Tim jaksa menyebut Karadzic sebagai komandan tertinggi yang telah mengkampanyekan pembersihan etnis dalam perang Bosnia pada tahun 1990-an.
Dalam pembukaan persidangan, tim jaksa mengatakan Karadzic memanfaatkan nasionalisme yang penuh dengan kebencian guna mendorong keinginannya membentuk sebuah negara tanpa kaum muslim.
Meski persidangan pertama ini Karadzik memboikot dan tidak bersedia hadir di persidangan dengan alasan bahwa menurutnya dirinya memerlukan waktu setidaknya sembilan bulan untuk menyiapkan pembelaan diri, namun hakim O-Gon Kwon memutuskan sidang tetap dilanjutkan walau terdakwa “sang penjagal” tersebut tidak hadir.
Hakim juga mengatakan bahwa pengadilan akan memutuskan kemudian apakah seorang pembela akan ditunjuk untuk mewakili dirinya.
Dalam persidangan di Den Haag, Karadzic, 64, menghadapi dua dakwaan genosida dan 9 tuntutan lainnya atas kejahatan perang dan kemanusiaan.
Mantan Presiden Republik Srpska, ketua Partai Demokratik Serbia (SDS) dan komandan Tentara Serbia Bosnia ini menolak memasuki persidangan, tapi mengatakan dia akan bekerjasama dengan persidangan untuk membuktikan kalau dia tidak bersalah.
Dalam pembukaan persidangan tim jaksa mencapnya sebagai ''pemimpin yang tak terkalahkan'' dan bertanggung jawab atas konflik yang terjadi pada tahun 1992-1995.
'' Kasus ini tentang seorang pemimpin tertinggi yang memaksakan nilai nasionalisme dengan menebar kebencian dan ketakutan guna mencapai tujuannya untuk memisahkan kaum muslim etnis Bosnia'', kata jaksa Alain Tieger.
Karadzic terbukti ''membersihkan sebagian besar etnis Bosnia dan Hercegovina'' selama perang berlangsung, tambah Tieger, dengan menggambarkannya sebagai ''komandan langsung dalam pembersihan etnis tersebut''.
''Dalam perang merebut wilayah yang diklaim sebagai milik Serbia, Karadzic dan pasukannya telah membantai ribuan kaum muslim Bosnia dan Kroasia, memenjarakan ribuan lainnya dalam penjara yang brital dan tidak layak, dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi'', kata jaksa.
Selain dari keterangan saksi, sebagian bukti yang memberatkan Karadzic adalah rekaman penyadapan telepon Karadzic dan salinan banyak pidatonya.
Jaksa mengutip pernyataan Karadzic sebelum perang dimulai, kalau pasukan Serbia akan mengubah ibukota Bosnia, Sarajevo menjadi ''sebuah kuali hitam dimana 300,000 muslim akan mati''.
Jaksa Tieger mengatakan, para saksi yang selamat dari perang di Sarajevo akan menggambarkan hidup ''dalam ketakutan, setiap hari selama bertahun-tahun mengetahui kalau mereka atau orang yang mereka sayangi akan menjadi target pembunuhan''.
Karadzic dibawa ke Pengadilan Kejahatan Internasional di Den Haag tahun lalu serelah 13 tahun bersembunyi.
Dia diindikasikan terlibat dalam pembersihan etnis muslim Bosnia, Bosnia Kroasia dan penduduk non Serbia lainnya dalam perang Bosnia tahun 1992-1995, yang menyebabkan lebih dari 100.000 orang tewas.
Karadzic juga dituduh sebagai orang yang bertanggung jawab dalam pembantaian lebih dari 7.000 lelaki muslim Bosnia di Srebrenica pada Juli 1995, dan sejumlah serangan ke lebih dari lusinan kawasan Bosnia di awal perang.
Dia menghadapi tuntutan maksimal penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.(fq/bbc)