BIREUEN – Ratusan warga dari sejumlah kecamatan di Bireuen, menyerbu kelompok pengikut aliran sesat. Dalam aksi itu, warga membakar satu mobil, tiga sepedamotor dan balai serta satu genset. Delapan warga diduga pengikut aliran sesat, diamankan di Mapolres Bireuen.
Menurut keterangan, penyerbuan itu terjadi saat perangkat desa datang ke satu balai pengajian, dimana para pengikut aliran sesat berkumpul untuk menanyakan tamu mereka yang tidak melapor. Namun para pengikut aliran yang belum jelas namanya malah menantang, dan mengancam perangkat desa dengan parang serta benda tumpul lainnya.
Warga yang mengetahui hal itu, langsung mendatangi lokasi. Tanpa dikomando warga menyerang, membakar balai dan satu sepedamotor. Keterangan lainnya, amuk massa juga terjadi di Desa Jambo Dalam Kecamatan Plimbang dan Desa Lhok Mane, Kecamatan Pandrah Bireuen, dengan tuduhan yang sama.
Peristiwa itu mengakibatkan tiga sepedamotor, satu kendaraan roda empat, dua balai pengajian hangus dibakar massa. Selain itu, massa juga melempari dan merusak dua rumah yang berada di desa dan kecamatan berbeda. Bahkan, massa sempat bergerak ke Peudada, namun orang yang dicari tidak ada, sehingga massa akhirnya bubar.
Delapan orang yang diduga penganut aliran sesat berhasil diselamatkan tim Polres Bireuen setelah berjibaku mencegah aksi anarkis. Polisi sempat melepaskan tembakan ke udara. Sementara Sekdes Jambo Dalam, Syarifuddin, mengatakan perangkat desa telah mengeluarkan surat keterangan dan pemberitahuan tentang aktivitas Aiyub selama ini.
“Kemarin malam kami datang mengingatkan untuk mematuhi beberapa larangan, malahan kami dicaci maki, lalu kami laporkan mereka ke polisi dan terjadilah tindakan yang sama-sama tidak kita inginkan ini,” kata Syafruddin, tadi malam.
Delapan orang yang diduga menjadi anggota aliran sesat dan sudah diamankan polisi, adalah Aiyub (43) dan Nabhani, keduanya warga Desa Jambo Dalam, Fauzi warga Peusangan, Bukhari warga luar Pandrah. Ishaq dan Zulkifl, Sulaiman (55), warga Lhok Mane, Pandrah, Murhaban warga Cureh Baroh.
Tiga sepeda motor yang dibakar yaitu Supra X milik Zulkifli dan Suprat X milik Bukhari, mobil pick-up milik Fauzi. Sementara sepedamotor Suzuki Smash yang dibakar milik Murhaban.
Aiyub dan pengikutnya mengatakan, ia dituduh menyebarkan aliran sesat dan dituduh menginjak-injak Al-Quran. Selain itu dituduh memiliki air nasrani, shalat hanya tiga waktu dan mendapat gaji Rp18 juta per bulan dari Amerika Serikat, serta tidak melaksanakan shalat Jumat dan tuduhan lainnya.
“Tuduhan mereka tidak mendasar dan saya siap bersumpah di pengadilan nanti,” kilahnya. Hal sama disebutkan Nurfatriah (25), anak Sulaiman didampingi ibunya Hafnidar (50). Menurut mereka, semua itu fitnah dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
“Abu kami dituduh menganut aliran sesat, padahal setahu kami Abu tidak seperti yang mereka tuduhkan.Itu semua fitnah,“ kata Nurfatriah. Dia menambahkan, orangtuanya melaksanakan shalat sebagaimana orang lain, begitu juga shalat Jumat tidak ada perbedaan. “Keluarga kami difitnah dan kami semua menderita dan sengsara,” tambahnya.
Sementara Kapolres Bireuen, AKBP HR Dadik Junaidi, melalui Wakapolres Bireuen, Kompol Armani, mengatakan pihaknya sudah mengamankan delapan orang yang diduga menganut aliran sesat. WASPADA
Diposting oleh
PUTRA BETAWI
Published on Selasa, 22 Maret 2011
Aliran Sesat Diserbu, 3 Motor dan 1 Mobil Dibakar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar