Today :

Not found what you looking for?:

Diposting oleh PUTRA BETAWI

Published on Kamis, 03 Maret 2011

Nurdin Halid: Jangankan Jadi Pengurus PSSI, Jadi Presiden pun Saya Bisa


SUARA yang menginginkan Nurdin Halid mundur dari kursi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) makin kuat nyaring terdengar. Desakan itu makin deras saat tim verifikasi bakal calon ketum PSSI 2011-2015 menganulir pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro. Nurdin diduga menjadi dalang dicoretnya nama George Toisutta dan Arifin Panigoro dari bursa pencalonan. Berbagai kalangan menilai hal itu merupakan skenario antek-antek Nurdin untuk mempertahankan kepengurusan saat ini. Apalagi, tim verifikasi meloloskan juga Nirwan Bakrie yang notabene adik kandung Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Namun, pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan pada 17 November 1958 itu tak menggubris semua tudingan. Dugaan dan preseden buruk sama sekali tak mempengaruhinya. Malah ia makin mantap menatap pencalonannya sebagai ketua umum PSSI 2011-2015.

Dalam wawancara melalui ponsel, Selasa (22/2), siang, Nurdin terdengar ceria. Suaranya lantang dan sesekali tertawa kecil menanggapi dugaan banyak orang. Berikut petikan wawancaranya;

Sejak kapan Anda aktif mengurus sepakbola?

Saya ngurus bola sejak 25 tahun lalu, mulai sangat serius masuk dalam struktur PSSI sejak menjadi manajer PSM tahun 1993. Kemudian jadi ketua Pengda (Pengurus Daerah) PSSI Sulsel, manajer tim nasional PSSI, ketua bidang PSSI, baru jadi ketua umum. Jadi merangkak dari bawah tidak ekspres tiba-tiba di atas.

Apakah Anda yakin menang dan terpilih lagi dalam kongres di Bali tahun ini? Termasuk mengalahkan Nirwan Bakrie?

Soal keyakinan saya setiap melakukan pekerjaan selalu minta petunjuk sama Allah dan selalu melangkah penuh keyakinan. Soal menang atau kalah tergantung pada anggota yang memilih dan ridha Allah.

Apa tanggapan Anda soal tudingan bahwa tim verifikasi telah diintervensi sampai George Toisutta dan Arifin Panigoro tak lolos?

Boleh tanya kepada seluruh tim verifikasi, sampai sekarang saya tak pernah berkomunikasi dengan satupun anggota tim verifikasi. Saya ingin menjaga independensi sekalipun tim verifikasi tetap membutuhkan PSSI. Tidak pernah saya beri masukan, apalagi tekanan. Saya hanya memerintah sekjen untuk memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan tim sesuai dengan aturan, itu saja.

Tapi kabarnya Anda dan Nirwan satu paket?

Ndak benar itu, cobalah nilai sesuatu dengan objektif. Kita harus bekerja, mengkritisi sesuatu dengan nurani. Bukan dengan dendam dan kebencian, harus dengan perasaan, objektivitas, etik dan harus beretika.

Demonstrasi menuntut Anda mundur juga makin meluas di berbagai daerah?

Di republik ini demo bukan hal yang tabu kan. Itu biasa dalam menyampaikan aspirasi dan harus diterima. Asalkan ada dasarnya dengan disertai idealisme yang konstruktif, dan tidak boleh anarkis. Apapun, siapapun bisa memberikan aspirasi dalam konteks konstitusi. Saya sangat menjunjung tinggi yang namanya demokrasi yang berbudaya, beretika.

Pihak penentang Anda menganggap PSSI tak layak dipimpin mantan narapidana?

Saya tidak pernah marah dikatakan mantan narapidana. Tapi saya tidak terima kalau dikatakan mantan koruptor. Karena tidak satupun putusan hukum yang saya terima yang membuat saya harus mengganti uang negara karena mengambil uang negara. Putusan saat saya ditahan lalu mengatakan, saya tidak menikmati uang hasil korupsi. Itu putusan hukum dan tertulis. Dan alhamdulillah tidak satupun harta saya disita karena melakukan korupsi.

Kalau memang saya telah ditahan dan mantan narapidana saya terima itu sebagai sebuah takdir. Tetapi kemudian apakah sseorang yang telah dinyatakan bersalah belum tentu orang itu bersalah dan harus dihukum seumur hidup dalam arti tak bisa bergaul di masyarakat, tidak boleh mengabdi di bangsa dan negeri ini. Itu adalah pelanggaran hak asasi manusia dan UUD 1945.

Kira-kira apa yang diinginkan orang-orang dari penyebaran cerita buruk tentang Anda?

Ini sudah dibawa ke ranah politik. Bahkan, sudah politik penghancuran dan pembunuhan karakter yang luar biasa. Itu bertentangan dengan UUD 1945 dan melanggar HAM. Padahal, jangankan jadi pengurus PSSI, jadi presiden pun saya bisa.

UU yang melarang warga negara yang pernah dinyatakan bersalah dengan ancaman hukuman lima tahun tidak boleh menjadi anggota DPR dan mengikuti Pilkada hingga pilpres sudah dicabut oleh MK. Itu karena bertentangan dengan human rights dan UUD 1945.

Kalau menang lagi, apa yang akan dilakukan dengan PSSI?

Tahun 2011 ini masuk pada periode kedua dari proses empat tahapan visi 2020 PSSI. Yang harus dilakukan ketua umum siapapun nanti yang menang adalah pemantapan organisasi, pemantapan development, pemantapan kompetisi profesional.

Lalu bagaimana dengan LPI?

LPI sejak awal sudah jelas aturannya, LPI adalah sesuatu yang tidak diperkenankan oleh aturan FIFA. Saya bukan tidak senang dengan LPI, bukan juga, sama sekali tidak. Kami di PSSI hanya menegakkan aturan. Kalau kita saja tidak bisa bagaimana negara ini bisa menegakkan aturan.

Untuk Timnas kira-kira targetnya apa kalau Anda terpilih?

Kalau 2011 ini target kita adalah juara sea games. Dalam visi 2020 PSSI yang sudah kita sebarkan ada program berkelanjutan yang sudah rinci betul program serta target kita. Tiap tahun targetnya apa dan kemudian kalau ada kegagalan dievaluasi dalam forum. Dilihat apa penyebab kegagalannnya.(sto/jpnn)

0 komentar:

Posting Komentar