Presiden SBY menyerahkan Sang Saka Merah Putih kepada anggota Paskibraka pada upacara Detik-detik Proklamasi di halaman Istana Merdeka.
Upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan ke-64 Republik Indonesia di di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8), tidak dihadiri para mantan Presiden RI. Padahal, mereka diundang mengikuti upacara tersebut.
Mensesneg Hatta Rajasa ditemui di tempat upacara, Senin mengatakan dari tiga mantan presiden yang diundang, BJ Habibie masih berada di Jerman, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sedang sakit, sedangkan Megawati Soekarnoputri belum memberikan konfirmasi kehadiran.
"Pada waktu itu Pak Taufik Kiemas (TK) mengatakan, Insya Allah, tetapi belum pasti. Pak TK mengatakan akan mengusahakan, tapi belum pasti juga," kata Hatta.
Dari tempat upacara, ketiga mantan presiden itu belum terlihat hadir. Namun sejumlah keluarga mantan Presiden Soekarno seperti Guruh Soekarnoputra dan Sukmawati Soekarnoputri hadir di tenda undangan khusus.
Sementara itu, mantan wakil presiden yang terlihat hadir adalah Hamzah Haz dan Tri Sutrisno.
Sedangkan keluarga mantan Presiden Soeharto juga tidak terlihat hadir. "Belum, belum ada yang datang," kata Hatta.
Menurut Hatta para cawapres seperti Prabowo Subianto dan Wiranto juga diundang namun belum memberikan konfirmasi.
Sementara mengenai pengamanan upacara yang terlihat lebih ketat, Hatta mengatakan hal itu biasa dilakukan dalam upacara besar seperti saat ini.
Seperti biasanya, upacara proklamasi HUT RI dihadiri ribuan undangan dari berbagai kelompok masyarakat.
Sebelumnya, acara serupa tahun 2008, hanya dihadiri Mantan Presiden Abdurrahman Wahid. Ketika itu, mantan presiden lainnya seperti BJ Habibie dan Megawati Soekarnoputri tidak hadir.
Megawati, saat itu memimpin massanya mengikuti upacara peringatan Kemerdekaan RI di kediamannya di Kebagusan, Jakarta Selatan. [TMA, Ant]
Upacara Detik-detik Proklamasi Fotografer - Pool Presiden SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri upacara peringatan Detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8). Meski sempat ada ancaman bom, pelaksanaan upacara ini berjalan lancar
Pengibaran Sang Saka Merah Putih berlangsung khidmat. Pasukan Paskibraka pun sukses menjalankan tugasnya. (Cahyo Budi Sasmito).
Pasukan Paskibraka memberikan penghormatan kepada Presiden SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Cahyo Budi Sasmito).
Presiden SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyapa peserta upacara di sela-sela peringatan HUT ke-64 RI di Istana Merdeka, Jakarta. (Cahyo Budi Sasmito). sumber : detik foto
Upacara HUT ke-64 RI di Istana Merdeka Fotografer - Anwar Khumaini Upacara peringatan HUT ke-64 RI digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8). Ratusan peserta upacara bendera menghadiri peringatan ini.
Paskibraka membawa membawa Sang Saka Merah Putih yang akan dikibarkan.
Detik-detik proklamasi dimulai tepat pukul 10.00 WIB.
Sejumlah undangan yang menghadiri peringatan HUT ke-64 RI
sumber : detik foto
Upacara Penurunan Sang Merah Putih Fotografer - Pool Upacara penurunan bendera merah putih di Istana Merdeka, Jakarta, diikuti ribuan tamu undangan, Senin (17/8). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertindak sebagai pembina upacara.
Seorang anggota Paskibraka menyerahkan bendera Merah Putih kepada Presiden SBY. Abror Rizki/Setpres.
Upacara penurunan bendera berlangsung khidmad dan lancar dengan disaksikan para undangan. Abror Rizki/Setpres.
Usai upacara penurunan bendera, Presiden SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyapa para peserta upacara. Abror Rizki/Setpres.
sumber : detik foto
Megawati Memilih Upacara di Kantor PDI P
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri menilai, upacara peringatan HUT ke-64 RI tidak selalu harus di Istana Negara. Tapi bisa dimana saja. Demikian pernyataan Megawati menanggapi alasan ketidakhadirannya pada upacara HUT Kemerdekaan RI di Istana Negara yang dipimpin Presiden Susili Bambang Yudhoyono, Senin (17/8).
Megawati, ternyata, memilih upacara di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Upacara dimulai pukul 10.00 WIB, dihadiri lebih dari 200 peserta. Pengibaran bendera dipimpin Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Sementara teks proklamasi dibacakan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P Taufik Kiemas.
Bukan cuma blogger pemula, banyak juga blogger terkenal dunia yang ngeblog di Blogspot. Bikin blog di Blogspot sangatlah mudah, dan gratis 100 persen. Kita tidak perlu membayar hosting bandwidth, tidak perlu memikirkan masalah keamanan dan urusan server.
Cobalah bikin blogmu di Blogspot.com, atau juga sama dengan Blogger.com. Modalnya cuma alamat email di GMail. Proses pendaftarannya hanya beberapa menit, dan setelah itu kau sudah bisa langsung masuk ke halaman admin blogmu.
Ada belasan template standar di sana. Kalau kau ingin mengubah tampilan blogmu, tinggal cari template gratisan, yang jumlahnya sangat banyak, lalu kopikan kodenya lewat halaman admin blogmu.
Salah satu keuntungan utama menggunakan blog gratisan seperti di Blogspot.com dan WordPress.com adalah pemakaian hosting gratis dan tidak terbatas — baik space penyimpanan file maupun lalu-lintas akses/pemakaian. Kapasitas bandwidth tidak dibatasi besarnya, dan selamanya diberikan cuma-cuma. Berapa pun besar arus lalu-lintas ke blogmu, apakah cuma 20 hits [kunjungan] perhari atau 2 ribu atau 20 ribu per hari, blogmu tetap mulus diakses oleh pembaca.
Ini berbeda kalau kita membuat situs blog dengan hosting sendiri/berbayar. Server akan down, dan situs tidak bisa diakses apabila jumlah pengunjung melewati kapasitas hosting yang kita sewa.
Para Jesuit telah mempersiapkan Perang Dunia II secara rahasia dan Hitler adalah mesin perang yang dibentuk dan dibiayai oleh Vatikan untuk menaklukkan dunia demi KeKatolikan Roma. Hitler, Mussolini, dan Franco merupakan pahlawan bagi iman Katolik Roma. Mereka dirancang untuk menang dan menaklukkan dunia, dan membentuk kerajaan seribu tahun bagi Paus. Di belakang layar, para Jesuit mengatur Gestapo. Semuanya ini didokumentasikan dalam ‘The Secret History of The Jesuits’.
Bacalah pernyataan pers dari diktator Spanyol, Franco, yang diterbitkan pada tanggal 3 Mei 1945, yang merupakan hari kematian Hitler. Artikel itu mengatakan, ”Adolf Hitler, seorang anak Gereja Katolik, meninggal karena mempertahankan Kekristenan. ” Kemudian lanjutnya, ”Diatas kematiannya tetap meninggalkan seorang figur dengan moral yang berkemenangan. Karena kemartirannya, Tuhan memberikan Hitler mahkota Kemenangan.” Hitler sendiri menyatakan, ”Saya belajar banyak dari Ordo Jesuit.
Sampai sekarang, tidak satupun di dunia ini yang lebih besar daripada organisasi gereja Katolik. Saya kagum dengan organisasi ini dan menerapkannya dalam kehidupan partai saya.”
16 November 1922, Parlemen Italia memilih Benito “Il Duce” Mussolini menjadi pemimpin. Sebelumnya Mussolini telah mengadakan negosiasi-negosiasi rahasia dengan para agen Pius XI. Salah satunya adalah Pastor Tacchi Venturi, sekretaris Serikat Yesus (Jesuit) dan bapak rohani Mussolini, yang telah melakukan misinya dengan sangat baik.
Berawal di Italia ini, tahun 1922 paham fasisme mulai disebarkan oleh Jesuit di Eropa. Mussolini menetapkan Katolik Roma sebagai agama negara, menghadiahkan Tahta Suci 1.750.000.000 lira (± _ 20.000.000) dan kekuasaan atas daerah kota Vatikan. Italia telah membiarkan dirinya jatuh ke tangan Roma yang licik.
Penandatanganan Reichskonkordat pada 20 July 1933. Dari kiri ke kanan: German Vice-Chancellor Franz von Papen, representing Germany, Giuseppe Pizzardo, Cardinal Pacelli, Alfredo Cardinal Ottaviani,
Benito Mussolini, pemimpin gerakan fasisme Italia, terlahir ke dunia di kota Predappio, Italia pada tanggal 21 Mei 1883. Pada tahun 1914, Musolini menerbitkan suratkabar yang beraliran fasis dan mendirikan organisasi fasis.
Seusai Perang Dunia I, gerakan fasisme ini berkembang menjadi gerakan politik dan pada tahun 1921, Mussolini terpilih sebagai anggota parlemen Italia.
Tahun berikutnya, ketika pemerintahan Luigi Facta gagal, Mussolini diperintah oleh Raja untuk membentuk pemerintahan. Selama memerintah, Mussolini menerapkan dikatorisme dan sistem sensor yang sangat ketat.
Hitler terlihat keluar dari Gereja
Dari Italia, paham fasisme memasuki Jerman. Adolf Hitler menerimanya dengan terbuka. Tahun 1923, Facism (pimpinan Mussolini) bergabung dengan National-Socialism (pimpinan Hitler); Mussolini sangat bersahabat dengan Hitler.
Di Italia, partai Katolik Don Sturzo mendukung Mussolini untuk berkuasa. Sedangkan di Jerman, Monseigneur Kaas, kepala partai “Catholic Centre” juga melakukan hal yang sama kepada Hitler, dan dalam kedua peristiwa itu konkordat ditandatangani.
30 Januari 1933, Adolf Hitler, pemimpin Partai Nazi di Jerman, menjadi kanselir dan membentuk Pemerintahan ke-Tiga (The Third Reich) yang brutal. Dia mendirikan kamp-kamp konsentrasi didirikan di berbagai tempat untuk menghabisi kaum Yahudi. Juga terdapat 45 kamp konsentrasi di Jerman, dengan 40.000 tahanan yang berasal dari berbagai latar belakang pandangan politik, tetapi kebanyakan adalah yang liberal.
26 April tahun 1933, polisi rahasia pemerintah atau Gestapo, didirikan oleh rezim Nazi Jerman. Pendiri Gestapo adalah Herman Goering, seorang perwira tinggi Jerman yang merupakan orang dekat Hitler. Tujuan didirikannya Gestapo adalah untuk menangkap dan menghukum orang-orang yang dianggap penentang Nazi dan Hitler.
Pada tanggal 20 Juli 1933, Terjadi perjanjian (konkordat) antara Jerman dan Tahta Suci (Vatikan). Para Uskup bersumpah untuk setia kepada para pemerintah Jerman (Nazi) dan negara. Ini menunjukkan betapa sangat erat dan saling mendukung hubungan antara Gereja Katolik dengan NAZI Jerman itu.
Yang ikut dalam penandatanganan itu adalah Kardinal Pacelli (kemudian menjadi Paus Pius XII). Sebelum tahun 1933 dia adalah Sekretaris Negara Vatikan. Juga ada Franz von Papen, seorang nazi yang kejam dan seorang Katolik Roma yang setia dan juga diplomat penting Hitler dan agen Vatikan yang menolong Hitler untuk berkuasa. Lalu ada pula seorang wali gereja Vatikan yang kurang terkenal, Montini, yang kemudian menjadi Paus Paulus VI.
Hitler adalah seorang yang setia kepada Vatikan. Dia berjanji untuk “mencekik” para anti-paus. Mereka (Pius XI, Pius XII, Hitler) mengirimkan kaum liberal dan orang Yahudi ke kamp konsentrasi. Nasib bangsa Yahudi sudah ditentukan (oleh Hitler): dibunuh atau disuruh bekerja sampai kehabisan tenaga kemudian dibinasakan.
Walter Schellenberg, mantan kepala spionase Nazi membuat pernyataan ini: “Organisasi S.S. dibentuk oleh Himmler berdasarkan prinsip-prinsip dari Ordo Jesuit. Peraturan dan Latihan Kerohanian yang disusun oleh Ignatius Loyola adalah model yang ditiru habis oleh Himmler. Julukan Himmler sebagai kepala tertinggi S.S. adalah setara dengan Jenderal Jesuit dan seluruh struktur S.S. adalah tiruan dari hierarki ordo dalam Gereja Katolik.”
Adolph Hitler mengatakan: “Saya yakin akan kekuasaan besar dan pentingnya Kekristenan, dan saya tidak akan membiarkan agama lain manapun muncul ke permukaan. Maka dari itu saya beralih dari Ludendorff dan menolak buku yang ditulis Rosenberg. Buku itu ditulis oleh seorang Protestan. Buku itu bukan buku partai. Buku itu tidak ditulis olehnya sebagai bagian dari Partai. Biarkan saja para Protestan berdebat dengan dia… Sebagai seorang Katolik saya tidak pernah merasa suka berada dalam gereja Injili ataupun di dalam strukturnya. Makanya saya akan menemui kesulitan jika saya mencoba untuk menjalin hubungan dengan gereja-gereja Protestan. Penginjil-penginjil atau orang-orang Protestan akan menolak saya. Tetapi anda tidak perlu khawatir: Saya akan melindungi hak dan kebebasan dari gereja-gereja tersebut dan tidak akan membiarkan mereka dicampuri, jadi anda tidak perlu khawatir tentang masa depan Gereja Injili.”
Hitler juga bersedia berdiskusi dengan uskup mengenai pandangannya terhadap pertanyaan yang berkenaan dengan bangsa Yahudi: “Mengenai bangsa Yahudi, saya hanya menjalankan kebijakan yang sama yang telah diterapkan oleh Gereja Katolik selama 1500 tahun, dimana sudah ditetapkan bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa yang berbahaya dan harus dipaksa masuk ke dalam ghetto (perkampungan khusus untuk orang Yahudi), karena Gereja mengetahui seperti apa orang Yahudi itu. Saya tidak meletakkan sebuah ras diatas agama, saya betul-betul melihat sesuatu yang berbahaya dari ras ini terhadap Gereja dan negara, dan mungkin saya telah memberikan pelayan agung terhadap kekristenan.”
Anda akan temukan dalam Mein Kampf (buku karangan Hitler), dia berkata: “Disini, aku meyakini bahwa aku bertindak sebagai utusan dari Pencipta kita. Dengan melawan bangsa Yahudi, berarti aku melakukan pekerjaan Tuhan”.
