Diposting oleh
PUTRA BETAWI
Published on Kamis, 12 Mei 2011
Bocah SD Ini Rela Susuri Arus Deras untuk Ikuti UN
Salah satu SD di Jakarta saat mempersiapkan UN SD (Foto: Koran SI)
BANYUMAS- Halangan yang ada di depan mata sepertinya tidak membuat belasan bocah sekolah dasar ini untuk melaksanakan ujian nasional (unas) yang akan digelar sampai hari ini.
Seperti yang dilakukan oleh bocah dari Bayumas, Jawa Tengah ini. Mereka rela menyeberangi derasnya Sungai Tajum di Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang Banyumas hanya untuk menempuh ujian.
Sungai dengan lebar 50 meter ini terpaksa harus dilalui oleh Puji Kuswono (12) dan belasan teman-temannya dari Sekolah Dasar Negeri 2 Kracak karena tidak ada pilihan lain.
Agar tidak basah, sepatu para siswa ini dilepas sebelum menyebrang. Meski arus sangat deras, namun para siswa mengaku tidak takut karena ini sudah merupakan kebiasaan mereka sehari-hari.
Meski demikian, mereka sangat mendambakan adanya jembatan penghubung agar bisa bersekolah tepat waktu. Apalagi, jika banjir tiba para siswa ini biasanya tidak masuk sekolah.
“Kami sudah biasa melewati derasnya Sungai Tajum ini. Namun saat hari sekolah biasa dan terjadi banjir, kami tidak masuk sekolah,” ujar Puji Kuswono, usai menyeberang, Rabu (11/5/2011).
Namun untuk ujian nasional kali ini, jika banjir datang Puji terpaksa memutar hingga 4 kilometer. Jauhnya lokasi juga membuat puji dan teman-temannya harus berangkat lebih awal. Sementara pihak sekolah mengaku terus memantau anak didiknya agar tidak terjadi halangan dalam melintas sungai saat ujian berlangsung.
“Kami terus memantau agar anak-anak yang mengikuti ujian dengan cara menyebrang ini bisa datang tepat waktu, dan dalam kondisi tidak terjadi apa-apa,” jelas Wanto Tirta, Kepala Sekolah SDN 2 Kracak Ajibarang.
“Sedangkan untuk hari-hari biasa, kami memberi keringanan jika mereka tidak masuk sekolah karena banjir. Sebenarnya mereka sangat membutuhkan jembatan agar bisa datang sekolah dengan lancar,” tambah Wanto.
Sementara pihak sekolah berharap, pemerintah Banyumas bisa memberi bantuan pembangunan jembatan di lokasi ini. Pasalnya, masih banyak lagi siswa selain kelas enam yang berada di desa seberang yang membutuhkan jembatan untuk keperluan pendidikan mereka.
(Saladin Ayyubi/Global/kem)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar