Today :

Not found what you looking for?:

Diposting oleh PUTRA BETAWI

Published on Sabtu, 25 Juli 2009

Oh Tuhanku…, pemerintah Iran di bawah Khamenei WAJIBKAN APARAT PERKOSA wanita perawan sebelum dieksekusi mati

Biadab! Anjing! Babi! Lebih setan dari iblis kalian! Mengaku negara kalian berdasarkan hukum Islam tapi nyatanya perilaku kalian lebih-lebih dari iblis! Wahai wanita Iran, bangkitlah, LAWAN! Untuk televisi CNN, please go to Iran to investigate this, and then tell the world.

Seorang aparat keamanan Iran tidak dapat menyimpan rahasia tugasnya karena selalu dibayangi rasa bersalah, lalu dia mengungkapkan sebuah kebusukan pemerintahan Iran selama ini kepada seorang wartawan freelance yang kemudian diterbitkan secara eksklusif di suratkabar The Jerusalem Post edisi 19 Juli 2009.

wanita iran diperkosa jerusalem post Oh Tuhanku..., pemerintah Iran di bawah Khamenei WAJIBKAN APARAT PERKOSA wanita perawan sebelum dieksekusi mati

Portal berita Indonesia, InilahCom, mengutip berita ini antara lain: “Mereka dipaksa menikahi tahanan perempuan yang masih perawan pada malam hari sebelum eksekusi. Kemudian mereka diwajibkan memerkosa para perempuan itu sebelum mereka memenuhi syarat untuk eksekusi. Sebab di Iran, eksekusi mati tidak boleh dilakukan terhadap perempuan yang masih perawan. Sehingga pemerintah yang dikendalikan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pun memutuskan demikian.” Judul yang dipakai InilahCom: Iran sahkan perkosaan sebelum eksekusi mati?

InilahCom sendiri — seperti kebiasaan hampir semua situs berita Indonesia — tidak membuat tautan ke artikel Jerusalem Post yang dikutip itu, hanya disebutkan nama korannya, dan kutipan beritanya pun relatif pendek. Karena sangat penasaran, sekaligus geram, Blog Berita membuka situs The Jerusalem Post dan mencari berita itu. Ketemu, dengan tanggal terbit 19 Juli 2009, di bawah judul “I wed Iranian girls before execution.”

Wartawan freelance yang menulis berita eksklusif ini bernama Sabina Amidi, dia sudah sering mengirim artikelnya ke suratkabar The Jerusalem Post. Blog Berita mengutip inti kisahnya sebagai berikut dari koran Jerusalem Post.

Sungguh sebuah wawancara yang mengejutkan, secara blak-blakan mengungkap ketidak-manusiaan rezim agama Iran di bawah pemimpin tertinggi Ali Khamenei. Wawancara eksklusif ini dilakukan lewat telepon dengan anggota keamanan sukarela Basiji yang meminta namanya tidak ditulis, dan wawancara ini diatur oleh sumber terpercaya yang juga tidak bisa diungkapkan identitasnya.

Basiji adalah kesatuan polisi-sipil yang dibentuk pada 1979 oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini. Basiji berada di bawah Iranian Revolutionary Guards, dan mereka loyal pada penerus Khomeini, yaitu Khamenei.

Sumber berita ini, anggota Basiji itu, baru saja dibebaskan oleh pejabat berwenang Iran dari tahanan. Dia sempat ditahan karena dia melepaskan dua remaja Iran — pemuda 13 tahun dan gadis 15 tahun — yang sebelumnya ditangkap berkaitan aksi demo setelah pemilihan Presiden Iran.

“Masih banyak temanku, polisi dan anggota pasukan keamanan, yang sampai saat ini masih ditahan. Kami dinyatakan bersalah karena tidak bersikap tegas terhadap demonstran, dan juga karena kami melepaskan pengunjuk rasa tanpa bertanya lebih dulu pada atasan,” katanya.

Ditanya wartawan bagaimana awalnya sampai dia bisa menjadi anggota Basiji, dia menjawab bahwa ibunyalah yang membawanya bergabung dengan pasukan Basiji. Ketika berusia 16 tahun, “Aku dibawa ibu ke markas Basiji dan ibu memohon supaya mereka menerimaku menjadi anggota. Ibu mengatakan pada mereka, aku tidak punya masa depan yang cerah. Ibuku tidak ingin aku terlibat narkoba dan menjadi berandalan di jalanan. Aku tidak punya pilihan.”

Lalu dia menjelaskan, selama ini di pasukan Basiji, dia termasuk berprestasi dan mendapat penghargaan dari atasan. Sampai kemudian pada usia 18 tahun dia diberi kesempatan untuk menikahi tahanan wanita yang masih perawan lalu memerkosa mereka sebelum dieksekusi mati. Pernikahan kilat itu dilakukan satu malam sebelum hari eksekusi; tujuan pernikahan semata-mata untuk melegalkan hubungan seksual.

“Gadis-gadis tahanan itu dipaksa harus melakukan hubungan seksual dengan kami para petugas penjara. Aku sangat menyesal, walaupun pernikahan itu resmi.”

“Mengapa kau menyesal, kan sudah resmi menikah?” tanya wartawan.

“Karena sesungguhnya wanita itu lebih ketakutan saat malam pernikahan daripada hari eksekusi besoknya. Setiap diperkosa, mereka selalu melawan, jadi kami petugas perlu memasukkan pil tidur dalam makanan mereka. Pada besok paginya, di hari eksekusi mati, mereka tidak punya ekspresi apa-apa, kosong. Mereka terlihat seperti ingin segera mati.”

“Aku masih ingat bagaimana mereka menangis dan menjerit setelah pemerkosaan selesai…. Aku tidak akan pernah lupa bagaimana seorang gadis mencakar wajah dan lehernya sendiri….”

Blog Berita: Oh, Tuhanku…, tersayat-sayat hatiku membacanya.

Cari dengan Google - Ketik kata kunci dalam kotak
  • Mungkin anda yang memakai email Yahoo tidak bisa melihat foto/gambar ilustrasi dalam artikel-artikel Blog Berita ini. Untuk menampilkan foto, lihat di bagian atas email Yahoo, klik tulisan SHOW IMAGES.
  • Artikel ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya www.blogberita.net dan membuat tautan-balik. Untuk BERKOMENTAR soal topik tulisan, KLIK JUDUL ARTIKEL.
  • Kuucapkan terima kasih buat anda yang setia membaca artikel Blog Berita via email. Sampai Juni 2009 pelanggan Blog Berita sudah mencapai 2.500 orang. Beritahukan kepada teman anda untuk berlangganan Blog Berita secara gratis. Salam, Jarar Siahaan -- www.blogberita.net

Oh Tuhanku…, pemerintah Iran di bawah Khamenei WAJIBKAN APARAT PERKOSA wanita perawan sebelum dieksekusi mati

0 komentar:

Posting Komentar