Today :

Not found what you looking for?:

Diposting oleh PUTRA BETAWI

Published on Selasa, 07 Juli 2009

Yahudi Pun Memilih Ahmadinejad


Di balik gonjang-ganjing pemilu Iran yang sudah hampir berlalu, kaum Yahudi Iran menyatakan bahwa mereka lebih senang diperintah oleh Mahmoud Ahmadinejad ketimbang rivalnya, Mir Hossein Mousavi.

Dalam sebuah konferensi pers yang dilaksanakan Senin kemarin (6/7), Mashad, sebuah komunitas Yahudi menyampaikan bahwa kecaman Ahmadinejad terhadap Israel selama ini hanya retorika angin-anginan belaka. “Iran adalah sebuah tempat yang aman untuk bangsa Yahudi melaksanakan ajaran keyakinannya.” demikian pernyataan Mashad yang dilansir oleh Jerusalem Post.

“Ahmadinejad bicara buruk tentang Israel, tapi ia lebih disukai daripada Mousavi.” Ujar Shlomo Zabihi, seorang rabbi Mashad. Zabihi menambahkan bahwa pemerintahan (Iran) sekarang relatif stabil dan cenderung menjaga keamanan bangsa Yahudi.

Mashad merupakan kota terbesar kedua di Iran, dan saat ini mempunyai populasi Yahudi sebesar 2,5 juta, sebuah jumlah komunitas yang sangat besar, terutama dibandingkan dengan negara-negara Arab yang lainnya. Selama revolusi 1979, banyak Yahudi Mashad hengkang ke AS, terutama New York, dimana sekitar 6000 Yahudi Mashad sekarang tinggal di kota itu.

Menurut Bahman Kamali, pendiri Yahudi Mashad, Iran di bawah Ahmadinejad sangat menyenangkan dan aman. “Tak ada masalah.” Ujarnya. Kamali mengatakan bahwa sumpah serapah Ahmadinejad terhadap Israel tidaklah sama sikapnya terhadap diaspora Yahudi selama ini. “Ada perbedaan antara keduanya, karena bangsa Iran menghormati agama-agama yang mempunyai kitab suci; Kristen, Yudaisme. Iran membolehkan kami beribadah di sinagoga dan berdoa di sana tanpa ada masalah sama sekali.”

Kamali tidak pernah berpikir bahwa komunitas Yahudi di Iran akan terpengaruh oleh perkembangan politik saat ini. “Saya tidak khawatir mengenai hal itu.” Ujar Kamali yang berpolitik di belakang kelompoknya. “Kami bangga menjadi bangsa Mashad (Yahudi) Iran, dan kami akan menjaga hal itu.” (sa/ jerusalempost)

0 komentar:

Posting Komentar