Hampir 1 milliar tweet soal Iran dikirim pemakai Twitter
Ini video Neda, wanita Iran yang ikut demo, tewas tertembak di hadapan ayahnya sendiri. Semalam aku berjam-jam browsing membaca berita, melihat foto dan video soal Iran yang rusuh. PERHATIAN: Di bawah ini ada foto dan video tewasnya Neda yang mungkin tidak sanggup kaulihat, dan sebaiknya anak-anak tidak melihatnya.
Majalah Time menulis judul: Iran Protests: Twitter, the Medium of the Movement. Koran Washington Post: Twitter Is a Player In Iran’s Drama. Televisi CNN menulis: People on Twitter started forming a discussion group with the “hashtag” #neda to post their comments about her death and media coverage of the killing, as well — Para pemakai Twitter juga membuka diskusi khusus dengan kata kunci #neda untuk berkomentar tentang kematian Neda dan bagaimana media meliput pembunuhan itu.
Mata dunia sedang tertuju pada masalah Iran. Media di banyak negara juga menempatkan kasus Iran sebagai berita utama. Satu fenomena baru yang tidak luput dari perhatian media pers adalah peran yang dimainkan oleh situs sosial media atau jejaring pertemanan semacam Twitter dan YouTube. Secara khusus Twitter mendapat perhatian dari liputan media, termasuk dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Menurut data Mashable, sebuah blog yang khusus membahas situs-situs sosial media: Sampai kemarin sudah hampir satu milliar jumlah tweet mengenai perkembangan politik Iran — tweet adalah istilah di Twitter untuk menyebut update atau kiriman teks; dengan 10 ribu sampai 50 ribu tweet per jam menyebut negara itu. Dengan kata lain, setiap jamnya terkirim 221 ribu lebih tweet tentang kasus Iran. Arus informasi yang sungguh dahsyat.
Neda, perempuan yang tewas tertembak di jalan, jadi simbol perlawanan rakyat Iran
Kemarin aku memposting sejumlah foto kasus Iran dari Twitpic di Blog Berita, berisi foto-foto korban tewas. Salah satunya adalah foto wajah seorang perempuan yang berlumuran darah, dan disebut-sebut bernama Neda.
Stasiun televisi CNN menayangkan video amatir kiriman seseorang dari Iran — bukan liputan wartawan CNN — yang memperlihatkan detik-detik sebelum dan setelah Neda tertembak dan ambruk ke aspal. Di awal video tampak Neda bersama ayahnya [berkaus biru-putih] berdiri mengikuti aksi demonstrasi. Yang paling menyayat hati, Neda tewas di hadapan ayahnya sendiri.
PERHATIAN: Video ini tanpa sensor, kau harus yakin sanggup menontonnya, dan anak-anak supaya tidak melihatnya karena akan berpengaruh tidak baik.
Video Neda, wanita yang tewas tertembak dalam demonstrasi Iran, di depan ayahnya sendiri
“RIP NEDA, The World cries seeing your last breath, you didn’t die in vain. We remember you,” tulis CNN mengutip kiriman teks di Twitter.
[Klik judul artikel di atas untuk menonton videonya]
Seorang pengunjung situs YouTube yang menonton video CNN ini berkomentar: neda means “call to prayer”. god will help the freedom fighters of iran.
0 komentar:
Posting Komentar