Today :

Not found what you looking for?:

Diposting oleh PUTRA BETAWI

Published on Senin, 05 Oktober 2009

Dua Aktor Video Mesum SMA Kediri Dikeluarkan

KEDIRI, KOMPAS.com — Pihak sekolah akhirnya mengambil kebijakan untuk mengeluarkan kedua pelajar yang terlibat dalam kasus video mesum yang melibatkan kedunya karena dinilai telah melakukan pelanggaran yang berat.

"Mereka sudah dikembalikan kepada kedua orangtuanya karena telah melakukan pelanggaran yang berat," kata Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 6 Kediri Bambang Arif Darmawan, Senin (5/10).

Kedua pelajar tersebut merupakan anak didiknya. Untuk yang perempuan diketahui berinisial EI (17) dan berada di jurusan IPA kelas 11, sedangkan yang laki-laki diketahui berinisial AK (18) jurusan IPS kelas 12.

Bambang mengaku, pihaknya sudah mendapat laporan tentang kasus video mesum tersebut. Dan untuk memastikan kedua pelaku tersebut, pihaknya juga sudah memanggil kedua orangtua, dan hasilnya kedua orangtua bersangkutan mengakui jika pelaku yang terekam dalam video tersebut merupakan anak mereka.

Karena sudah melakukan pelanggaran berat, akhirnya pihaknya memutuskan untuk mengembalikan kedua anak tersebut. Untuk yang laki-laki dikembalikan pada tanggal 12 September lalu, dan yang perempuan tanggal 26 September.

"Untuk yang perempuan, diambil oleh kedua orangtuanya, dan kabarnya akan dimasukkan ke pondok pesantren," kata Bambang menuturkan.

Bambang mengelak jika pihaknya merasa dipermalukan oleh ulah kedua siswanya tersebut sehingga mengeluarkan mereka.

Untuk yang pelajar laki-laki, pihaknya memberi sanksi karena ia terlibat dalam kasus tindakan kriminal dengan mengambil sebuah telepon seluler (ponsel) milik temannya sendiri. Bahkan, hingga saat ini kasus tersebut masih berlangsung dan ditangani Polresta Kediri.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum (Dikmenum) Dinas Pendidikan Kota Kediri Heri Siswanto mengaku, pihaknya tidak dapat berbuat banyak dengan kebijakan sekolah tersebut, mengingat setiap sekolah mempunyai otonomi kebijakan sendiri-sendiri.

"Untuk kasus keduanya dikembalikan kepada orangtua, kami tidak dapat berbuat banyak karena setiap sekolah mempunyai kebijakan yang berbeda dan sebelumnya sudah diberitahukan baik kepada siswa maupun orangtua," katanya.

Namun, pihaknya tetap berupaya untuk mencegah kasus serupa terjadi. Pihaknya berencana mengumpulkan seluruh kepala sekolah di Kota Kediri baik tingkat SMP maupun SMA, terkait dengan kebijakan membawa ponsel ke sekolah.

Diknas Kediri berencana untuk menerapkan kebijakan dilarang membawa ponsel saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung guna mencegah hal serupa seperti kasus video mesum terjadi.

Bahkan, untuk saat ini pihaknya juga sudah meminta kesepakatan kepada seluruh pemilik warung, terutama di lokasi wisata Klotok yang diduga dijadikan sebagai lokasi mesum dalam video pelajar yang berukuran 3,51 MB dan berdurasi selama 4 menit 50 detik tersebut.

"Kami juga sempat melakukan razia di lokasi tersebut, dan ternyata kami menemukan terdapat sekitar 20 pelajar yang bolos sekolah. Untuk itu, kami akan mengembalikan kepada pihak sekolah, agar mereka diberi pembinaan dengan lebih intensif," kata Heri menegaskan.

Warga di Kota Kediri dikejutkan dengan beredarnya video mesum pelajar. Diduga, video tersebut direkam di lokasi wisata Gunung Klotok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Dengan masih mengenakan seragam sekolah, keduanya melakukan hubungan layaknya suami istri.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Kediri, AKP Slamet Pujiono mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini. "Kami masih menyelidiki kasus ini, dan akan kami tindak lanjuti," kata Slamet.
KEDIRI, KOMPAS.com — Pihak sekolah akhirnya mengambil kebijakan untuk mengeluarkan kedua pelajar yang terlibat dalam kasus video mesum yang melibatkan kedunya karena dinilai telah melakukan pelanggaran yang berat.

"Mereka sudah dikembalikan kepada kedua orangtuanya karena telah melakukan pelanggaran yang berat," kata Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 6 Kediri Bambang Arif Darmawan, Senin (5/10).

Kedua pelajar tersebut merupakan anak didiknya. Untuk yang perempuan diketahui berinisial EI (17) dan berada di jurusan IPA kelas 11, sedangkan yang laki-laki diketahui berinisial AK (18) jurusan IPS kelas 12.

Bambang mengaku, pihaknya sudah mendapat laporan tentang kasus video mesum tersebut. Dan untuk memastikan kedua pelaku tersebut, pihaknya juga sudah memanggil kedua orangtua, dan hasilnya kedua orangtua bersangkutan mengakui jika pelaku yang terekam dalam video tersebut merupakan anak mereka.

Karena sudah melakukan pelanggaran berat, akhirnya pihaknya memutuskan untuk mengembalikan kedua anak tersebut. Untuk yang laki-laki dikembalikan pada tanggal 12 September lalu, dan yang perempuan tanggal 26 September.

"Untuk yang perempuan, diambil oleh kedua orangtuanya, dan kabarnya akan dimasukkan ke pondok pesantren," kata Bambang menuturkan.

Bambang mengelak jika pihaknya merasa dipermalukan oleh ulah kedua siswanya tersebut sehingga mengeluarkan mereka.

Untuk yang pelajar laki-laki, pihaknya memberi sanksi karena ia terlibat dalam kasus tindakan kriminal dengan mengambil sebuah telepon seluler (ponsel) milik temannya sendiri. Bahkan, hingga saat ini kasus tersebut masih berlangsung dan ditangani Polresta Kediri.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum (Dikmenum) Dinas Pendidikan Kota Kediri Heri Siswanto mengaku, pihaknya tidak dapat berbuat banyak dengan kebijakan sekolah tersebut, mengingat setiap sekolah mempunyai otonomi kebijakan sendiri-sendiri.

"Untuk kasus keduanya dikembalikan kepada orangtua, kami tidak dapat berbuat banyak karena setiap sekolah mempunyai kebijakan yang berbeda dan sebelumnya sudah diberitahukan baik kepada siswa maupun orangtua," katanya.

Namun, pihaknya tetap berupaya untuk mencegah kasus serupa terjadi. Pihaknya berencana mengumpulkan seluruh kepala sekolah di Kota Kediri baik tingkat SMP maupun SMA, terkait dengan kebijakan membawa ponsel ke sekolah.

Diknas Kediri berencana untuk menerapkan kebijakan dilarang membawa ponsel saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung guna mencegah hal serupa seperti kasus video mesum terjadi.

Bahkan, untuk saat ini pihaknya juga sudah meminta kesepakatan kepada seluruh pemilik warung, terutama di lokasi wisata Klotok yang diduga dijadikan sebagai lokasi mesum dalam video pelajar yang berukuran 3,51 MB dan berdurasi selama 4 menit 50 detik tersebut.

"Kami juga sempat melakukan razia di lokasi tersebut, dan ternyata kami menemukan terdapat sekitar 20 pelajar yang bolos sekolah. Untuk itu, kami akan mengembalikan kepada pihak sekolah, agar mereka diberi pembinaan dengan lebih intensif," kata Heri menegaskan.

Warga di Kota Kediri dikejutkan dengan beredarnya video mesum pelajar. Diduga, video tersebut direkam di lokasi wisata Gunung Klotok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Dengan masih mengenakan seragam sekolah, keduanya melakukan hubungan layaknya suami istri.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Kediri, AKP Slamet Pujiono mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini. "Kami masih menyelidiki kasus ini, dan akan kami tindak lanjuti," kata Slamet.

0 komentar:

Posting Komentar