Hitler mengatakan kembali dalam perayaan natal Nazi tahun 1926: “Kristus adalah pejuang terbesar yang lebih awal dalam pertempuran melawan musuh dunia, yaitu bangsa Yahudi… Pekerjaan yang dimulai oleh Kristus tetapi tidak bisa diselesaikan, Aku –Adolf Hitler– akan menyelesaikannya.”
Penulis biografi John Toland menulis tentang agama Hitler: “Masih seorang anggota didalam kebaikan yang berdiri pada Gereja Roma di samping kebencian tentang hirarki nya, ia membawa di dalam pengajarannya bahwa orang-orang Yahudi adalah pembunuh Tuhan. Pembasmian, oleh karena itu, harus dilakukan”
Jadi, Hitler itu melakukan pembantaian terhadap bangsa Yahudi karena dia dendam, Tuhannya Hitler yaitu Yesus Kristus telah dibunuh oleh orang Yahudi. Oleh karena itu sebagai seorang Kristen (Katolik) yang taat, maka Hitler membalaskan dendam kematian Yesus itu dengan mengirim orang-orang Yahudi ke kamp-kamp konsentrasi dan memasukkan mereka ke kamar gas untuk menghirup gas beracun sampai mati.
Di Reichstag dalam pidatonya tahun 1938, Hitler lagi mengemukakan religius asal dari Perang Salib nya. “Aku percaya hari ini bahwa aku sedang bertindak sebagai perwujudan dari Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. Dengan memerangi bangsa Yahudi, aku sedang memperjuangkan pekerjaan Tuhan.”
Hitler menganggap dirinya sendiri sebagai sebagai seorang Katolik sampai kematiannya. “Aku sekarang sebagaimana sebelumnya adalah seorang Katolik dan akan selalu begitu,” ia menceritakan hal itu kepada Gerhard Engel, salah satu dari jenderalnya, pada 1941.
Manakala Hitler berhasil selamat dari percobaan pembunuhan terhadapnya di Munich pada bulan November, 1939, ia memberi pujian untuk hal itu. “Sekarang aku dengan sepenuhnya telah berisi,” ia berseru. “Fakta bahwa aku meninggalkan Burgerbraukeller lebih awal dari biasanya adalah suatu bukti-bukti yang menguatkan bahwa Pemeliharaan baik telah memberi aku kesempatan untuk menyelesaikan tujuanku.” surat-surat kabar Katolik mengumumkan bahwa itu adalah sebuah pekerjaan yang ajaib yang telah melindungi Fuhrer (pemimpin) mereka. Satu kardinal, Michael Faulhaber, mengirim sebuah telegram yang menginstruksikan bahwa sebuah Te Deum harus dinyanyikan di katedral Munich, “untuk berterima kasih kepada Tuhan atas nama archdiocese untuk penyelamatan yang beruntung kepada Fuhrer.” Sri Paus juga mengirim ucapan selamat pribadi khususnya!
Ketika Hitler menyerang Rusia, Sri Paus didepan umum menguraikan serangan Hitler ke Rusia sebagai “keberanian berjiwa besar di dalam pertahanan bagi pondasi kebudayaan Kristen.” Beberapa uskup Jerman secara terbuka mendukung invasi Hitler ke Rusia, dan menyebutnya sebagai “Perang salib Eropa.” Seorang uskup mendesak semua orang Katolik untuk berjuang untuk “sebuah kemenangan yang akan mengijinkan Eropa untuk terbebas lagi dan akan berjanji semua bagi negara-negara sebuah masa depan yang baru.”
Tiga orang pahlawan iman Katolik Roma adalah Hitler, Mussolini dan Franco. Semuanya menandatangani konkordat dengan Vatikan. Ketiganya merupakan pahlawan bagi iman Katolik Roma dan dirancang untuk menang dan menaklukkan dunia, dan membentuk kerajaan seribu tahun bagi Paus.
Mussolini membentuk aliansi militer dengan Nazi Jerman pada tahun 1939 dan tak lama kemudian meletuslah Perang Dunia Kedua. Nazi pertama-tama mencaplok Sudetenland, dengan bantuan Partai Sosial Kristen dan Republik tersebut pun terbagi. Tetapi Hitler berkeinginan untuk mencaplok Slovakia dan berkuasa penuh atasnya. Hal ini tidak terlalu sulit bagi Hitler karena sebagian besar pemimpin politik Slovakia adalah pengikut Katolik, termasuk seorang pastor bernama Hlinka (seorang Jesuit).
Kita mengetahui, berdasarkan Kanon (hukum dalam lembaga Katolik), tidak seorang pastor pun bisa mempunyai kedudukan baik di publik maupun di dunia politik tanpa persetujuan Tahta Suci. Jadi karena persetujuan Tahta Sucilah, seorang pastor dapat mempunyai kedudukan dalam parlemen Cekoslowakia.
Pada tanggal 1 September 1939. Pagi-pagi buta, Komando Tertinggi Jerman mengeluarkan perintah harian yang berbunyi: “Saat penuh cobaan telah tiba. Tatkala semua upaya lain telah habis, maka senjatalah yang harus memutuskan. Kami memasuki pertempuran ini dengan menyadari bahwa keadilanlah yang menuntun kami. Kami percaya akan Fuehrer, pemimpin kami. Maju, BERSAMA TUHAN, demi Jerman.”
Saya sengaja menulis kata-kata “bersama Tuhan” diatas dengan huruf kapital, adalah untuk menunjukkan bahwa erat sekali kaitan antara motivasi agama -dalam hal ini Katolik- dengan ambisi-ambisi NAZI.
Pada saat Nazi menyapu habis negara Balkan, dalam perjalanannya untuk menyerang Rusia, Yugoslavia menjadi negara yang dikuasai oleh Nazi. Paus pada saat itu memandang rendah para kaum Orthodoks Rusia. Mereka adalah orang-orang Serbia dan harus berbaris untuk kemudian dibunuh di Yugoslavia. Mereka hanya diberi satu pilihan: menjadi Katolik atau mati.
Hitler mengakui bahwa dia belajar banyak dari Ordo Jesuit. Organisasi S.S. dibentuk berdasarkan prinsip-prinsip Ordo Jesuit, baik itu berdasarkan peraturan-peraturannya, maupun latihan spiritual yang “diresepkan” oleh Ignatius de Loyola; sedangkan struktur perintah/birokrasi meniru susunan hirarki Gereja Katolik. Salah satu prinsip yang dijunjung tinggi pihak kepausan adalah pembunuhan yang terorganisir, yaitu inkuisisi. Apakah inkuisisi hanya terjadi di masa lalu? Tidak! Apakah bisa terjadi pada masa sekarang? Ya. Mengapa? Karena prinsip yang dijunjung tinggi itu tidak berubah!
Hitler, Joseph Goebbel, Himmler dan sebagian besar anggota Nazi adalah Katolik. Hitler sendiri menganggap Himmler, pimpinan Gestapo, sebagai Ignatius de Loyola-nya Nazi. Hitler mempunyai alasan untuk menyebutnya demikian. Kurt Heinrich Himmler, Reichsfuhrer (Jenderal) S.S., Gestapo dan pasukan polisi Jerman adalah seorang yang paling banyak diisi oleh paham Kekatolikan dibandingkan dengan anggota-anggota Katolik lainnya dalam grup Hitler. Ayahnya seorang direktur sekolah Katolik di Munich (Muenchen), guru pribadi Pangeran Ruprecht dari Bavaria. Saudara laki-lakinya seorang biarawan Benedictine. Pamannya memegang posisi penting di Mahkamah Bavaria.
Para Katolik adalah para tuannya Nazi Jerman yang melaksanakan prinsip-prinsip kepausan. Gereja Roma merasa berhak untuk memusnahkan siapa saja, baik dengan cara lambat atau cepat, yang menghalanginya, yaitu orang-orang liberal dan kaum Yahudi, dikirim ke Auschwitz, Dochau, Belsen, Buchenwald dan kamp-kamp kematian lainnya.
Vatikan sendiri cuci tangan terhadap kekejaman ini, seperti yang dinyatakan oleh Pius XII kepada Dr.Nerin F. Gun, jurnalis Swiss yang mempertanyakan mengapa paus tidak menolong orang-orang malang tersebut: “Kami mengetahui bahwa, karena asalan politik, adanya pembunuhan kejam terjadi di Jerman, tetapi kami tidak pernah diinformasikan seperti apa penindasan Nazi yang tidak berperikemanusiaan itu”.
Tahta Suci diketahui terlibat dalam pendeportasian 528 misionaris Protestan dari penjara, oleh orang-orang Jepang, di Kepulauan Pasifik dan diasingkan ke kamp-kamp konsentrasi di Filipina. Cukup banyak bukti yang menyatakan keterlibatan Gereja Roma dalam hal-hal yang dilakukan Oustachi, Nazi, pemusnahan kaum Ortodoks dan bangsa Yahudi. Gereja Roma tidak pernah mengakui bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama. Gereja Katolik harus bertanggung jawab karena telah menghabisi nyawa ratusan juta manusia sejak awal berdirinya agama mereka. (hotarticel)
Dalam artikel berikut ini akan kami sisipkan streaming wawancara NOI(Nation of Islam yg berbasis di Amerika)Mr. Louis Farakhan dengan Pdt. Jesse Jackson mengenai "Perang Salib" Bush Laknatullah sesungguhnya adalah memerangi Islam.
Pergolakan antara kebenaran dan kebatilan bermula sejak Iblis menolak perintah Allah SWT bersujud kepada Adam. Dia bersumpah untuk menyesatkan umat manusia, kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas, karena mereka mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Karena, itulah perlawanan paling berat yang dialami oleh para nabi.
Allah SWT menjelaskan (yang artinya), "Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia) ...." ( Al-An'aam: 112).
Kemenangan bagi umat Islam adalah sunah yang bersifat aksiomatik apabila dipenuhi syarat-syaratnya. Amerika sedang memimpin kebatilan dunia untuk menghancurkan Islam dan umatnya. Tetapi, "Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari." (An-Naml: 50).
Mari kita lihat sejauh mana kekuatan musuh kita dan apa bekal kita untuk menghadapi Amerika dan sekutu-sekutunya.
Kebatilan akan terus melahirkan kezaliman-kezaliman dan ujungnya adalah kehancurannya, sedangkan kemenangan akan berada di pihak kebenaran, cepat atau lambat. Allah SWT berfirman, "Dan katakanlah, 'Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.' Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap." ( Al-Israa': 81).
Kekafiran adalah agama yang satu, kerja sama di antara mereka suatu keniscayaan. Allah SWT berfirman, "Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa." (Al-Jaatsiyah: 19).
Segala upaya mereka satu padukan untuk menghancurkan Islam dan umatnya. Apalagi, setelah mereka merasa menang dalam perang dingin dengan Rusia yang gulung tikar setelah kekalahan telak yang dialaminya di Afghanistan, yang oleh Gorbachev dikatakan sebagai salah perhitungan. Satu per satu wilayah yang dicengkeram Rusia berguguran dan komunisme pun bubar.
Melalui penasihatnya, Sammuel Hungtington mengatakan, musuh yang harus dihancurkan selanjutnya adalah Islam dengan segala kekuatannya. Berdasar inilah segala langkah disusun. Melihat gulung tikarnya Rusia karena perjuangan mujahidin, maka Amerika berusaha menghancurkan para mujahidin dengan mempersempit semua langkah gerak mereka. Terutama, setelah peranan mujahidin terlihat jelas dalam perjuangan mereka membantu saudara-saudara sesama muslim yang mengalami etnic cleansing di Bosnia, perjuangan Kashmir, perjuangan di Filipina Selatan, dan sebagainya. Maka, dicarilah jalan untuk menghancurkan mereka. Rupanya analisis buku ini, Bukan tetapi Perang Terhadap Islam, menguatkan rekayasa 11 September sebagai entri point untuk menyatakan perang total terhadap terorisme internasional, yaitu Islam.
Sasaran yang dituju adalah WTC sebagai pusat bisnis internasional dan counternya adalah membasmi perdagangan Islam, yaitu jihad dan mujahidin. Firman Allah SWT, "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya." (Ash-Shaf: 10--11).
Mereka telah berhasil sedemikian rupa untuk mempengaruhi opini dunia bahwa yang diperjuangkan betul-betul adalah membasmi terorisme. Padahal, kenyataan membuktikan bahwa Amerika adalah sumber terorisme dalam infasinya ke negara-negara berdaulat, seperti Afghanistan, Irak, Somalia, dan sebagainya. Begitu pula dengan Israel yang selalu mendapat dukungan dari hak veto PBB. Teroris Israel malah mendapat dukungan luar biasa dari PBB, bahkan vetonya selalu membelanya. Begitulah keadaan yang berlangsung di mata dunia, tanpa ada yang bisa menghentikan langkah-langkahnya, termasuk PBB yang bermarkas dan biayai oleh Amerika itu. Tetapi, justru dalam kazaliman dan arogansi Amerika itu, kita akan melihat masa kehancurannya. Allah SWT berfirman, "Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali." (Asy-Su'araa: 227).
"Maka, orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Rab semesta alam." (Al-An'am: 45).
Rasulullah saw. bersabda, "Perbuatan zalim adalah kegelapan-kegelapan di hari kiamat." (HR Bukhari dan Muslim).
Ya, Amerika yang dikuasai oleh lobi Yahudi Internasional telah bekerja sama dengan salibisme internasional dan pemerintah-pemerintah sekuler yang didukung oleh ulama ulama suu' (ulama yang jelek) berikut jajaran intelejen yang canggih. Mereka berusaha keras melumatkan kekuatan umat Islam. Tidak jarang sebagian tokoh Islam ikut-ikutan menyudutkan umat Islam, padahal mereka mengaku sebagai seorang muslim.
Kekuatan memang tidak seimbang, tetapi Allah SWT selalu membela hamba-hamba-Nya yang ikhlas berjuang karena-Nya, sehingga tidak ada istilah menyerah, apalagi pensiun berjuang. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (Muhammad: 7).
Sejak melemahnya umat Islam pada abad ke-16 M di bawah dinasti Utsmaniyah di Turki, Shafawiyah di Iran dan Moghol di India dimanfaatkan oleh blok-blok kafir untuk menjajah wilayah-wilayah Islam, termasuk Indonesia oleh Portugis dan Belanda. Mereka merusak umat Islam dengan tiga senjata: (1) menjajah fisik dengan senjata, (2) menjajah agama dengan kristenisasi, dan (3) Menjajah otak dengan oreintalisme.
