Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif menolak memenuhi undangan untuk bertemu Presiden SBY yang ingin meminta nasihat terkait penyelesaian kasus Bank Century. Staf khusus SBY Andi Arief, mendekati Syafii dengan mengajaknya bertemu di sebuah hotel.
"Dia bilang Presiden SBY mau ketemu, saya bilang nggak lah. Sebagai warga negara saya mau bertemu, tapi kalau terkait Pansus Century saya nggak mau," tegas Syafii saat dihubungi detikcom via telepon, Rabu (24/2/2010).
Syafii menambahkan dia pun bertanya apa tujuan Istana mengundangnya terkait Pansus Century. Andi pun mengatakan SBY ingin meminta nasihat dari Buya, panggilan akrab Syafii.
"Apa yang dinasihati? Dia (SBY) itu kan lebih tahu dari saya. Pansus itu harus dituntaskan," kata Syafii.
Syafii mengatakan sikapnya sudah kukuh terkait dengan Century. Kasus ini harus diungkap habis. Bila bersedia bertemu SBY, sikap Syafii bisa ditafsirkan sebagai inkonsistensi.
"Century harus kita bongkar penuh. Kalau DPR masih punya hati nurani, hasil paripurna nanti akan sesuai dengan harapan rakyat," pungkasnya.
Andi Arief, Selasa (23/2/2010) kemarin malam membenarkan melakukan pertemuan dengan Syafii. Andi mengaku mengungkapkan data soal L/C fiktif Bank Century yang salah satunya menyeret nama inisiatof Pansus M Misbakhun. Syafii, kata Andi, kaget dengan data-data terkait Misbakhun yang disodorkannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar