Diposting oleh
PUTRA BETAWI
Published on Rabu, 04 Mei 2011
KEBOHONGAN AMERIKA DIBALIK PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001
PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001
Peristiwa yang sangat mempermalukan dan menghinakan Amerika, sekaligus membongkar topeng kebohongan, serta kebobrokan Amerika Serikat.
Peristiwa yang menggemparkan Dunia berupa penghancuran Gedung kembar WTC di New York sebagai simbul kekuatan ekonomi Amerika Serikat dan Gedung Pentagon di Washington DC sebagi simbul kekuatan militer sekaligus Pusat Pengendalian Pertahanan dan Keamanan Amerika dengan pesawat penumpang yang terjadi pada tanggal 11 September 2001, adalah peristiwa yang sangat mempermalukan dan menghinakan Amerika, sekaligus membongkar topeng kebohongan, serta kebobrokan Amerika Serikat.
1. Sangat mempermalukan dan menghinakanAmerika Serikat
Peristiwa 11 September 2001 tersebut merupakan peristiwa yang sangat mempermalukan dan menghinakan Amerika Serikat, karena seperti yang dapat kita saksikan dalam tayangan TV, Amerika Serikat yang saat ini memproklamirkan diri sebagai Polisi Dunia dan sekaligus merupakan satu-satunya Negara Super Power dalam bidang militer seakan dibuat mainan, Gedung kembar WTC sebagai simbul kekuatan Ekonomi Amerika Serikat dihancur leburkan rata dengan tanah dan Gedung Pentagon yang merupakan simbul kekuatan dan kekuasaan Amerika Serikat diporak porandakan oleh pesawat sipil tanpa ada reaksi sama sekali dari pihak pertahanan dan keamanan Amerika Serikat dan saat kedua pesawat menabrak gedung kembar WTC, rakyat Amerika Serikat seakan menyaksikan pertunjukan akrobat udara.
Yang lebih memalukan dan menghinakan lagi, ternyata Gedung Pentagon yang merupakan simbul kekuatan sekaligus pusat pengendalian pertahanan dan keamanan Amerika Serikat diserang 1 jam setelah Gedung kembar WTC rata dengan tanah. Pembajak yang menabrakkan pesawatnya ke Penragon ini adalah yang paling gila, karena bertentangan dengan ide terorisme yang biasanya memilih rute yang paling dekat. Pesawat ini terlebih dahulu terbang berputar-putar selama satu jam melalui kawasan West Virginia, kemudian Ohio, lantas tiba-tiba berbalik arah kembali ke Washington untuk menabrak markas Pentagon, padahal sebenarnya pesawat ini hanya butuh waktu 5 menit untuk mencapai Pentagon, begitu tinggal landas dari bandara langsung menyeberangi Sungai Potomac, jadi tidak tidak perlu menghabiskan waktu satu jam dan anehnya pesawat ini tidak pernah terditeksi oleh alat keamanan Amerika Serikat.
Pada waktu menerima berita terjadinya pembajakan pesawat penumpang yang akhirnya ditabrakkan ke Gedung kembar WTC, Perwira yang bertanggung jawab di Pentagon sangat frustasi karena program-program darurat computer di Pentagon tidak berfungsi sama sekali.
Ia memerintahkan agar diterbangkan pesawat-pesawat dari pangkalan yang berjarak tempuh 2 menit dari Washington namun ia terkejut karena tidak ada satupun pilot, Iapun akhirnya mengeluarkan instruksi ke sebuah pangkalan yang berjarak 200 mil dari Pentagon dan ternyata kru pesawat juga tidak lengkap. Pesawat dengan kru yang tidak lengkap tersebut sampai di Pentagon setelah menara kembar WTC hancur dan kembalilah pesawat-pesawat tersebut ke pangkalan, sedangkan komandan keamanan di pentagon tetap dimarkas komando tersebut. Dengan kecemasan yang luar biasa kepala keamanan Pentagon tersebut berusaha mengadakan kontak dengan beberpa pangkalan lainnya untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, namun ternyata program-program computer darurat juga tidak berfungsi, celakanya tak lama kemudian nasib gedung Pentagonpun sama dengan WTC, diporak porandakan oleh hantaman Pesawat terbang sipil dan Perwira yang bertanggung jawab di Pentagon tersebut ikut tewas.
