Menurut Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah PIP PKS Amerika Serikat (AS) dan Kanada Rudi Himawan, deklarasi itu digelar pada Minggu 28 Juni yang lalu.
Biro Hubungan Luar Negeri (BHLN) PKS Budiyanto dalam kesempatan tersebut memaparkan 11 poin perjanjian kerjasama antara PKS dan Partai Demokrat.
"Sesi tanya jawab seputar sikap dan kebijakan PKS menghangatkan suasana deklarasi pemenangan ini," kata Rudi dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Selasa (30/6).
Menurutnya, Budi mengatakan, PKS memilih capres SBY-Boediono dengan pertimbangan maslahat paling baik untuk umat. Keberhasilan SBY selama menjadi Presiden Indonesia dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan komitmen SBY terhadap kontrak politik yang lebih baik dibandingkan capres lainnya, menjadi nilai tambah dalam pertimbangan PKS untuk berkoalisi.
Budi seperti disampaikan Rudi, menjelaskan bahwa isu ekonomi neolib terbantahkan dengan melihat track record kebijakan Boediono pada waktu menjadi Menteri Ekuin, seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan Ekonomi Syariah. Bahkan peraturaan Ekonomi Sukuk Syariah disahkan pada masa Boediono menjadi Menteri Ekuin adalah bukti bahwa Budiono bukan penganut neolib.
"Untuk memberikan informasi kepada para kader PKS dan simpatisan di Amerika, Budiyanto juga akan mengunjungi kota-kota lain seperti New York, Chicago, Urbana, dan St Louis," terang Rudi. (detik/suara-islam.com)
0 komentar:
Posting Komentar