Today :

Not found what you looking for?:

Diposting oleh PUTRA BETAWI

Published on Selasa, 16 Februari 2010

PPATK Makin Kuatkan Dugaan Skandal "Bail Out"

PPATK Makin Kuatkan Dugaan Skandal "Bail Out"
JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan tertutup antara Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Pansus Angket Kasus Bank Century DPR makin mempertegas adanya penyimpangan yang dilakukan terkait pengungkapan skandal bail out ke Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun.

Ketua Pansus Idrus Marham menjawab secara diplomatis saat ditanya apakah PPATK menegaskan ada kaitan dana bail out Bank Century ke salah satu partai politik tertentu. "Saya kira, belum sampai ke sana. Akan tetapi, ada beberapa nama yang terkait dengan satu, dua, tiga, yang terkait dengan elite politik. Tadi sudah dijelaskan," kata Idrus Marham di sela-sela pertemuan tertutup dengan PPATK, Senin (15/2/2010).

Idrus menegaskan, temuan lapangan oleh Pansus makin memperkuat adanya penyimpangan. "Saya kira makin memperkuat bahwa memang terjadi penyimpangan. Saya kira itu jelas, baik itu di Surabaya, Bali, Jakarta, dan di Makassar. Penelusuran tentang aliran dana ini semakin memperkuat dugaan indikasi suatu modus yang merugikan negara," tandas Idrus.

Dikatakan pula, Pansus Angket Kasus Bank Century DPR tidak akan terpengaruh dengan adanya "trik politik" yang kini sedang dimainkan pihak lain untuk melemahkan daya "gedor" Pansus dalam mengungkap kasus ini. Termasuk dilaporkannya Ketua Fraksi Golkar DPR, Setya Novanto, ke Mabes Polri terkait impor beras Vietnam tahun 2003 lalu.

"Tekanan-tekanan apa pun tidak akan mempengaruhi langkah kita untuk mengungkap data dan fakta sebagai instrumen. Saya kira itu semangat dan idealisme kita. Dan oleh karena itu, proses politik yang diwarnai dengan tekanan-tekanan, saya kira sudah harus kita ubah. Intrik itu akan kontraproduktif dan tidak akan melahirkan sesuatu kepada bangsa ini," ujar Idrus.

"Cara-cara saling intrik, saling tekan menekan, lalu kita lupa semangat idealisme kita, Indonesia tidak akan maju. Jadi, orang yang melakukan intrik tidak konseptual, politisasi dan lain sebagainya, itu langkah sebuah kemunduran," tegas Sekjen DPP Partai Golkar ini.

0 komentar:

Posting Komentar