Mahmoud Ahmadinejad Rabu besok akan dilantik sebagai Presiden Iran untuk masa jabatan kedua. Ia mendapat dukungan kuat pemimpin tertinggi negara itu, tetapi ditentang keras kelompok reformis yang menuduh telah terjadi kecurangan dalam proses pemilihan.
Upacara pelantikan yang akan diselenggarakan di parlemen itu dilakukan saat Iran bergulat dengan konflik terburuk sejak revolusi Islam, dengan munculnya protes-protes di jalan yang menimbulkan korban jiwa, peradilan politik dan peningkatan perseteruan antara faksi-faksi yang bersaing. Ahmadinejad (52) terancam dipecat dari kelompoknya yang berhaluan keras, yang mempertanyakan kesetiaannya kepada pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Pengumuman kemenangan Ahdmadinejad dalam pemilihan presiden 12 Juni lalu menimbulkan kemarahan para pendukung oposisi, yang mengaku suara mereka dicuri. Aksi unjuk rasa dengan turun ke jalan yang meletus sehubungan dengan pengumuman itu menyebabkan paling tidak 30 orang tewas dan ribuan pemrotes ditahan. Di antara mereka yang ditahan termasuk tokoh terkemuka proreformasi dan wartawan.Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karroubi, yang bersaing dengan Ahmadinejad dalam pemilihan itu, menuduh pihak berwenang melakukan kecurangan besar dan mengecap jabatan presiden untuk Ahmadinejad tidak sah.
Terpilihnya kembali Ahmadinejad juga menimbulkan perpecahan di kalangan ulama. Beberapa ulama senior berpihak pada oposisi dan mengecam aksi kekerasan pascapemilihan dan perlakuan rezim itu terhadap para pengkritiknya.
Pihak berwenang menyerang balik dengan tindakan keras terhadap para pemrotes, yang mereka tuduh berusaha menggulingkan pemerintah. Sabtu pekan lalu sekitar 100 anggota kelompok moderat dan reformis diadili di sebuah pengadilan revolusioner di Teheran, satu tindakan yang dikecam para pemimpin oposisi, tetapi didukung kelompok garis keras. Sepuluh orang lainnya diadili hari Minggu.
Dalam satu pidato utama 19 Juni, setelah seminggu protes-protes keras, Khamenei memberikan dukungan kuat kepada Ahmadinejad dan membantah tuduhan-tuduhan kecurangan dalam pemilihan.
Khamenei diharapkan akan mengukuhkan jabatan presiden Ahmadinejad, Senin ini, dua hari sebelum pelantikan. Pemimpin yang memiliki kekuasaan penuh itu juga menuduh pemerintah-pemerintah Barat, khususnya Inggris, menghasut kerusuhan pascapemilihan presiden itu.
London membantah tuduhan itu dan ketegangan antara dua negara meningkat setelah Iran menahan sembilan staf kedubes Inggris atas tuduhan memprovokasi kerusuhan. Semua staf itu kemudian dibebaskan. (vvn/mia)
0 komentar:
Posting Komentar