Menjelang batas akhir pelunasan BPIH, penipuan jamaah haji plus mulai muncul ke permukaan. Karena terbukti melakukan penipuan terhadap 65 orang calon jemaah haji plus, Ketua Yayasan Biro Penyelanggara Ibadah Haji plus dan Umroh PT Sanabil, Moeryadi Mukarom (60) diamankan ke Polsek Ciputat, Jakarta Selatan.
Terungkapnya kasus ini berawal dari kecurigaan salah seorang korban yang bernama Nanang. Rabu (6/8) pukul 15.00 WIB, Nanang mendatangi kantor PT Sanabil di Jl Cirendeu Raya, Ciputat, Jakarta Selatan.
Pasalnya, Nanang merasa adanya keganjilan mengenai tak adanya tanda terima ataupun pengurusan dokumen sementara uang ONH plus telah disetorkan olehnya.
"Dia bilang satu jam lagi saya bayar. Sampai pukul 17.00 WIB dia tidak juga membayar. Akhirnya, saya paksa dia ke Polsek Ciputat," ujar Nanang.
"Seharusnya 20 Juli kemarin uang sudah disetor ke bank penyelenggara haji tunjukkan pemerintah. Namun, ternyata tidak disetorkan," tukas Nanang.
Ketika diperiksa, Moeryadi mengaku uang dengan total nilai dua miliar rupiah yang telah disetorkan ke yayasannya. Uang itu telah dipinjamkan ke rekanan bernama Agus dan Syam untuk pembebasan tanah di Subang dengan surat perjanjian.
"Masing-masing korban menyetor uang 3000 US$ atau sekitar 30 juta rupiah. Uangnya saya pinjamkan ke rekanan untuk bebasin tanah," imbuh Moeryadi yang tercatat sebagai warga Komplek Marinir, Meruyung, Limo, Depok, Jawa Barat ini.
Kapolsek Ciputat AKP Ngisa Angsari, Kamis (6/8) siang, membenarkan tersangka telah diamankan di Polsek Ciputat.
"Kita akan memanggil rekanan yang dipinjamkan uang," kata Kapolsek. Siang ini sebanyak 17 korban lain dari penipuan ONH plus ini mendatangi Polsek Ciputat untuk melaporkan kasus yang sama.
Layani dengan Baik
Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni mengingatkan petugas yang tergabung dalam Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk melayani jamaah haji secara maksimal dengan ikhlas dan ramah. Tidak mencari-cari uang tambahan dari siapa pun.
"Karena honor petugas sudah meningkat, diharamkan cari-cari tambahan," tandas Maftuh saat membuka pelatihan petugas PPIH Arab Saudi 1430 H/2009, di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Rabu (5/8) malam, yang juga dihadiri Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Slamet Ryanto.
Menag mengatakan, dengan perbaikan kinerja pelayanan haji diharapkan dapat membangun citra Departemen Agama yang lebih baik. Karena itu pelayanan prima perlu didukung petugas haji yang kompeten.
Menurut Menag, kegiatan pelatihan petugas sangat penting bagi penyelenggaraan haji sebagai rangkaian yang beragam dalam rentang waktu yang panjang, apalagi dengan banyak uang. Untuk itu perlu sebuah manajemen yang baik. "Sesama petugas tidak boleh mengklaim lebih baik dari yang lain," pesannya.
Pelatihan ini akan berlangsung selama 10 hari mulai Rabu (5/8)i hingga 14 Agustus 2009 mendatang, menurut Direktur Pembinaan Haji Ahmad Kartono diikuti 836 petugas, meliputi bagian umum/bimbingan ibadah 445 orang, kesehatan 206 orang, pengamanan 30 orang, media center haji 27 orang dan pramuka 20 orang. Petugas PPIH ini akan di tempatkan di tiga daerah kerja (daker) di Arab Saudi, Jeddah, Mekkah dan Madinah.
Menag menambahkan, dalam rangka memberikan pelayanan terhadap jemaah haji yang makin baik, pada musim haji tahun ini, telah dilakukan perekrutan dari unsur Ormas Islam, Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi Islam Swasta sebagai petugas haji kloter dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan jemaah haji di tiap kloter.
"Petugas hendaknya bekerjasama dengan semua unsur terkait, serta jaga nama baik bangsa," pesan Menag kembali. (okz/nuo)
Terungkapnya kasus ini berawal dari kecurigaan salah seorang korban yang bernama Nanang. Rabu (6/8) pukul 15.00 WIB, Nanang mendatangi kantor PT Sanabil di Jl Cirendeu Raya, Ciputat, Jakarta Selatan.
Pasalnya, Nanang merasa adanya keganjilan mengenai tak adanya tanda terima ataupun pengurusan dokumen sementara uang ONH plus telah disetorkan olehnya.
"Dia bilang satu jam lagi saya bayar. Sampai pukul 17.00 WIB dia tidak juga membayar. Akhirnya, saya paksa dia ke Polsek Ciputat," ujar Nanang.
"Seharusnya 20 Juli kemarin uang sudah disetor ke bank penyelenggara haji tunjukkan pemerintah. Namun, ternyata tidak disetorkan," tukas Nanang.
Ketika diperiksa, Moeryadi mengaku uang dengan total nilai dua miliar rupiah yang telah disetorkan ke yayasannya. Uang itu telah dipinjamkan ke rekanan bernama Agus dan Syam untuk pembebasan tanah di Subang dengan surat perjanjian.
"Masing-masing korban menyetor uang 3000 US$ atau sekitar 30 juta rupiah. Uangnya saya pinjamkan ke rekanan untuk bebasin tanah," imbuh Moeryadi yang tercatat sebagai warga Komplek Marinir, Meruyung, Limo, Depok, Jawa Barat ini.
Kapolsek Ciputat AKP Ngisa Angsari, Kamis (6/8) siang, membenarkan tersangka telah diamankan di Polsek Ciputat.
"Kita akan memanggil rekanan yang dipinjamkan uang," kata Kapolsek. Siang ini sebanyak 17 korban lain dari penipuan ONH plus ini mendatangi Polsek Ciputat untuk melaporkan kasus yang sama.
Layani dengan Baik
Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni mengingatkan petugas yang tergabung dalam Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk melayani jamaah haji secara maksimal dengan ikhlas dan ramah. Tidak mencari-cari uang tambahan dari siapa pun.
"Karena honor petugas sudah meningkat, diharamkan cari-cari tambahan," tandas Maftuh saat membuka pelatihan petugas PPIH Arab Saudi 1430 H/2009, di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Rabu (5/8) malam, yang juga dihadiri Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Slamet Ryanto.
Menag mengatakan, dengan perbaikan kinerja pelayanan haji diharapkan dapat membangun citra Departemen Agama yang lebih baik. Karena itu pelayanan prima perlu didukung petugas haji yang kompeten.
Menurut Menag, kegiatan pelatihan petugas sangat penting bagi penyelenggaraan haji sebagai rangkaian yang beragam dalam rentang waktu yang panjang, apalagi dengan banyak uang. Untuk itu perlu sebuah manajemen yang baik. "Sesama petugas tidak boleh mengklaim lebih baik dari yang lain," pesannya.
Pelatihan ini akan berlangsung selama 10 hari mulai Rabu (5/8)i hingga 14 Agustus 2009 mendatang, menurut Direktur Pembinaan Haji Ahmad Kartono diikuti 836 petugas, meliputi bagian umum/bimbingan ibadah 445 orang, kesehatan 206 orang, pengamanan 30 orang, media center haji 27 orang dan pramuka 20 orang. Petugas PPIH ini akan di tempatkan di tiga daerah kerja (daker) di Arab Saudi, Jeddah, Mekkah dan Madinah.
Menag menambahkan, dalam rangka memberikan pelayanan terhadap jemaah haji yang makin baik, pada musim haji tahun ini, telah dilakukan perekrutan dari unsur Ormas Islam, Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi Islam Swasta sebagai petugas haji kloter dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan jemaah haji di tiap kloter.
"Petugas hendaknya bekerjasama dengan semua unsur terkait, serta jaga nama baik bangsa," pesan Menag kembali. (okz/nuo)
0 komentar:
Posting Komentar