Beberapa foto berikut adalah sadis, jadi pertimbangkan matang-matang untuk terus menelusuri artikel ini.
Media-media internasional seperti televisi CNN dan kantor berita Reuters juga menerbitkan foto dan video kerusuhan Iran yang dikirim wartawannya atau oleh warga lewat Twitter. Pemerintahan presiden terpilih Ahmadinejad dikabarkan telah memblokir saluran telepon dan suratkabar Iran, lalu Presiden Amerika Serikat Barack Obama pun telah meminta situs Twitter agar tidak menghentikan layanan onlinenya di negara Iran.
Twitter sendiri punya anak-situs yang khusus berisi foto yang diunggah/upload oleh pemakai Twitter, namanya Twitpic. Inilah yang juga dimanfaatkan dengan baik oleh warga Iran, termasuk blogger [sebagai citizen journalist] dan wartawan media asing yang bertugas di sana, untuk menyebarkan foto-foto kekerasan aparat Iran menghadapi demonstrasi menolak Ahmadinejad.
Semua foto kasus Iran di halaman artikel ini diambil www.blogberita.net dari www.twitpic.com.
CATATAN: Aku sering memerhatikan koran-koran daerah mengutip berita dan foto dari Internet tanpa menyebutkan sumbernya. Misalnya berita kutipan dari Detik.com atau Kompas.com, kredit foto/beritanya hanya disebutkan sebagai “Internet”, bahkan lebih parah lagi: “Int” — katanya ini singkatan Internet. Mohon kepada redaksi koran, hargai karya jurnalistik, tunjukkan anda redaktur profesional yang memahami kode etik jurnalistik, “Wartawan Indonesia dilarang melakukan plagiat.”
Tuliskanlah nama atau alamat situs secara lengkap dari mana anda mengutip. Bayangkan bila berita liputan wartawan koran anda dibajak/dijiplak oleh media lain dengan hanya memberi kredit: “Dikutip dari koran”. Jadi bila suratkabar ingin memakai foto-foto Iran dari jaringan foto Twitter atau Twitpic, sebutkanlah alamat situsnya secara lengkap: www.twitpic.com.
0 komentar:
Posting Komentar