Today :

Not found what you looking for?:

Diposting oleh PUTRA BETAWI

Published on Selasa, 22 Maret 2011

200 Kontainer Ikan Dipulangkan


JAKARTA – Setidaknya 15 kontainer ikan impor asal Tiongkok ditahan dan rencananya akan dipulangkan ke negara asal. ’’Saya sangat kecewa, karena yang diimpor itu adalah ikan-ikan yang ada di laut kita seperti ikan kembung, ikan layang, tongkol kecil dan lain sebagainya. Ikan yang sudah terlanjur masuk ini akan kita berikan waktu dalam 6-7 hari ke depan untuk diurus dan dipulangkan ke negara asal,’’ tegas Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad saat meninjau peti kemas yang ditahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, kemarin.

Apabila, lewat dari 7 hari, maka akan dimusnahkan. Sekadar diketahui, ikan yang ditahan tidak saja di Pelabuhan Tanjung Priok. Akan tetapi di beberapa pelabuhan lainnya seperti di Belawan Medan; Tanjung Perak Surabaya; Tanjung Mas, Semarang. Tercatat tak kurang 200 kontainer setara dengan 5300 ton hingga per 21 Maret 2011 total ikan yang masuk ke Indonesia yang diperintahkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk di re-ekspor ke negara asal. Dari 200 kontainer tersebut 75 persen berasa dari Tiongkok, sisanya dari Thailand, Jepang, dan Vietnam.

’’Ini semua karena para importir yang nakal. Mereka boleh mengimpor produk apa saja seperti sepatu, pakaian, dan lainnya asal jangan ikan yang ada di Indonesia. Karena kalau mereka mengatas namakan perdagangan bebas, kita mau bebas yang pakai aturan. Sehingga, dengan ini kami akan menindak tegas para importir yang nakal,’’ ungkap mantan pengusaha asal Gorontalo tersebut.

Lebih lanjut Fadel mengatakan, ikan-ikan yang ditahan tersebut merupakan ikan yang banyak di laut Indonesia dan menjadi penghasilan nelayan. Dengan mengizinkan ikan-ikan tersebut masuk ke pasar nasional pasti akan membuat nelayan kesulitan untuk bersaing harga.’’Peralatan mereka lebih canggih, sehingga mereka bisa memberikan harga lebih murah, dan itu akan mematikan nelayan kita,’’ ucapnya.

Fadel juga memberikan peringatan keras kepada para importir nakal, dengan tidak mengizinkan perusahaan tersebut kembali eksis. ’’Kita tindak keras para importir dengan mem-blacklist perusahaan tersebut. Ada 9 perusahaan yang sudah kita data dan masuk dalam daftar hitam,’’ terang Fadel.

Perusahaan tersebut di antaranya Bumi Menara Indah, Pacific Harvest Gema Istana Raya, dan Bintang Mega. Dua Raya, Cen Hong, Bumi Bingtang, Victory, dan Rizky Kita.

Bahkan, jumlah peti kemas tersebut diperkirakan akan megalami penambahan. Hal itu seperti ditegaskan oleh Tahi Bonar Lumban Raja, kepala Bidang Penyidik dan Penindakan Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok. ’’Jumlah sampai hari ini (kemarin, Red) ada 15 kontener, dan yang belum tiba kita belum tahu. Kalau ditotal-total rata-rata tiap tahun dari China itu sekitar 1000 ton,’’ jelas Bonar. JPNN.COM

0 komentar:

Posting Komentar