saat bersaksi untuk terdakwa Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Ketika memberikan kesaksiannya yang diambil dibawah sumpah dalam pengadilan tipikor, Gerhard menyatakan, saat itu memang SKK Migas sedang membuka lelang pengadaan konstruksi untuk anjungan pengeboran. Yang bersaing ketat saat itu ada dua perusahaan, PT Timas yang dijagokan oleh Sutan, dan Sai Peng yang dikawal oleh Direktur PT Rajawali Swiber, Deni Karmaina.
Deni juga disebut-sebut sebagai sahabat dekat putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Edhie Baskoro Yudhoyono atau kerap disapa Ibas.
Gerhard mengatakan, PT Timas saat itu menawarkan harga lebih rendah daripada Sai Peng. Dalam pelaksanaan lelang, Rudi lantas meminta Gerhard memenangkan PT Timas dengan menunjukkan pesan singkat SMS yang berasal dari Sutan Bhatoegana.
“Saya dikirim SMS oleh Pak Rudi. Isinya Pak SB (Sutan Bhatoegana) minta supaya PT Timas dimenangkan. Itu SMS yang di-forward dari Pak Sutan. Itu permintaan SB ke Pak Rudi, Pak Rudi ke saya,” tandas Gerhard di depan majelis hakim tipikor.
PT Timas akhirnya menang. Tidak ada protes dari Denny. “Saya mengambil kesimpulan Pak Sutan itu adalah komisaris dari PT Timas agar perusahaan itu menang,” ungkapnya.
Gerhard mengaku belum pernah bicara tatap muka dengan Sutan. “Saya kalau one on one enggak pernah. Tapi kalau rapat di DPR sesekali pernah,” ucapnya.
Sedangkan Direktur PT Rajawali Swiber, Deni Karmaina, disebut pernah memberikan bingkisan kepada mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.
Hal itu juga diungkapkan Gerhard Marteen Rumeser saat bersaksi untuk Rudi di Pengadilan Tipikor.
Deni disebut sebagai teman dekat putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Edhie Baskoro alias Ibas.
Gerhard mengaku tidak tahu secara pasti isi bingkisan itu. Ia menduga isinya dokumen-dokumen.
“Pernah ada titipan. Saya tidak tahu titipan itu (isinya) apa. Bingkisannya seperti dokumen-dokumen. Tebal isinya banyak dalam tas itu,” kata Gerhard.
Deni, disebut Gerhard, melobi agar PT Saipem Oil dan Gas menang lelang tender pengadaan konstruksi anjungan pengeboran. PT Saipem memang bersaing dengan PT Timas.
Keterangan soal bingkisan yang diduga berupa dokumen dicurigai jaksa. Dalam berita acara pemeriksaan di KPK, Gerhard menyatakan Deni sudah menggelontorkan sejumlah uang untuk menyingkirkan PT Timas dalam tender tersebut.
“Saudara di BAP bilang ‘adanya permintaan Pak Rudi untuk memberikan 500 dollar AS ke DPR. Saya tidak tahu pasti apakah uang yang dari Deny dikirim kepada saya karena dikirim oleh kurir yang saya tidak kenal’. Di sini tidak ada dokumen-dokumen. Disini saudara katakan ini soal uang,” kata jaksa Riyono mencecar Gerhard.
Menjawab itu, Gerhard menegaskan bingkisan tersebut berisi dokumen. “Belakangan saya tahu dari Pak Deny itu adalah dokumen,” kata Tenaga Ahli Bidang Operasi SKK Migas tersebut. [KbrNet/Inilah.com/adl]
0 komentar:
Posting Komentar