Entah sengaja atau tidak, pihak situs Die Welt meloloskan komentar-komentar atas artikel tersebut, yang isinya rasis dan tak beradab. Sala satu komentator misalnya, merekomendasikan agar pelaku pembunuhan Marwa diberi tanda jasa "Federal Cross of Merit". Komentator lainnya menyebut Marwa "toilet" dan masih banyak lagi komentar-komentar lainnya yang isinya justeru membela pelaku dan melecehkan Marwa yang ditulis dengan identitas anonim.
Tapi yang sulit dipercaya, pihak Die Welt menolak untuk menghapus komentar-komentar yang provokatif itu, seiring dengan sikap media massa Jerman yang seolah kompak untuk tidak menulis berita tentang insiden yang menimpa Marwa. Media Jerman menganggap kasus pembunuhan Marwa yang berlatar belakang islamofobia itu bukan kasus yang serius. Sikap media Jerman mungkin akan berbeda jika yang dibunuh adalah seorang non-Muslim Jerman dan pelakunya seorang Muslim.
Sementara itu, atas sikap surat kabar Die Welt online, situs Ikhwanul Muslimin menyerukan kaum Muslimin untuk menyampaikan email protes ke surat kabar tersebut agar menghapus komentar-komentar yang rasis dan anti-Muslim, lewat alamat email: online@welt.de. (eramuslim/suara-islam.com)
Diposting oleh
PUTRA BETAWI
Published on Selasa, 21 Juli 2009
Surat Kabar Jerman "Lecehkan" Marwa Al-Sharbini
Surat kabar Jerman, Die Welt versi online memuat komentar-komentar pembacanya yang berisi hinaan dan pernyataan anti-Arab dan anti-Muslim. Namun pihak Die Welt menolak menghapus komentar-komentar yang bernuansa rasis bahkan tidak berperikemanusiaan itu.
Komentar-komentar itu adalah reaksi pembaca atas artikel berjudul "Islamisten fordern Vergeltung für Mord im Gericht" yang dipublikasikan terkait kasus Marwa Al-Sharbini, seorang muslimah yang ditikam oleh seorang pemuda Jerman keturunan Rusia di ruang sidang pengadilan kota Dresden.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar