Diposting oleh
PUTRA BETAWI
Published on Rabu, 01 Juni 2011
Adang Tetap Akan Lindungi Nunun
Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Bangkok, disibukan dengan nada dering telepon dari Jakarta. Sejumlah media mengkonfirmasi kebenaran penangkapan Nunun Nurbaeti, tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia yang menjadi buronan aparat penegak hukum.
NUNUN diduga menebar ratusan cek pelawat bernilai Rp 24 miliar beberapa jam setelah Miranda terpilih. Sejumlah saksi dan terdakwa kasus ini mengungkapkan cek pelawat mengucur dari kantor perusahaan Nunun, PT Wahana Eka Sembada, di Jalan Riau, Jakarta Pusat. Cek dibagikan Arie Malangjudo, Direktur PT Wahana, kepada anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR periode 1999-2004.
Nunun beberapa kali dipanggil KPK untuk diperiksa. Namun, dokter pribadi Nunun dan kuasa hukumnya menolak jika Nunun diperiksa dengan alasan kondisi kesehatan istri bekas Wakil Kepal Polri Adang Daradjatun itu tidak memungkinkan. Mereka berdalih Nunun menderita penyakit lupa berat.
Keberadaan Nunun juga tidak pernah dapat dipastikan. Ada yang bilang Nunun dirawat di Singapura. Namun, Nunun juga dikabarkan tinggal di Bangkok, Thailand. Versi lainnya, Nunun dikabarkan sering melakukan perjalanan bolak-balik Singapura-Thailand.
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sendiri belum mendengar adanya informasi tertangkapnya Nunun Nurbaeti oleh penyidik KPK di Thailand. “Saya malah belum dengar. Coba cek dari mana sumbernya,” kata Wakil Ketua Bidang Penindakan KPK, M Jasin di kantornya, Selasa (31/5/2011).
Secara terpisah, Juru Bicara KPK Johan Budi menambahkan bahwa informasi penangkapan Nunun tersebut tidak benar. Kendati demikian, menurut Johan, KPK terus berupaya mencari dan memantau pergerakan Nunun. Sehari sebelum kabar Nunun ditangkap di Thailand, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Adang Daradjatun menyangkal kalau istrinya itu berada di negeri Gajah Putih. “Enggak pernah ada ke Thailand. Silakan keluarin bukti-buktinya,” kata Adang yang ikut pertemuan anggota Komisi Hukum bertemu Hakim Konstitusi, kemarin.
Mantan Wakil Kepala Polri mengaku enggan memberi tahu keberadaan istrinya saat ini. “Itu hak saya memberi tahu atau tidak,” kata Adang. Tertangkap atau tidaknya Nunun di Thailand, Indonesia Police Wath (IPW) sangat menyesalkan Sikap Adang yang tidak korperatif tentang keberadaan istrinya.
Menurut Ketua Presedium IPW, Netta S Pane, seharusnya Adang Daradjatun sebagai mantan Wakapolri membantu aparat penegak hukum untuk segera memulangkan istrinya. “Sangat disesalkan sikap Pak Adang, yang juga bekas aparat penegak hukum menutup-nutupi keberadaan istrinya. Sebagaimana Ia (Adang) merupakan mantan Wakapolri seharusnya memberi contoh yang baik terhadap hukum di Indonesia,” kata Netta, Selasa (31/5/2011).
Lanjut Netta, Komisi Pemberantasan Korupsi juga harus tegas terhadap sikap Adang Daradjatun yang menutup-nutupi keberadaan istrinya tersebut. Pasalnya, kata Netta, Adang Daradjatun sama saja telah menyembunyikan buronan tersangka kasus suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia dapat dipidanakan. “Sekarang keberanian KPK. Berani tidak mempidanakan Adang,” sambung Netta.
Sementara itu, SATGAS berharap suami Nunun, Komisaris Jendral (Purn) Adang Daradjatun sebagai mantan Wakil Kepala Polri bersedia mendukung KPK untuk menegakkan proses hukum. “Apabila panggilan sebagai tersangka dikirimkan, saya mengimbau agar keluarganya bersikap kooperatif dengan KPK untuk menghadirkan. Apabila tidak menghadirkan situasinya semakin rumit dan tidak menguntungkan buat keluarga besar yang bersangkutan,” kata anggota Satgas Anti Mafia Hukum, Mas Achmad Santosa.
Di tempat terpisah, Wakil Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW), Emerson Juntho pesimistis kalau Adang akan buka suara tentang keberadaan Nunun. “Saya rasa Adang pasti tahu, dia selalu bilang Nunun ada di Singapura tetapi tidak membantu KPK. Kalau dibilang Adang menyembunyikan Nunun hingga kini masih jadi perdebatan, Nunun ke Singapura karena dengan alasan sakit lupa, saya juga tidak habis pikir kenapa Nunun bisa lolos sampai Singapura,” katanya.
Seperti yang diketahui, sampai dengan Senin (30/5/2011) kemarin, Adang Daradjatun menyatakan akan tetap melindungi Nunun. Politisi PKS itu tetap merahasiakan keberadaan istrinya dengan alasan Nunun masih sakit dan tengah menjalani perawatan. Kabar yang beredar saat ini, Nunun bolak-balik Singapura dan Thailand. Ia ditetapkan sebagai tersangka sejak Februari lalu, tetapi belum diperiksa KPK sampai hari ini. MONITOR/KN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar