Diposting oleh
PUTRA BETAWI
Published on Jumat, 10 Februari 2012
Pesawat Kepresidenan RI Rp 819 Miliar
Jakarta – KabarNet: Rakyat Indonesia boleh berbangga hati karena kini pemerintah memiliki pesawat kepresidenan super mewah jenis Boeing 737-800 Business Jet-2. Alhamdulillah, pembayaran harga pesawat tersebut senilai US$ 58,6 juta atau setara Rp 525,91 miliar juga sudah dilunasi oleh pemerintah kepada Boeing Company. Masih akan ada biaya-biaya tambahan untuk perlengkapan interior pesawat dan sistim keamanan pesawat tersebut, karena pemerintah membelinya dalam bentuk “green aircraft”, yaitu istilah untuk pesawat kosong yang belum dilengkapi interior dan sistem keamanan.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Lambock V. Nahattands, sebagai institusi pemerintah yang berwenang melakukan pembelian pesawat tersebut mengungkapkan bahwa pembayaran dilakukan dalam tiga tahap. Dana untuk pembelian pesawat itu, menurutnya, murni dari APBN tanpa menggunakan pinjaman luar negeri.
Selanjutnya Lambock memaparkan bahwa pembayaran pertama dan kedua telah dlakukan pada tahun 2010 yang lalu, yaitu pembayaran pertama sebesar US$ 11,72 juta, dan yang kedua sebesar US$ 10 juta. Sedangkan pelunasan pesawat tersebut dilakukan pada pada bulan Januari 2012 yang baru lalu sebesar US$ 36,88 juta.
Dengan dilunasinya pembayaran pesawat tersebut, maka serah terima dari pihak Boeing kepada pemerintah telah dilakukan pada 21 Januari 2012 yang baru lalu. “Selanjutnya dilakukan pemasangan 6 tangki bahan bakar oleh PATS Aircraft System agar pesawat bisa terbang nonstop 10 jam sampai 12 jam dan selesai pada April 2012,” ujar Lambock di Gedung Sekretarian Negara, Jakarta, Kamis (9/2/2012),
Tahapan berikutnya, pemerintah akan mengadakan lelang terbuka yang berlaku secara internasional untuk pemasangan perlengkapan interior kabin dan sistem keamanan pesawat. “Saat ini dalam proses pelelangan yang pemenangnya diperkirakan akan ditentukan pada akhir Februari 2012. Pekerjaan interior cabin dan security system akan dimulai Mei 2012 dan diperkirakan selesai Agustus 2013,” papar Lambock.
Pesawat kepresidenan ini diharapkan bisa didatangkan ke Indonesia pada bulan Agustus tahun depan. Pengerjaan interior kabin dianggarkan sebesar US$ 27 juta. Sedangkan sistem keamanan dianggarkan senilai US$ 4,5 juta. Jadi total biaya pembelian pesawat tersebut menjadi US$ 91 juta atau Rp 819.000.000.000 (Rp819 Miliar).
Lebih lanjut Lambock mengatakan bahwa pembelian pesawat kepresidenan tersebut telah melalui proses panjang sejak rapat kerja Sekretariat Negara dengan Komisi II DPR pada 31 Mei 2010. Pihak DPR, menurutnya, telah menyetujui pembelian pesawat kepresidenan sebab dinilai lebih efektif dan efisien ketimbang harus menyewa pesawat seperti yang selama ini dilakukan dengan PT Garuda Indonesia.
Menjawab pertanyaan seputar keputusan untuk memilih membeli pesawat jenis Boeing 737-800 Business Jet-2, Lambock menjelaskan bahwa pesawat jenis Boeing dipilih dengan mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain faktor operasional, karena kebanyakan pilot Indonesia, termasuk yang dari kalangan TNI AU, lebih terbiasa dengan pesawat jenis Boeing karena lebih umum digunakan oleh berbagai maskapai penerbangan di Indonesia.
Disamping itu, fasilitas maintenance (atau perawatan) pesawat yang ada di Indonesia mayoritas untuk pesawat jenis Boeing ketimbang pesawat produk perusahaan lain.
Pesawat kepresidenan tersebut, menurut Lamhock, memiliki kriteria dan spesifikasi yang cocok untuk penerbangan VVIP. Antara lain, kemampaun menempuh penerbangan jarak jauh selama 10 sampai 12 jam, kemampuan mendarat di bandara kecil, kapasitas kabin penumpang yang sesuai untuk rombongan presiden sekitar 70 orang, serta dilengkapi dengan peralatan navigasi, komunikasi, insulasi kabin, serta berbagai fasilitas hiburan bagi para penumpang.
Berikut ini Redaksi mengumpulkan beberapa foto dari Pesawat Boeing 737-800 Business Jet-2, khusus untuk pembaca KabarNet yang setia:
[KbrNet/adl] pahlawan nasional; tragedi tugu tani; video; ketua kpk; dpr; nazaruddin; denny indrayana; abraham samad; mp3; free; musik;
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar