Dalam aksi tersebut, dua orang delegasi FUI KH. Muhammad Al Khaththath dan dr. Joserizal Jurnalis diterima oleh perwakilan Kedubes Cina untuk Indonesia, Mr. Han. FUI menyampaikan agar pemerintahan komunis Cina yang di pimpin Hu Jintao, segera menghentikan sikap represifnya terhadap muslim Uighur di Xinjiang, dan segera memberikan kompensasi kepada korban, serta membuka kembali tempat-tempat ibadah yang masih di segel agar kaum muslimin disana dapat beribadah kembali.
“Pertemuan itu juga akan ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya antara perwakilan Kedubes Cina dengan FUI di Jakarta”, ujar Joserizal Jurnalis.
Selain melakukan audiensi, beberapa tokoh ormas Islam juga terlihat hadir mengikuti aksi antara lain Sekjen FPI KH. A. Shobri Lubis, Kordinator Kaderisasi FUI H.M Mursalin, Ketua Umum Gerakan Reformasi Islam (GARIS) H. Chep Hernawan, Panglima Laskar Aswaja Habib Salim “Selon” Al Attas, dan perwakilan beberapa Cina muslim. (mj/www.suara-islam.com)
Diposting oleh
PUTRA BETAWI
Published on Selasa, 21 Juli 2009
FUI Sampaikan Surat Terbuka Kepada Presiden RRC
Tragedi pembantaian terhadap Muslim Uighur di Xinjiang Cina, terus mendapat kecaman. Forum Umat Islam (FUI) menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Republik Rakyat China (RRC) Hu Jintao agar menghentikan tindakan represif terhadap Muslim Uighur dan meminta maaf kepada umat Islam melalui aksi unjuk rasa yang digelar pada hari Senin, (13/7) di depan Kedubes Cina, Mega Kuningan 2, Jakarta Selatan.
"Kami menuntut agar Pemerintah RRC menghentikan tindakan represif dan memberikan kebebasan beribadah kepada umat Islam," ujar Sekjen FUI KH. M. Al Khaththath dalam orasinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar