Today :

Not found what you looking for?:

Diposting oleh PUTRA BETAWI

Published on Sabtu, 20 Februari 2010

Tak Kerjakan PR, Murid SMP Dipaksa Makan Kapur Tulis


Ulah guru yang satu ini tidak patut ditiru. Gara-gara salah seorang muridnya tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) matematika, dia memaksa Dwi Agung Cahyono (16), makan kapur tulis.

Akibat ulah guru SMP 6 Kota Probolinggo, bernama Diana Djahra (40) tersebut, Dwi, siswa kelas 9 D ini jatuh sakit dan terpaksa tidak masuk sekolah.

"Perut saya sampai sekarang merasa mules dan sakit, akibat makan kapur tulis itu," aku Dwi, saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo, Jumat (19/2/2010).

Dwi menuturkan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (16/2/2010) lalu. Bahkan, tambahknya, yang dipaksa makan kapur tulis itu tidak hanya dirinya, melainkan juga ada salah seorang siswa bernama Ivan (16), siswa kelas 9 C juga mengalami serupa.

"Dia juga dipaksa makan kapur tulis seperti saya," cerita Dwi yang didampingi kedua orangnya itu.

Meski kondisi korban kini masih lemas dan perutnya merasa mules-mules, namun kedua orangtuanya, Haryono (50) dan Ny Simah tidak membawa anaknya periksa ke dokter. Mereka mengaku tidak mempunyai biaya untuk memeriksakan anaknya.

"Sampai sekarang belum diperiksakan ke dokter. Terus terang kami tidak mempunyai uang," ungkap Haryono.

Haryono sendiri mengaku sangat menyayangkan dengan perilaku guru yang telah memaksa anaknya makan kapur tulis itu. Apalagi sejak kejadian itu, anaknya enggan untuk masuk sekolah lagi.

"Dia tidak mau masuk sekolah lagi. Karena dia katanya malu kepada teman-temannya," tambah Haryono diiyakan istrinya, Ny Simah.

Sementara itu, Diana Djahra, saat dikonfirmasi wartawan di kantor SMP 6 Kota Probolinggo menolak untuk dimintai keterangannya. Bahkan, dia marah-marah dan meminta ID Card wartawan kalau hendak meminta konfirmasi.

"Persoalan ini sudah selesai kok ,dan sudah tidak apa-apa," kilahnya dengan nada tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar