Today :

Not found what you looking for?:

Diposting oleh PUTRA BETAWI

Published on Selasa, 30 Juni 2009

Rp5,5 juta di Alnect Komputer: Netbook seukuran buku, layar sentuh, Windows asli


KLIK UNTUK MEMPERBESAR

KLIK UNTUK MEMPERBESAR

Ngapain beli Fujitsu LifeBook P1620 yang harganya $1,400 atau Rp14 juta kalau ada laptop mini sejenisnya — netbook layar sentuh — yaitu Cafe Book Gigabyte M912 dengan harga Rp5 jutaan. Tapi bukankah merek ngetop lebih bagus? Sejatinya bukan pada soal merek, tapi bagaimana user atau pemakai laptop mengoperasikan dan merawat komputernya.

Aku sendiri mulai memakai laptop sekitar tahun 2001-2002. Memang pernah sekali aku membeli laptop merek papan-atas, Dell, tapi agak kewalahan ketika perlu mengganti spare part yang rusak — harganya sangat mahal. Setelah Dell, selanjutnya beberapa kali aku membeli laptop dengan “merek yang biasa-biasa saja”, dan sampai hari ini aku memakai laptop merek menengah.

MENULIS TANPA KEYBOARD, SENTUH DENGAN JARI PUN BISA, LAYAR BISA DIPUTAR-PUTAR SESUAI SELERA

MENULIS TANPA KEYBOARD, SENTUH DENGAN JARI PUN OKE, LAYAR BISA "DIJUNGKIR-BALIK"

Memang dahulu di awal mulai belajar laptop, aku sempat terpengaruh teman yang mengatakan laptop merek top lebih bagus. Namun setelah bertahun-tahun memakai laptop dalam pekerjaan, aku tiba pada kesimpulan bahwa bagus tidaknya sebuah laptop lebih ditentukan tangan pemilik atau pemakainya. Sama seperti prinsip fotografi: Untuk menghasilkan foto bagus lebih pada “the man behind the camera”. Secanggih apapun senjata yang dipegang seorang tentara, kalau dia tidak lihai membidik, mengukur, dan menembak, target akan sering meleset.

Betul, bahwa laptop dengan spesifikasi tinggi, yang harganya bisa belasan hingga puluhan juta, lebih cepat daripada laptop merek menengah dengan spek sedang.

Tapi apakah perlu membeli laptop dengan processor dan system memory sampai 4 giga kalau kebutuhan pemakai hanya untuk mengetik, browsing situs, chatting, ngeblog, nonton video YouTube, kirim email, atau nge-Facebook?

Mubazir menghamburkan uang untuk laptop semahal itu. Komputer spek tinggi lebih dibutuhkan oleh pekerjaan yang berat, semacam desainer koran yang saban hari bekerja memakai software Pagemaker dan Photoshop.

Sesuaikan tujuan penggunaan dengan spesifikasi laptop, bukan soal merek

Laptop mini jenis netbook yang kupakai saat ini beroperasi dengan Intel® Atom™ Processor 1.6GHz dan system memory 1 GB, persis dengan yang tertanam pada netbook layar sentuh Gigabyte M912 yang dijual toko Alnect Komputer seharga Rp5,5 juta atau persisnya Rp5 juta 550 ribu. Bedanya, laptopku bukan tipe layar sentuh.

Laptop inilah yang kupakai bekerja setiap hari, hidup minimal 10 jam tanpa henti. Untuk ngeblog, mengedit foto, mengunggah/upload video ke YouTube, chatting, mengirim email, dan tentu saja mengetik artikel. Hasilnya? Mulus, cepat, tidak pernah hang; padahal memorinya cukup terbebani karena aku juga memasang anti-virus, anti-spyware, dan firewall dengan fitur auto-update selalu ON. Contoh pemakaian netbook-ku saat online di Internet: Aku sering sekali membuka 20-an halaman situs sekaligus dengan Firefox 3, dan komputerku tidak menjadi lamban kayak bebek berjalan.

Jadi salah satu pegangan utama sebelum membeli laptop ialah: sesuaikan tujuan penggunaan dengan spesifikasi laptop — bukan semata-mata melihat merek dan harga.

Netbook layar sentuh Cafe Book Gigabyte M912 dari Alnect Komputer

SIMPEL DAN ELEGAN

SIMPEL DAN ELEGAN

Untuk melihat spesifikasi lengkap laptop mini ini, silakan membacanya langsung di situs Alnect. Namun Blog Berita akan menyampaikan beberapa fitur penting.

