Jakarta – KabarNet: Dari tahun ke tahun, perilaku buruk para anggota DPR tak kunjung membaik. Di tengah kecaman masyarakat soal kinerja anggota DPR, para wakil rakyat itu meresponnnya dengan perilaku yang bukannya membaik, tapi malah semakin buruk.
Misalnya soal kehadiran, dari 560 anggota dewan, 270 anggota tidak mengikuti Rapat Paripurna ke-18 tahun sidang 2013-2014.
Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Pramono Anung di Gedung DPR, Senin (11/2/2014), kuorum dengan jumlah anggota yang mengisi absensi sebanyak 290 orang.
Dari Fraksi Partai Demokrat hadir 85 anggota (57,4%), Partai Golkar 52 anggota (49%), PDIP 49 anggota (52,1%), PKS 29 (50,8%), PAN 24 anggota (52,1%), PPP 20 anggota (52,6%), PKB 12 anggota (42,8%), Gerindra 9 anggota (34,6%), dan Hanura 10 anggota (58,8%).
Rapat Paripurna DPR ini membahas soal pengambilan keputusan RUU tentang Perdagangan, laporan Komisi XI soal perubahan masa jabatan anggota BPK dilanjutkan pengambilan keputusan, laporan Komisi III mengenai pembahasan calon hakim agung dilanjutkan pengambilan keputusan, dan pengambilan keputusan RUU Hukum Disiplin Prajurit TNI serta RUU tentang Pencarian dan Pertolongan.
Badan Kehormatan (BK) DPR mengaku kesulitan menertibkan anggota DPR yang kerap bolos rapat. BK meminta fraksi lebih tegas menertibkan anggota-anggotanya.
“Anggota DPR itu tidak takut dengan BK, takutnya dengan partai, yang di sini kepanjangan tangannya ada fraksi. Jangankan dengan BK, dengan Tuhan saja kadang takut kadang tidak,” tandas anggota BK, Ali Maschan Moesa kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2014) lalu.
Ali mengatakan BK sudah menempuh segala macam cara untuk menertibkan anggota DPR. Mulai dari finger print sampai dengan membuka daftar hadir ke publik. Namun anggota DPR memang sulit untuk ditertibkan.
“Kita sudah maksimal. Memang harus fraksi yang lebih menertibkan. Karena mereka takutnya sama partai,” ujar Ali Maschan.
BK juga telah berkali-kali menjalin komunikasi dengan para pimpinan fraksi terkait kehadiran anggota DPR. Ali berharap selain bisa tegas, pimpinan fraksi juga harus memberi contoh.
“Sekarang bagaimana mereka bisa tertib kalau pimpinan fraksinya ‘Bangsawan, Bongso sing tangine awan’ (bangsa yang suka bangun siang),” sindirnya.
Rapat komisi-komisi di DPR makin memprihatinkan menjelang Pemilu 2014. Contohnya, rapat di Komisi I, Komisi IV, Komisi III, dan Komisi VIII pada hari Rabu 5/2/2014 lalu hanya dihadiri segelintir anggota DPR. [KbrNet/MetroTvNews/Detiknews/adl]
Anonim
#Said
gaji aja pingin gede.