Penjajahan fisik berakhir dengan merdekanya wilayah-wilayah jajahan, tetapi kristenisasi dan orientalisasi tetap berjalan. Meskipun demikian, rupanya perkembangan Islam semakin pesat dan kekuatannya semakin mantap, baik dari segi sumber daya alam maupun manusianya yang menunjukkan kebangkitan umat Islam di segala bidang. Hal itu menjadikan blok kafir bersatu untuk menghadang kekuatan Islam yang oleh mereka dianggap sebagai ancaman serius, terutama karena faktor agama. Makanya, keluarlah dari mulut George Bush sebuah pernyataan bahwa ini adalah perang salib (crusade), walaupun kemudian menarik lagi karena takut umat Islam besatu.
Amerika Akan Hancur dari Dalam
Sebenarnya binatang besar, gajah, yang bernama Amerika mengandung banyak kelemahan. Al-Maududi berkata, andaikan umat Islam bagaikan lalat-lalat yang mengiang di telinga sang gajah, gendang telinganya akan pecah. Tetapi, sayangnya suara umat Islam tidak bulat. Mereka dipecah-pecah menjadi kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok formalistik, yaitu mayoritas umat Islam yang mempraktikkan Islam sebatas ritual. Kedua, kelompok umat Islam yang substansialistis atau modernis, atau inklusif, atau liberalis, atau nasionalis, atau sekularis, yang hanya mau roh Islam tetapi jasadnya setan. Mereka adalah anak-anak emas Barat. Adapun yang menjadi target mereka dan harus dihancurkan adalah kelompok fundamentalis (istilah mereka), yaitu umat Islam yang ingin kembali menerapkan Islam secara kaffah (menyeluruh), di bidang ekonomi, sosial, politik, dll. Apa pun kerja mereka, semuanya bertujuan untuk menzhalimi umat Islam.
Sesungguhnya indikasi-indikasi kehancuran Amerika sudah mulai kelihatan, hal itu seperti diungkap seorang penyair Mesir, Syauqi:
Bangsa- bangsa itu tergantung akhlaknya Apabila akhlak mereka bejat, hancurlah bangsa itu.
Melihat hasil penelitian oleh dua orang Amerika bernama James Pattersoon dan Pater Kirm dalam bukunya yang berjudul The Day Amerika Told the Truth, dari hasil polling yang dilakukan kepada 2000 orang Amerika dari berbagai strata sosial, terungkap 54 hakikat kehancuran Amerika dari dalam, di antaranya sebagai berikut.
Amerika tidak memiliki keteladanan moral, baik politikus, ekonom, agamawan, dan yang paling buruk adalah wartawan.
Kejahatan terus meningkat sampat 600 %, dan 60 % pernah menjadi korban.
Kebohongan sudah melanda luas masyarakat Amerika.
1 dari 7 orang pernah mengalami kekerasan seksual, dan gadis-gadis kehilangan keperawanan sebelum usia 13 tahun.
Penodongan, penjambretan, dan perampokan merajalela, 20 % dari mereka pernah mengalami hal itu.
Broken home menjadi umum, karena anak-anak tidak mendapat kasih sayang.
Minuman keras dan narkoba melanda kawasan umum rakyat Amerika, termasuk free sex.
Satu dari tiga orang yang terkena aids tidak memberitahukan pasangannya bahwa ia terinfeksi.
Satu dari tujuh orang membawa senjata tajam atau senjata api (pistol).
Rasisme dan egoisme menimpa masyarakat umum, dll.
Ini adalah indikasi pertama. Adapun indikasi kedua adalah bahwa perkembangan Islam di Amerika termasuk yang terpesat, sehingga semakin banyak orang Amerika yang memeluk agama Islam.
Majalah Mujtama' pernah memuat berita bahwa 10.000 tentara Amerika di Pentagon adalah Muslim. Jadi, Amerika, insya Allah, akan jatuh dari dalam. Semoga kita bisa menyaksikan kehancuran Amerika, seperti kita menyaksikan keruntuhan salah satu negara adi daya: Uni Sovyet, yaitu setelah gagal memenangkan perang dengan Afghanistan. Dan semoga Amerika juga gagal memerangi kaum muslimin di seluruh dunia, yang dilanjutkan dengan kejatuhannya.
On Friday, November 5, 2004 the Reverend Jesse L. Jackson and Minister Louis Farrakhan held an historic nationally simulcast conversation heralding a call to action throughout black America. Moderated by Radio's Cliff Kelley, these two dynamic speakers, civil-rights activists, and religious leaders present Our story Today for Tomorrow.
Streaming Wawancara Mr. Louis Farakhan & Pdt. Jesse Jackson Mengenai Perang Salib mengenai "Perang Salib" Bush Laknatullah Dalam Memerangi Umat Islam diseluruh Dunia
Berikut daftar gaji pokok pegawai negeri sipil [PNS] tahun 2009. Gaji pokok PNS terendah Rp1.040.000 dan tertinggi Rp3.400.000. Daftar gaji ini belum termasuk tunjangan jabatan PNS. Dimulai dari gaji pokok pegawai negeri dengan golongan paling rendah.
Daftar gaji pokok PNS tahun 2009
Pegawai Golongan Ia dengan masa kerja 0 tahun sebesar Rp 1.040.000
Pegawai Golongan Ia dengan masa kerja 4 tahun sebesar Rp 1.091.700
Pegawai Golongan Ia dengan masa kerja 16 tahun sebesar Rp 1.262.700
Pegawai negeri sipil golongan II
Pegawai Golongan II a dengan masa kerja 0 tahun sebesar Rp 1.320.300
Pegawai Golongan II b dengan masa kerja 5 tahun sebesar Rp 1.462.300
Pegawai Golongan II b dengan masa kerja 15 tahun sebesar Rp 1.650.800
Pegawai Golongan II c dengan masa kerja 3 tahun sebesar Rp 1.487.600
Pegawai Golongan II c dengan masa kerja 7 tahun sebesar Rp 1.561.600
Pegawai Golongan II c dengan masa kerja 15 tahun sebesar Rp 1.720.700
Pegawai Golongan II d dengan masa kerja 3 tahun sebesar Rp 1.550.600
Pegawai Golongan II d dengan masa kerja 7 tahun sebesar Rp 1.627.600
Pegawai Golongan II d dengan masa kerja 15 tahun sebesar Rp Rp 1.793.400
Gaji pokok PNS golongan IIIa dan IVa
Pegawai Golongan III a dengan masa kerja 0 tahun sebesar Rp 1.655.800
Pegawai Golongan III a dengan masa kerja 4 tahun sebesar Rp 1.738.100
Pegawai Golongan III a dengan masa kerja 10 tahun sebesar Rp 1.869.300
Pegawai Golongan IV a dengan masa kerja 0 tahun sebesar Rp 1.954.300
Pegawai Golongan IV a dengan masa kerja 4 tahun sebesar Rp 2.051.400
Pegawai Golongan IV a dengan masa kerja 10 tahun sebear Rp 2.206.200
Pegawai Golongan IV a dengan masa kerja 32 tahun sebesar Rp 2.880.800
Gaji pejabat eselon I, yaitu golongan IV d dan golongan IV e
Golongan IV d dengan masa kerja 0 tahun sebesar Rp 2.212.900
Golongan IV d dengan masa kerja 4 tahun sebesar Rp 2.322.900
Golongan IV d dengan masa kerja 10 tahun sebesar Rp 2.498.200
Golongan IV d dengan masa kerja 32 tahun sebesar Rp3.262.000
Golongan IV e dengan masa kerja 0 tahun sebesar Rp 2.306.500
Golongan IV e dengan masa kerja 4 tahun sebesar Rp 2.421.200
Golongan IV e dengan masa kerja 10 tahun sebesar Rp 2.603.900
Golongan IV e dengan masa kerja 32 tahun sebesar Rp 3.400.000
Pemerintahan kota Makkah akan melakukan berbagai proyek pembangunan untuk menjadikan kota Makkah sebagai salah satu kota tercantik di dunia. Hal tersebut diumumkan Gubernur Mekkah, Pangeran Khaled Al-Faisal, Senin (17/8).
Menurut Pangeran Al-Faisal, kota Makkah memiliki posisi yang unik dan harus diperlakukan lebih istimewa dari kota-kota lainnya di Arab Saudi. "Rencana pembangunan untuk kota Makkah harus berbeda dengan kota-kota lainnya, dimana pembangunan di kota ini harus memberikan perlindungan pada identitas kota ini," kata Pangeran Al-Faisal.
Selain Makkah, pemerintah Arab Saudi juga sedang membuat rencana pembangunan untuk kota-kota lainnya seperti Madinah, Mina, Arafah dan Muzdalifah yang menjadi kota-kota tujuan para jamaah haji dan umrah. Untuk itu, pemerintah Saudi sudah menunjuk satu tim dari PBB untuk melakukan pengkajian terhadap kualitas gedung-gedung, sarana transportasi, sistem lalu lintas dan jalan raya serta penerapan berbagai layanan berbasis teknologi modern untuk kepentingan para jamaah haji dan umrah. Tim PBB itu melibatkan perusahaan konsultan asal Kanada, dibantu oleh para pakar dari Saudi.
Gubernur Makkah menyatakan, strategi pembangunan yang akan dilakukan di seluruh wilayah Makkah akan dipusatkan di sekitar Ka'bah dengan memperhatikan pembangunan manusianya lewat pendidikan, pelatihan, peningkatan layanan haji dan umrah, mencari solusi untuk memecahkan persoalan persediaan air serta perluasan fasilitas-fasilitas infrastruktur di Makkah.
Sejauh ini, rencana pembangunan yang sudah siap dilaksanakan adalah pembenahan kawasan pemukiman kumuh di sejumlah distrik di provinsi Makkah dan Jeddah serta proyek-proyek pariwisata di kota Taif, Qunfuda dan Al-Laith. Proyek terbesar adalah proyek pembenahan pemukiman karena tujuannya ingin meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin di Makkah dan Jeddah. Di Mekkah sendiri ada 60 distrik yang pemukimannya belum tertata rapi dan di Jeddah terdapat pemukiman kumuh bisa dijumpai hampir di 52 distrik di kota itu.
Proyek pembangunan itu, kata Pangeran Al-Faisal, akan melibatkan sektor-sektor swasta, sedikitnya 40 persen dari keseluruhan proyek. Pembangunan ini diharapkan bisa mengubah wajah provinsi Makkah, khususnya kota Makkah menjadi salah satu kota yang terpandang di dunia.
"Kita harus mengedepankan budaya membangun di kalangan masyarakat, karena akan berdampak pada perilaku dan gaya hidup mereka," ujar Gubernur Makkah. (ln/arabnews)
Tidak banyak muslim yang tahu bahwa 85 tahun yang lalu telah terjadi sebuah peristiwa yang sangat mempengaruhi perjalanan kehidupan umat Islam di seantero dunia. Persisnya pada tanggal 3 Maret 1924 Majelis Nasional Agung yang berada di Turki menyetujui tiga buah Undang-Undang yaitu: (1) menghapuskan kekhalifahan, (2) menurunkan khalifah dan (3) mengasingkannya bersama-sama dengan keluarganya.
Turki pada masa itu merupakan pusat pemerintahan Khilafah Islamiyah terakhir. Kekhalifahan terakhir umat Islam biasa dikenal sebagai Kesultanan Utsmani Turki alias The Ottoman Empire, demikian penyebutannya dalam kitab-kitab sejarah Eropa. Kekhalifahan Utsmani Turki merupakan kelanjutan sejarah panjang sistem pemerintahan Islam di bawah Ridha dan Rahmat Allah
Yang berawal jauh ke belakang semenjak Nabi Muhammad pertama kali memimpn Daulah Islamiyyah (Tatanan/Negara Islam) Pertama di kota Madinah.
Secara garis besar kita dapat membagi periode sejarah kepemimpinan Islam ke dalam lima periode utama berdasarkan sebuah Hadits Shahih Nabi riwayat Imam Ahmad.
تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ “Periode an-Nubuwwah (kenabian) akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang periode khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah (kekhalifahan atas manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’aala mengangkatnya, kemudian datang periode mulkan aadhdhon (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa, selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’aala, setelah itu akan terulang kembali periode khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam,” (HR Ahmad 17680).
Periode pertama adalah Kepemimpinan langsung Nabi Muhammad yang disebut sebagai masa An-Nubuwwah (Kenabian). Periode kedua merupakan Kepemimpinan para sahabat utama yakni Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattb, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib yang dikenal dengan julukan Khulafaur Rasyidin (Para khalifah yang adil, jujur, benar dan terbimbing oleh Allah SWT). Di dalam hadits tersebut periode ini dikenal sebagai periode Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah (Kekhalifahan yang mengikuti Manhaj/Sistem/Metode/Cara Kenabian).
Sesudah itu, kata Nabi, pada periode ketiga umat Islam akan mengalami kepemimpinan para Mulkan ’Aadhdhon (Para Raja/Penguasa yang Menggigit). Kepemimpinan para Mulkan ’Aadhdhon (Para Raja/Penguasa yang Menggigit) merupakan periode dimana umat Islam memiliki para pemimpin yang tetap mengaku dan dijuluki sebagai para Khalifah. Mereka masih menyebut pemerintahannya sebagai Khilafah Islamiyyah (Kekhalifahan Islam), namun pola suksesi seorang khalifah kepada khalifah berikutnya menggunakan cara pewarisan tahta laksana sistem kerajaan turun-temurun. Periode ini bisa dikatakan merupakan periode paling lama dalam sejarah Islam, ia berlangsung sekitar tigabelas abad, semenjak Daulat Bani Umayyah, lalu Daulat Bani Abbasiyyah dan berakhir dengan Kesultanan Utsmani Turki. Itulah sebabnya mereka dijuluki oleh Nabi sebagai para Mulkan atau Raja-raja.
Expansion under the Prophet Mohammad, 612-632 Expansion during the Rightly Guided Caliphate, 635-680 Expansion during the Umayyad Caliphate, 661-750
Map depicting the Ottoman Empire at its greatest extent, in 1683.
Kemudian disebut sebagai Mulkan ’Aadhdhon (Para Raja/Penguasa yang Menggigit) karena betapapun keadaannya para raja tersebut masih ”menggigit” Al-Qur’an dan As-Sunnah, dua sumber utama nilai-nilai dan hukum-hukum Islam, kendati tidak sebaik para Khulafaur Rasyidin yang ”menggenggam” Al-Qur’an dan As-Sunnah. Coba bandingkan antara orang yang mendaki bukit dengan tali, tentu yang lebih aman dan pasti ialah orang yang ”menggenggam” talinya sampai ke atas daripada orang yang ”menggigit”-nya.
Itulah sebabnya kita jumpai dalam sejarah bahwa pada periode ketiga (Para Raja/Penguasa yang Menggigit) Dunia Islam tampak mengalami degradasi dibandingkan pada periode kedua (Kekhalifahan yang mengikuti Manhaj/Sistem/Metode/Cara Kenabian). Namun demikian, sebagai sebuah sistem, maka periode ketiga masih menyaksikan berlakunya sistem Islam dalam hal pemerintahan. Masalahnya tinggal apakah person yang memimpin merupakan sosok yang adil ataukah zalim. Ada kalanya adil seperti Umar bin Abdul Aziz. Dan kalaupun Allah taqdirkan yang memimpin adalah sosok yang zalim, maka kita temukan berbagai pandangan ulama di masa itu yang melarang rakyat melakukan pemberontakan terhadap pemerintah. Mengapa? Sebab sebagai sebuah sistem ia masih menjunjung tinggi Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Sejak tanggal 3 Maret 1924 umat Islam menjalani kehidupan bermasyarakat dan bernegara tanpa kehadiran sistem pemerintahan Islam Al-Khilafah Al-Islamiyyah. Seorang Yahudi Dunamah, Penggila Budaya Barat, Pengagum Sekularisme dan juga seorang pemabuk-pedansa bernama Mustafa Kemal memproklamir pembubaran sistem pemerintahan Islam tersebut. Suatu pemerintahan yang sesungguhnya merupakan warisan ideologis-sosial-politik-budaya umat yang bermula sejak kepemimpinan Nabi Muhammad di kota Madinah 15 abad yang lalu. Dan mulailah sejak saat itu umat Islam menjadi laksana anak-anak ayam kehilangan induk, anak-anak yatim tanpa ayah serta gelandangan tanpa rumah pelindung dari panasnya terik matahari dan dinginnnya hujan.
Sudah 85 tahun sejak peristiwa tragis tersebut berlangsung. Sedemikian jauhnya pemahaman dan pengalaman umat Islam mengenai realitas kehidupan di bawah naungan tatanan khilafah Islam sehingga banyak muslim yang menyangka bahwa sistem kehidupan dengan konsep nation-state dewasa ini merupakan sebuah sistem yang cukup memuaskan dan sudah final. Padahal kehidupan dengan sistem nation-state bagi umat Islam merupakan sebuah kehidupan darurat laksana para gelandangan yang terpaksa membangun bedeng sebagai rumah sementara karena raibnya rumah mereka yang semestinya. Mungkin karena sudah terlalu lama ”menikmati” hidup di bedeng-bedeng akhirnya mereka mulai menyesuaikan diri dan terbius untuk meyakini bahwa memang sudah semestinya mereka nrimo hidup tanpa pernah lagi punya rumah semestinya. Awalnya hanya terpaksa menjadi gelandangan, lama kelamaan secara sukarela meyakini dan menumbuhkan mentalitas gelandangan di dalam jiwa...!
Lalu bagaimana gerangan nasib umat Islam selanjutnya? Berdasarkan hadits Nabi riwayat Imam Ahmad tersebut ternyata Nabi menggambarkan bahwa periode keempat umat Islam bakal hidup ”tanpa khilafah”. Periode tersebut Nabi sebut sebagai periode Mulkan Jabbariyyan (Para Raja/Penguasa yang Memaksakan Kehendak).
Saudaraku, periode itulah yang sedang kita lalui dewasa ini. Suatu periode dimana umat Islam tidak saja kehilangan person khalifah yang layak memimpin dan melindungi mereka, namun lebih jauh daripada itu mereka bahkan tidak lagi dinaungi oleh sistem pemerintahan Islam bernama Khilafah Islamiyyah. Inilah periode kepemimpinan Mulkan Jabbariyyan alias para penguasa yang memaksakan kehendak yang berarti mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya. Inilah periode dimana umat Islam Babak Belur..!!
Inilah periode paling kelam dalam sejarah Islam. We are living in the darkest ages of the Islamic history...!!
Kondisi di periode keempat ini menggambarkan dekadensi yang Nabi sebutkan dalam haditsnya sebagai berikut:
“Sungguh akan terurai ikatan Islam simpul demi simpul. Setiap satu simpul terlepas maka manusia akan bergantung pada simpul berikutnya. Yang paling awal terurai adalah hukum dan yang paling akhir adalah shalat,” (HR Ahmad 45/134).
Praktis dewasa ini segenap simpul dari ikatan Islam telah terurai seluruhnya. Sejak dari simpul hukum yang tercermin dengan runtuhnya tatanan Khilafah hingga banyaknya muslim yang dengan seenaknya meninggalkan kewajiban sholat tanpa rasa bersalah... Dewasa ini umat Islam merasakan suatu kehidupan jahiliyyah modern mirip dengan keadaan Nabi dan para sahabat pada periode pertama bagian awal yakni ketika mereka berjuang melawan kejahiliyyahan di kota Mekkah dan segenap jazirah Arab sebelum berhijrah ke Madinah.
Saudaraku, betapapun pahitnya periode keempat ini, tidak selayaknya kita berputus asa apalagi sampai menerima sepenuhnya sistem yang diberlakukan fihak musuh Islam di fase ini. Tidak selayaknya kita kehilangan harapan bahwa sesungguhnya rumah sejati kita dapat dibangun kembali. Kita hendaknya menyadari bahwa urusan kepemimpinan merupakan giliran yang Allah taqdirkan akan senantiasa berubah-ubah di dalam kehidupan dunia fana ini. Adakalanya giliran kepemimpinan diberikan kepada umat Islam adakalanya diberikan kepada kaum kuffar. Yang penting al-wala (loyalitas) kita terhadap al-haq di satu sisi dan al-bara (penentangan) kita terhadap al-batil di lain sisi harus tetap kita pelihara terus.
Sebab berdasarkan hadits periodisasi di atas kita temukan harapan dimana Nabi menyatakan bahwa periode keempat ini bukanlah periode terakhir sejarah umat Islam. Masih ada satu periode lagi yang kita akan jelang, yaitu periode kelima berjayanya kembali umat ini dengan tegaknya kembali Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah (Kekhalifahan yang mengikuti Manhaj/Sistem/Metode/Cara Kenabian). Umat Islam akan menyaksikan munculnya kembali para pemimpin sekaliber Khulafaur Rasyidin di akhir zaman. Umat Islam akan memiliki kembali rumah syar’i mereka Al-Khilafah Al-Islamiyyah, insyaAllah.
Yang paling penting dewasa ini umat Islam harus memelihara kesabaran, istiqomah dan optimisme mereka akan masa depan. Dan yang lebih penting lagi ialah hendaknya mereka berjuang sebagaimana berjuangnya Nabi dan para sahabat di Mekkah sebelum adanya Daulah Islamiyah Madinah. Mereka berjuang dengan fokus utama pada kegiatan da’wah mengajak manusia sebanyaknya kepada way of life Diin Al-Islam, tarbiyyah mengkader para muslim untuk meningkat menjadi mukmin, muttaqin bahkan mujahidin. Mereka tidak sedikitpun berkompromi dengan nilai-nilai dan sistem jahiliyyah yang mendominasi saat itu. Mereka sibuk hanya menjalankan program berdasarkan arahan dan bimbingan wahyu Allah dan supervisi Nabi Muhammad.
Saudaraku, marilah kita pastikan diri ikut dalam program menjemput datangnya periode kelima berdasarkan jalan yang dicontohkan Nabi dan para sahabatnya. Jangan hendaknya kita malah terlibat dalam program-program tawaran manusia yang sedang memimpin di babak keempat ini sambil menyangka dan meyakini bahwa itulah jalan untuk bisa mendatangkan kejayaan Islam. Tegaknya Khilafah tidak mungkin mengandalkan negosiasi-negosiasi di meja perundingan dengan kaum kuffar yang sedang mendominasi dunia dewasa ini. Atau mengharapkan jalannya laksana melewati taman-taman bunga indah, apalagi sekedar mengandalkan "permainan kotak suara". Saudaraku, kembaliinya kejayaan Islam tentulah menuntut pengorbanan yang sangat boleh jadi mengakibatkan tetesan airmata bahkan darah karena harus menempuh jalan yang telah ditempuh Nabi dan para sahabatnya yaitu ad-Da’wah al-Islamiyyah, At-tarbiyyah Al-Harakiyyah dan Al-Jihadu fii Sabilillah.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan hamba-hambaMu yang terdaftar ke dalam pasukan jihad Imam Mahdi. Ya Allah, berilah kami salah satu dari dua kebaikan ’isy kariiman (hidup mulia di bawah naungan SyariatMu) atau mut syahiidan (mati syahid). Amin.- (eramuslim)
Para Raja & Saudagar Arab yg kebanyakan mengidap Penyakit Wahn
Raja & Saudagar Arab yg akrab dengan kaum Zionist
Saudi Arabia mengalir dengan riak tenang yang mempunyai gelombang besar di dalamnya, dan ditutup dengan arus kecil, seolah-olah semuanya baik-baik saja. Dibandingkan dengan negara-negara Arab lainnya, dari segi apapun, Saudi aman terkendali. Pemasukannya per tahun terus meningkat, atau paling tidak cenderung stabil, dan untuk beberapa puluh tahun ke depan, mereka tak akan terpengaruh dalam perangkap krisis ekonomi global. Jamaah haji yang sudah dipastikan membanjir bagai air bah setiap tahun merupakan salah satu jaminan besar, selain juga kekayaan minyak bumi yang berlimpah.
Hingga tak heran, anak muda Saudi mayoritas berpikiran tak perlu harus bekerja keras atau belajar dengan susah payah.
Toh semua itu tak menyembunyikan gejolak yang semakin panas di negara itu. Di satu sisi, para pemuda Saudi telah sedikit berani membuat riak-riak kecil. Mereka telah sadar bahwa selama ini, sejak bertahun-tahun lamanya, raja mereka—siapapun yang sedang berkuasa—telah mengebiri gerakan dan perkembangan Islam yang justru mereka lihat di negara-negara lain.
Ada ketertarikan yang besar pada sebagian pemuda Saudi untuk belajar mengenal gerakan Islam. Di negara itu, bayangkan, kerumunan lebih dari 10 orang akan selalu menjadi masalah. Apalagi di dalam masjid. Pada awalnya, para pemuda ini masih mau mengunjungi ulama-ulama yang mereka percayai seperti Shaykh 'Ali al-Khudhayr, Shaykh Nasir al-Fahd dan Shaykh Ahmad al-Khalidi. Namun seiring perkembangan yang cenderung makin membesar, maka semua ulama itu dibekuk pemerintah, dan dijebloskan ke dalam penjara dengan waktu yang tidak ditentukan. Dalih penangkapan itu adalah ketiga ulama ini merupakan pentolan kelompok Al-Muwahhidden, yang mempunyai banyak persenjataan dan bom. Para Syeh ini sampai detik terakhir mereka diringkus, membantah tuduhan tersebut.
Para pemuda Saudi berada dalam ketakutan dan kebingungan pada waktu yang bersamaan. Mereka sama sekali tidak mempunyai pengalaman menghadapi opresi penguasa. Otomatis mereka tidak lagi mempunyai tempat yang layak untuk bertanya. Mereka ketakutan karena peristiwa penangkapan itu bisa terjadi pada mereka. Bingung karena tak ada pula pengalaman terhadap konspirasi besar.
Mengapa Saudi sangat membatasi gerakan-gerakan Islam bahkan boleh dibilang memberangusnya? Ada beberapa fakta yang menarik untuk disingkap:
1. Rejim Saudi, seperti juga sebagian besar negara-negara Arab lainnya, adalah pemerintahan yang menyatukan antara yang benar (haqq) dan salah (batil). Aspek Haqq Saudi hanya bisa kita lihat dari simbol-simbol yang mereka pakai; bendera Saudi, klaim negara Islam, dan penerapan Syariah. Namun, di balik itu sebenarnya Saudi juga tak berbeda dengan negara sekuler lainnya.
2. Beberapa tahun sebelumnya, Saudi menggandeng Inggris untuk sama-sama memberantas gerakan Ikhwan di negaranya itu. Seorang anggota kerajaan pernah mengungkapkan hal ini. Sekarang, bukan rahasia lagi kalau Saudi akrab dengan AS. AS sudah dijadikan sebagai pelindung Saudi.
3. Komite Tetap Saudi (al-Lajnah ad-Da'imah) mengeluarkan fatwa: “Siapapun yang tidak membedakan antara Yahudi dan Kristen dan orang kafir lainnya dengan bangsa Muslim kecuali karena kebangsaannya, dan menganggap semua penguasa sama, maka dia adalah kafir.” Sebuah fatwa yang sesungguhnya membuat banyak orang berkerut dahi, namun efektif dalam meredam masyarakat Saudi. Karena, bukankah pemerintah Saudi sendiri persis seperti itu?
4. Perempuan Saudi tidak boleh menikah dengan laki-laki yang bukan dari Saudi. Dan seorang laki-laki Saudi tidak boleh menikah di luar Saudi kecuali sudah memenuhi persyaratan umur. Sebuah peraturan yang dibuat-buat karena Islam sendiri tidak cupat seperti ini.
5. Saudi membangun hubungan diplomatik dan non-diplomatik dengan negara-negara yang jelas telah membantai umat Islam dalam jumlah yang luar biasa banyak. Dalam hal ini yang mempunyai hubungan harmonis dengan Saudi adalah India, Russia, Filipina, Amerika (tentu saja!), Cina, dan Israel.
6. Amerika mempunyai basis militer di Saudi, dan pemerintah Saudi melarang rakyatnya yang mendoakan keburukan untuk Amerika di masjid-masjid di negara itu.
7. Rejim Saudi juga membantu dan mendirikan saluran-saluran TV yang banyak sekali saat ini. Selain TV, mereka juga membantu pendanaan media-media internasional.
8. Keluarga kerajaan Saudi tidak boleh dihina oleh siapapun. Jika ada yang melakukannya, maka akan dikenakan hukuman yang berat, bahkan dihukum mati. Tapi pemerintah Saudi tidak peduli kepada para pelaku yang menghina Allah dan agamaNya. Misalnya saja, seorang Saudi zindiq, Turki al-Hamd menulis sebuah buku berjudul “al-Karadeeb” dan di dalamnya terdapat kalimat “Jadi, Allah dan setan adalah dua wajah dengan satu penemuan”, tidak dikenakan hukuman apapun, dan bukunya yang penuh dengan cerita kekafiran beredar bebas di negara itu.
9. Ribuan orang terbantai di negara-negara Muslim di wilayah Arab, tapi apa yang dilakukan oleh pemerintah dan rejim Saudi? Tidak ada. Rejim Saudi hanya menyuruh para Syeikh-nya untuk berdoa untuk umat Islam, dan masyarakatnya dianjurkan untuk mengumpulkan dana bantuan yang disebarkan ke seluruh dunia, utamanya untuk pembangunan masjid. Maka jangan heran, jika di sebuah pelosok terpencil di Indonesia misalnya, bisa ada sebuah masjid besar yang megah dengan tulisan di peresmiannya: "Sumbangan dari (kerajaan) Saudi..." (sa/wkngslm/eramuslim)