Antara lain spek dan fitur laptop mini Gigabyte M912:

  • Bobot hanya 1,3 kilogram. Ringan sekali, tidak akan membuat kita kewalahan menentengnya dalam tas.
  • Layar ukuran 8,9 inci. Kecil, seukuran buku tulis.
  • Touch screen atau layar sentuh LCD WXGA dengan resolusi maksimum 1280×768 pixel. Sudah disiapkan “pena” khusus untuk menulis di layarnya. Layar juga bisa disentuh dengan jari tangan. Posisi layar bisa diputar sesuka hati, bahkan bisa dibalikkan 180 derajat seperti bila kita melipat buku saat membaca [lihat demonya dalam video di bawah].
  • Webcam, 3 colokan USB 2.0, bluetooth, 4-in-1 card reader [SD/MMC/MS/MS Pro]. Tak perlu lagi beli kamera tambahan untuk chatting dengan teman sambil melihat wajahnya. Bisa mudah mentransfer data via bluetooth ke ponselmu misalnya. Gampang pindahkan foto-foto dari kartu memori handphone.
  • Alnect computer Blog Contest

    PUNYA BLOG? IKUTI KONTES BLOG ALNECT KOMPUTER DAPATKAN HADIAH LAPTOP

  • Kensington Secure Lock Integrated. Wah, ini fitur favoritku, tapi sayangnya tidak terpasang pada netbook yang kupakai saat ini. Dengan Kensington, data dalam laptopmu lebih aman. Tidak lagi hanya dilindungi password login Windows. Sudah tahu, kan, kalau password login Windows mudah dibobol?
  • Genuine Windows® XP Home Edition SP3. Nah, ini yang paling perlu diperhatikan sebelum membeli komputer. Cafe Book Gigabyte M912 sudah dibundel dengan sistem Windows XP orisinal. Maka kau tidak perlu khawatir bila harus melewati pemeriksaan atau razia di bandara. Dan kau bisa meng-update security Windows pada netbook ini seumur hidup secara gratis dan legal ke server Microsoft Windows. Seorang temanku tahun lalu membeli laptop baru merek menengah, tapi dengan spek sedikit di bawah Gigabyte ini, sekitar Rp5,5 juta. Beberapa pekan lalu dia kesal: “Waduh, aku tidak bisa meng-update Windows. Rupanya Windows yang dipasang bajakan.” Kalau dia membeli CD Windows asli lagi, bisa kena Rp1 juta lebih. Sudah bukan rahasia, kebanyakan komputer di Indonesia bisa dijual murah karena sistem Windows-nya bajakan. Tapi Alnect menawarkan netbook layar sentuh dengan Windows asli.
  • Dan garansi tentu saja: satu tahun.

Soal merek, sesungguhnya laptop besutan Gigabyte bukannya tidak diperhitungkan. Lihatlah di situs Gigabyte, sudah puluhan awards atau penghargaan yang pernah mereka terima dari media dan lembaga-lembaga komputer.

Review dan testing pemakaian netbook Gigabyte M912 oleh Laptopmag, situs yang khusus mengulas laptop, antara lain mengakui kecepatan laptop layar sentuh ini: “Firefox 3 and Windows Media Player opened quickly, and simultaneously conducting video calls over Skype, surfing the Web, and streaming music caused no noticeable performance hit.” Sama seperti pengalamanku di atas, laptop dengan spek setingkat yang dimiliki Gigabyte M912 sudah cukup cepat untuk kebutuhan standar pemakai komputer dan pengakses Internet.

Lihat video demonstrasi laptop mini/netbook “Cafe Book Gigabyte M912″ dengan layar sentuh


media
[Klik judul artikel di atas untuk menonton videonya]

Kulihat dalam review di Laptopmag, saat mereka pertama menulis soal Gigabyte M912 pada Agustus 2008, harganya adalah $699 atau sekitar Rp7 juta. Berarti harga yang ditawarkan Alnect Komputer saat ini cukup murah: hanya Rp5 juta 550 ribu. Tunggu apa lagi, klik situs toko Alnect Komputer sekarang untuk memesan netbook layar sentuh Gigabyte M912. Nanti harganya naik, baru menyesal, apalagi kalau rupiah melemah terhadap dollar. [Artikel review]

0 komentar:

Posting Komentar