2. Membongkar kebohongan dan kebobrokan Amerika Serikat
Hingga detik ini pemerintah Amerika Serikat tidak pernah mengeluarkan pernyataan resmi tentang jumlah pesawat yang dibajak, namun yang diketahui oleh masyarakat pada umumnya adalah 4 Pesawat, ( yaitu 2 Pesawat menabrak Gedung kembar WTC, 1 Pesawat menambrak Pentagon dan 1 Pesawat jatuh karena ada perlawanan dari penumpang ), padahal sebenarnya minimal ada 6 pesawat yang diabjak bahkan ada yang memberitakan 7 pesawat.
Begitu juga tentang siapa otak dan pelaku pembajakan tersebut, sampai saat ini pemerintah Amerikan Serikat tidak secara tegas dan kompak memberikan pernyataan siapa sebenarnya otak dan pelaku pembajakan tersebut, namun opini yang sengaja dibentuk oleh Amerika Serikat dalam masyarakat dunia adalah Usamah bin Laden dengan Al-Qa’idahnya dengan menangkap beberapa orang yang mereka sebut sebagai anggota jaringan Al-Qaidah diantara nya Muhammad Atha.
Namun percayakah kita bahwa serangan 11 September 2001 yang mempermalukan dan menghinakan Amerika Serikat tersebut dilakukan oleh Usamah dengan Al-Qai’dahnya ?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut tentunya kita harus tahu lebih dahulu, operasi macam apakah serangan 11 September tersebut dan seberapa hebatkah Al-Qai’dah pimpinan Usamah sehingga dapat melakukan serangan yang begitu dahsyat.
Serangan 11 September 2001 tentunya bukan sekedar peristiwa pembajakan sebuah pesawat lalu menabrakkan pesawat tersebut ke suatu sasaran, atau seperti anggapan orang awam bahwa membajak pesawat udara sama mudahnya dengan membajak sebuah bis penumpang kemudian menabrakkan bis tersebut ke suatu sasaran.
Peristiwa 11 September 2001 yang menghancurkan menara kembar WTC dan Gedung Pentagon adalah peristiwa yang sangat dahsyat dan luar biasa, karena peristiwa tersebut terjadi setelah melalui tahapan-tahapan yang semuannya mempunyai kerumitan yang tinggi.
Bisa kita bayangkan bagaimana sebuah Negara super power seperti Amerika Serikat yang telah memproklamirkan diri sebagai Polisi Dunia itu dibuat sama sekali tak berdaya dimana dalam waktu bersamaan minimal ada lima pesawat yang dibajak kemudian pesawat-pesawat tersebut diarahkan ke suatu titik yang merupakan simbul dari kedigdayaan Amerika Serikat kemudian menghancur leburkan simbul-simbul tersebut tanpa ada reaksi sedikitpun dari pihak keamanan Negara.
Oleh karena itu George Shultz mantan menteri luar Negeri Amerika sangat terkejut ketika mendengar adanya pembajakan 5 pesawat sekaligus, dia berkata : “ sejak sepuluh tahun yang lalu, tidak pernah terjadi pembajakan sebuah pesawat pun di Amerika, maka mana mungkin terjadi pembajakan 5 pesawat Amerika pada saat yang bersamaan “.
Menurut para pakar, serangan tersebut merupakan operasi militer kelas tinggi dengan pengorganisasian yang rapi dan sempurna serta kedisiplinan yang tinggi, memiliki pengetahuan yang luar biasa dan kemampuan yang sempurna disertai keberanian yang tiada batas.
Operasi militer kelas tinggi.
Didalam peristiwa serangan 11 September 2001 tersebut jelas terlilat bahwa gerakan-gerakan si pelaku dan temperamennya mengisyaratkan bahwa perencanaan aksi ini benar-benar bernuansa militer, hal ini sudah bisa dirasakan mulai dari kesabaran bergerak sejak dari level pemikiran, perencanaan, kontrol, hingga pelaksanaan, dengan planing sempurna disertai tekad terlalu besar untuk dinggap sekedar ledakan emosi untuk menghadapi operasi kamikaze yang meyakinkan.
Operasi ini juga merupakan operasi militer kelas tinggi karena tahapan-tahapan yang dilalui para pembajak mulai dari pemetaan, perencanaan, latihan sampai dengan pelaksanaan, semua mempunyai kerumitan serta resiko yang sangat tinggi. Kerumitan yang dihadapi dalam aksi ini bukan saja mereka harus mahir mengendalikan pesawat, namun bersamaan dengan itu pembajak juga harus dapat menembus sekaligus melumpuhkan seluruh system keamanan dan computer darurat yang begitu rumit dan ketat, yang memang telah lama dipersiapkan untuk menghadapi serangan nuklir Uni Sovyet, dimana sandi-sandinya hanya diketahui oleh elit militer tertentu yang sangat loyal terhadap Negara.
Pengorganisasian yang rapi dan sempurna serta disiplin yang tinggi
Aksi semacam ini tentunya tidak mungkin hanya dilakukan oleh pelaksana lapangan ( para pembajak ) namun sedikitnya melibatkan 50 orang yang masing-masing mempunyai keahlian yang sempurna sesuai dengan bidang dan tugasnya dengan pengorganisasian yang sangat rapi dan sempurna serta disiplin yang tinggi
Salah satu kunci tidak terciumnya aksi tersebut sejak perencanaan hingga pelaksanaan operasi oleh alat keamanan maupun intelejen Amerika Serikat, baik CIA maupun alat keamanan lainnya tentu sangat terkait dengan kerapian organisasi dan disiplin tinggi yang dimiliki seluruh anggota organisasi ini.
Disamping itu tidak terciumnya gerakan ini oleh alat keamanan Amerika Serikat sudah bisa dipastikan bahwa organisasi ini adalah sama sekali baru dipermukaan, yang tidak pernah diawasi sebelumnya, tidak mempunyai masa lalu yang menjadikannya berada dalam lingkaran pengawasannya. Selain itu, ide yang digunakan juga baru yang sama sekali tidak pernah terlintas dan tidak pernah ada sebelumnya, hal itulah yang memungkinkan mereka bisa memperoleh informasi yang valid mengenai tempat-tempat yang telah disurvei dan dikajinya selama perencanaan, kemudian informasi ini dicek selama persiapan dan kemudian dilaksanakan ditempat-tempat yang telah disurvei dan disiapkan tersebut.
Mempunyai pengetahuan luar biasa dan penguasaan ilmu yang sempurna
Para pelaku aksi ini mempunyai tingkat pengetahuan luar biasa dan penguasaan ilmu yang sempurna, baik yang bertugas melumpuhkan system keamanan maupun eksekutor lapangan.
Anggota yang bertugas melumpuhkan sitem keamanan udara maupun computer darurat Pentagon tentu merupakan orang-orang yang mempunyai pengetahuan luar biasa dan pengusa an ilmu yang sempurna karena harus bisa menembus sekaligus melumpuhkan sitem keamanan udara maupun komputer darurat di Pentagon yang begitu rumit dengan pengamanan yang super ketat tanpa bisa terditeksi oleh aparat, dan kesempurnaan penyelesaian tugas inilah yang nantinya akan memuluskan para eksekutor lapangan ( pembajak ).
Begitu pula para eksekutor lapangan ( pembajak ) meskipun harus melalui pemeriksaan dan pengawasan yang ketat ( lebih-lebih bila benar pelaku berwajah Arab sebagaimana dituduhkan Amerika, tentu ada perlakuan khusus dengan pengawasan dan pemeriksaaan yang ekstra ketat ) namun mereka tetap harus dapat melaksanakan seluruh tugasnya dengan sempurna, mulai dari meloloskan diri dari pemeriksaan di Bandara, baik yang dilakukan oleh pihak keamanan maupun alat diteksi yang serba canggih yang diapasang disetiap pintu masuk maupun yang dipasang ditempat tersembunyi guna mengawasi setiap sisi.
Para pembajak tersebut dapat dipastikan bahwa mereka bukan pilot amatiran yang belajar mengemudikan pesawat kecil atau melalui simulasi, namun mereka merupakan pilot yang handal yang sangat berpengalaman, mereka mempunyai pengetahuan yang luar biasa dalam penguasaan pesawat terbang. Dengan penuh keyakinan tidak akan terditeksi oleh pengawas keamanan penerbangan, mereka keluar jauh dari jalur penerbangan yang telah ditetapkan dengan aturan dan pengawasan yang sangat ketat, kemudian membawa pesawat yang penuh dengan bahan bakar tersebut dan mengubahnya menjadi bom yang akan diarahkannya ke target yang ditetapkannya dengan akurasi yang sempurna. Target telah ditetapkan dengan makna simboliknya, yaitu di New York sebagai pusat perekonomian dan Washington sebagai pusat pemerintahan sekaligus pertahanan dan keamanan Amerika Serikat. Kemudian titik benturan yang dituju menggunakan hitungan matematika yang akurat, dimana ia hendak membenturkan pesawat dalam jarak ketinggian antara gedung tingkat 60 hingga 70, agar reruntuhan yang jatuh kebawah cukup untuk menghacurkan seluruh gedung WTC yang tertimpa, menerobos dan masuk kedalamnya tanpa berserakan jauh.
Ada pernyataan menarik dari Presiden Mesir Husni Mabarak :
Husni Mubarak adalah Presiden Mesir yang sikapnya sangat berseberangan dengan pemikiran Islam bahkan boleh dikatakan sangat memusuhi Islam. Dalam catatan sejarah Mesir, pada masa pemerintahan Mubarak jumlah orang yang dijatuhi hukuman mati dalam kasus politik telah melebihi jumlah yang pernah dihukum mati sejak zaman Fir’aun hingga masa pemerintahan Mubarak, sehingga kesaksiannya tidak patut dicurigai atau diragukan kenetralan nya. Disamping itu Mubarak mempunyai pengalaman yang luas dibidang penerbangan pesawat karena sebelumnya ia adalah seorang pilot pesawat tempur.
Mubarak memberikan pernyataan bahwa : aksi 11 September 2001 tidak bisa dilakukan oleh orang yang iseng, tidak bisa dilakukan dengan cara yang telah diumumkan oleh Amerika Serikat. Mubarak menegaskan bahwa mustahil menerima analisis Amerika, khususnya yang berkaitan dengan serangan terhadap Pentagon, yang tinggi gedungnya mencapai lima tingkat dan dikelilingi gedung pencakar langit. Mubarak mengatakan bahwa manuver dengan pesawat militer yang dikendalikan oleh pilot militer professional, disela-sela gedung-gedung pencakar langit untuk menabrak gedung Pentagon adalah maneuver yang hampir mustahil bisa dilakukan, dan jelas lebih mustahil lagi apabila maneuver tersebut menggunakan pesawat sipil yang berbadan besar dan dipiloti oleh seorang pilot amatir.
Pelaku mempunyai keberanian tanpa batas.
Pada waktu pelaksanaan operasi tidak ada lagi istilah penyusupan atau sembunyi-sembunyi, yang ada hanyalah langkah-langkah dan aksi-aksi biasa yang didengar dan dilihat ratusan pegawai, dimana sebagian besar dari mereka adalah perwira intelejen dan keamanan, pegawai imigrasi dan bea cukai di bandara yang dilengkapi dengan kamera-kamera pengawas yang diam maupun bergerak, yang dipasang disetiap sudut guna mengawasi setiap sisi. Pelaku ini tentunya masuk ke bandara membawa koper dan senjatanya, naik ke pesawat setelah melakukan proses pemeriksaan perjalanan dan keamanan, sedangkan ia percaya penuh akan kesempurnaan persiapannya dengan segala kemampuannya untuk melakukan aksinya.
Oleh karena itu jika benar sebagaimana yang dituduhkan Amerika bahwa para pelaku adalah anggota Al-Qai’dah yang indentik dengan Bangsa Arab, tentunya mereka mempunyai keberanian yang tanpa batas, yang dimaksud tanpa batas disini bukan hanya berani mati namun sebagaimana yang kita ketahui selain pengamanan dibandara sangat ketat, khusus untuk para penumpang pesawat yang berwajah Arab akan mendapatkan perlakukan yang sangat khusus atau ekstra ketat. Bagaimana mungkin seorang yang masih menyisakan ketakutan walau hanya sedikit, berani menembus lubang jarum atau dengan kata lain keberhasilan 0,0.. %, namun kenyataannya mereka bisa l;olos dengan mulus.
Selanjutnya bagaimanakah sebenarnya pengamanan Negara Amerika Serikat sehingga aksi serangan bisa terjadi, apakah motif serangan tersebut, target apa yang ingin dicapai pelaku, dan siapakah sebenarnya pelaku utama serangan tersebut :
1. Bagaimana sebenarnya Pengamanan Negara Amerika Serikat saat itu.
Semua orang tahu bahwa Amerika saat ini adalah Negara Super Power yang tiada duanya dan menganggap dirinya sebagai Polisi Dunia. Dengan segala keunggulan teknologinya baik teknologi militer maupun teknologi informasi seakan Amerika tidak bisa dijamah oleh siapa-pun bahkan Negara manapun. Pentagon sendiri yang merupakan korban terakhir dari serangan tersebut adalah pusat pengendalian pertahanan dan keamanan Amerika Serikat yang pengawas annya ekstra ketat, lebih-lebih wilayah udaranya, dengan teknologi mutakhir yang dimiliki dapat memberikan peringatan dini bila akan terjadi serangan atau penyusupan, ditambah lagi dengan Basis Pertahanan Laut yang menggunakan sinar Laser, seakan tak sebatang jarumpun bisa diselundupkan/lolos ke Gedung Pentagon.
Dalam hal penerbangan, Amerika Serikat memberlakukan aturan yang sangat ketat, untuk panumpang dan barang bawaan pengawasan dan pemeriksaan selain dilakukan oleh petugas, juga menggunakan alat diteksi yang serba modern, pengawasan ini menjadi lebih ekstra ketat kalau calon penumpang tersebut berwajah Arab ( Timur Tengah ).
Untuk rute penerbangan, setiap pesawat sipil yang mengadakan perjalanan apapun, memiliki rute penerbangan dan ketinggian tertentu yang tidak bisa dilanggarnya, dan bila terjadi pelang garan/penyimpangan rute maupun ketinggian, maka pilot akan segera mendapat peringatan, dan bila peringatan tidak diindahkan tindakan keras dengan menembak jatuh pesawatpun dapat dilakukan, khususnya di wilayah Boston, New York dan Washington di kawasan pantai Timur Amerika Serikat, yang pengawasannya paling ketat diseluruh Dunia.
Kawasan ini sejak lama memang dipersiapkan untuk menghadapi serangan nuklir Uni Sovyet, khususnya yang diarahkan kepada dua kota paling penting yaitu New York dan Washington.
2. Apakah motif serangan 11 September 2001,
Suatu hal yang dikenal oleh dunia menyangkut apa yang dinamakan teror adalah bahwa setiap aksi teror dilakukan untuk tujuan menciptakan sejumlah besar pengaruh politik yang bisa menyingkirkan hambatan dari jalan atau membukakan pintu keluar. Adapun yang terjadi di New York dan Washington tidak mengandung muatan politis, tidak ada hal-hal sebelum dan sesudahnya. Aksi 11 September 2001 ini juga tidak terlihat ingin menimbulkan pengaruh atau tekanan apapun, bahkan aksinya ini juga tidak mengirim isyarat sedikitpun, sekalipun dengan darah, tentang tuntutannya dimasa mendatang. Pelaku, berdasarkan seluruh isyarat yang bisa ditangkap, hanyalah orang-orang yang marah dan ngotot untuk membalas dendam, yang pada umumnya disebabkan oleh sesuatu yang telah terjadi.
3. Target apa yang ingin dicapai para pelaku
Tampaknya aksi ini merupakan pendahuluan sekaligus hasil, serta segala-galanya, serangan tersebut merupakan balas dendam atau hukuman yang telah menghancurkan nasionalisme, membunuh identitas, menimbulkan perasaan geram lantaran menderita, kekejaman, dan kehinaan yang ditimpakan kepadanya.
4. Siapakah sebenarnya pelaku serangan 11 September 2001.
Tidak ada seorangpun di Amerika atau di Dunia yang percaya bahwa ada teroris yang bisa membajak empat atau lima pesawat sekaligus di Amerika Serikat, dimana kelompok pertama membajak pesawat yang tinggal landas dari bandara Boston pukul 07.59, lantas mengubah rutenya hingga mencapai New York, kemudian menabrak menara Utara Gedung WTC pada pukul 08.45 ( 46 menit sesudahnya ). Kemudian pembajak lain yang tinggal landas pukul 08.14, menabrak menara Selatan Gedung WTC pukul 09.03, atau 18 menit setelah tabrakan di menara Utara, tanpa ada reaksi apapun dari Korps Keamanan Amerika, seolah-olah mereka sedang melihat akrobat udara atau sedang menyaksikan film di bioskop.
Bukan itu saja, Kantor Departemen Pertahanan Amerika Pentagon sendiri ditabrak pada pukul 09.43, atau kurang lebih 1 jam sesudah penghancuran menara kembar WTC, Pesawat ini adalah yang paling aneh, karena bertentangan dengan ide terorisme yang biasanya memilih rute yang paling dekat. Pesawat ini mendekati bandara Washington, terbang sesuai dengan rutenya sehingga melalui kawasan West Virginia, kemudian Ohio, lantas tiba-tiba berbalik arah untuk menabrak markas Pentagon yang ada di Washington sendiri, padahal pesawat ini sebenarnya hanya butuh waktu lima menit untuk melakukan serangannya, begitu tinggal landas dari bandara langsung menuju sasaran dengan menyeberangi Sungai Potomac, jadi tidak perlu waktu 60 menit seperti yang telah terjadi diatas yang seakan-akan mengejek pihak pihak keamanan Amerika Serikat atau memang sengaja ingin mempermalukan Amerika Serikat.
Padahal seharusnya Pentagon merupakan target pertama yang diserang pada peristiwa serangan Nuklir atau serangan militer terhadap Amerrika Serikat, namun kenyataannya dilakukan paling akhir, jika pentagon sendiri tidak bisa melindungi dirinya dari serangan pesawat sipil, maka apa yang bisa dilakukan ketika serangan militer yang sesungguhnya ?
Dari sisi lain penutupan semua bandara di Amerika dan kawasan udara Amerika serta pembelokan peswat-pesawat ke bandara-bandara di Kanada, sama sekali bertentangan dengan gambaran kasus ini, seakan-akan ini hanyalah pembajakan beberapa pesawat. Sebab tujuan pembajak hanya satu, membajak pesawat untuk menabrakkan dan meledakkan ke suatu target tertentu, jadi bukan membajak untuk mendarat kemudian minta tebusan, sama sekali tidak, sehingga meskipun dengan tekanan apapun bahkan janji apapun untuk mendarat ke Kanada, maka mereka tidak akan pernah menurutinya Ini menunjukkan bahwa krisis ini terlalu besar dari kemampuan Amerika Serikat untuk mengendalikan, menguasai, bahkan mengarahkan beberapa pesawat sipil.
Kemudian tindakan Presiden Bush yang bersebunyi dan melarikan diri dari wilayah Florida ke Lousiana, kemudian kembali kabur ke tempat lain diwilayah Nebraska di pedalaman Amerika, semua itu menimbulkan banyak keraguan dimana hal itu tidak terjadi kecuali bila ada serangan dari luar atau adanya kekuatan yang mampu mengejar Presiden dimanapun dia berada, atau kegagalan total dalam menguasai instrument kendali Amerika Serikat, bukan sekedar beberapa orang yang membajak beberpa pesawat.
Dari uraian tersebut diatas baik dari segi kemampuan, motif kejiwaan maupun target yang ingin dicapai kita sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa Pelaku ini digerakkan oleh motif-motif kejiwaan yang benar-benar berbeda dari gambaran orang Arab tentang gerakan yang diperlukan untuk menghadapi Amerika, dalam arti bahwa tuntutan orang Arab terhadap Amerika adalah menekan Israel..
Lantas bagaimanakah tentang kondisi Usamah sendiri saat ini
Memang pada masa pendudukan Uni Sovyet Usamah mempunyai pengaruh serta andil yang cukup besar dalam mengusir penjajah dengan mensuplay senjata maupun perbekalan lainnya, namun setelah Pemerintah Islam Afganistan yang dipinpin oleh Mullah Muhammad Umar dikudeta Amerika Serikat dan sekutunya sehingga jatuh, posisi Usamah semakin melemah karena selalu diburu oleh Amerika Serikat dan antek-anteknya.
Ada sebuah analisis yang menarik yang dikemukakan oleh NATO di Brusel yang mengang gap mustahil keterlibatan Usamah, serta memaparkan sebuah bangun sempurna yang lebih layak disebut sebagai bukti-bukti penguat daripada sekedar rangkaian peristiwa.
Saksi-saksi mengindikasikan adanya garis penghubung yang menyimpulkan: bahwa sungguh sulit berdasarkan asumsi manapun yang wajar untuk mengaitkan apa yang terjadi di New York dan Washington dengan Usamah atau organisasi Al-Qa’idah yang dipimpinnya. Kesulitan tidak timbul dari kenyataan bahwa operasi yang telah terlaksana itu berada diluar jangkauan perangkat operasi, organisasi dan sumber daya yang dimiliki Usamah, tapi kesulitan ini benar-benar mencapai tingkat kemustahilan, karena selama masa terakhir ini, setelah peristiwa peledakan Kapal Perusak “ Cole “, Usamah terus berada dalam pengawasan ketat dimana dia tidak bisa lolos darinya.
Artinya, ia memang bisa menyembunyikan niat dihatinya, bisa menyemebunyikan seluruh detail kehidupannya didalam goa-goa tempat persembunyiannya, akan tetapi untuk melakukan pengorganisasian, perencanaan dan pelaksanaan operasi tingkat tinggi semacam yang terjadi di New York dan Washington tersebut Usamah tidak bisa menyembunyikan sesuatu, sekalipun hanya satu hari saja dalam operasi yang pengaturannya mungkin membutuhkan tidak kurang dari 50 Orang..
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa peluang Usamah dengan Al-Qai’dahnya untuk dapat melakukan aksi tersebut sangat kecil bahkan yang lebih realistis adalah mustahil.
Selain dari pada itu untuk membuktikan tuduhan Amerika tersebut Amerika Serikat setidaknya harus bisa menjawab pertanyaan berikut ini :
- Empat jam setelah peristiwa penghancuran Menara Kembar WTC dan Gedung Pentagon, CIA langsung memutuskan sikap bahwa dalang dari peristiwa tersebut adalah Usamah, lantas apa bukti fisik keterlibatan Usamah, kemudian Taliban melindunginya, apa memang tuduhan tersebut telah disiapkan sebelumnya ?
-Mengapa perusahaan penerbangan American Airlines setelah mengumumkan bahwa didalam daftar penumpang peswat mereka tidak ada seorangpun penumpang yang berkebangsaan Arab, namun beberapa jam kemudian FBI mengumumkan bahwa ada 19 penumpang berkebangsaan Arab dan merekalah yang dituduh sebagai pembajaknya.
-Dari 19 orang yang masuk dalam daftar pembajak yang melakukan kamikaze tersebut 7 orang diantaranya ternyata keesukan harinya masih bisa bekerja di kantor masing-masing diTunesia dan Arab Saudi, informasi mana yang sebenarnya bisa dipercaya ?
-Mengapa kotak hitam tidak pernah dibublikasikan, apakah didalam kotak hitam terdapat informasi yang tidak sesuai dengan keinginan Pemerintah Amerika, tidakkah pesawat yang dibajak jumlahnya lebih dari 4, jika memang benar yang di WTC rusak tidakkah masih ada yang di Pentagon dan Pennsylvania mengapa tidak satupun diumumkan hasilnya ?
-Bagaimanakah Amerika bisa menemukan Paspor salah seorang pembajak dibawah renruntuhan gedung WTC, seperti yang telah diumumkan ? tidakkah panasnya udara waktu kebakaran dan ledakan bisa melelehkan baja, bahkan kotak hitampun katanya rusak, mengapa Paspor pembajak masih utuh ?
-Bagaimanah sebenarnya jatuhnya pesawat di Pennsylvania ? berita yang sampai kemasyarakat peswat tersebut jatuh setelah ada pertengkaran antara pembajak dan kru pesawat, namun kenyataannya pemerintah juga tidak membantah adanya laporan saksi mata yang menegaskan bahwa pesawat tersebut dihadang oleh pesawat tempur Amerika Serikat lalu ditembaknya ?
-Bagaimanakah para pembajak bisa melumpuhkan semua sistim keamanan penerbangan di Amerikat termasuk bisa melumpuhkan sistim computer darurat di Pentagon, tidakkah kode-kode hanya dimiliki oleh elit militer yang sangat loyal kepada pemerintah.
-Bagaimanakah pembajak bisa memperoleh akurasi sempurna dalam menetapkan target dan waktu, bersamaan dengan itu ada beberapa kendaraan yang dipasangi ranjau meledak di belakang gedung putih dan di depan kantor Departemen Luar Negeri ?
- Mengapa intelejen AS menyembunyikan informasi dua pesawat lain, selain 4pesawat sebagaimana yang diumumkan yang oleh perusahaan penerbangan Amerikan Airlines dan kemudian diketahui bahwa kedua pesawat tersebut jatuh dan beritanya dirahasiakan dari penglihatan dan pendengaran publik.
-Bagaimanakah kelanjutan pernyataan Amerika Serikat tentang keberhasilannya menggagalkan pembajakan pesawat di Bandara John F. Kennedy dan menangkap para pelakunya yang katanya mereka adalah salah satu sel terorsit Arab ? mengapa sampai saat ini tidak ada kelanjutan berita dari peristiwa tersebut ?
-Adanya kontroversi pernyataan menlu Colin Powell yang menyatakan bukti-bukti keterlibatan Usamah, namun kemudian dibantah Bush bahwa bukti tersebut belum terungkap, mana pernyataan yang benar.
-Mengapa ditempat-tempat yang menjadi target tidak didapati orang Yahudi, bahkan menurut laporan 4.000 orang Yahudi libur pada hari itu.
-Mengapa AS mengabaikan perayaan yang diadakan oleh para ekstremis Yahudi di depan puing-puing WTC
-Mengapa AS tidak minta klarifikasi mantan PM Isreil, Uhud Barak, yang satu jam sebelum kejadian menyampaikan pidato disebuah stasiun AS yang mengingatkan bahaya terror orang Arab dan mengajak memerangi terorisme. Memang Amerika Serikat terus berusaha menutupi kebohongannya dengan kebohongan yang lain namun tentunya masyarakat Dunia semakin sadar dan faham atas semua kebohongan dan kebobrokan Amerika Serikat.
Kesimpulannya tuduhan Amerika bahwa yang melakukan serangan 11 September 2001 adalah Usamah dengan Al-Qaidahnya adalah suatu kebohongan besar .
Pertanyaan selanjutnya kalau bukan Usamah lantas siapa yang melakukan aksi serangan tersebut, padahal opini Dunia yang sengaja dibentuk Amerika Serikat adalah Usamah dengan Al-Qai’dahnya ?,
Pelaku adalah muka baru
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa : “ pelaku adalah muka baru “
Hal-hal yang menguatkan bahwa pelakunya merupakan “ muka baru “ adalah bahwa :
1. tidak terciumnya gerakan ini oleh alat keamanan Amerika Serikat sudah bisa dipastikan bahwa pelaku adalah pihak yang sama sekali baru dipermukaan, sehingga tidak pernah diawasi sebelumnya, tidak mempunyai masa lau yang menjadikannya berada dalam lingkaran pengawasan Amerika Serikat dan hal itulah yang memungkinkan untuk memperoleh informasi yang valid mengenai tempat-tempat yang telah disurvei dan dikajinya selama perencanaan, kemudian informasi ini dicek selama persiapan untuk pelaksanaan.
2. ide yang digunakan sama sekali tidak pernah terlintas dan tidak pernah ada sebelum nya, sementara kita sepakat bahwa ide lamapun andaikata akan diperbarui pasti memerlukan beberapa uji coba, sedangkan ide baru lebih memiliki muatan keberanian untuk dicoba tanpa perlu pijakan yang pernah dikenalnya atau wawasan yang menentukan ketinggian latihannya.
3. fakta juga membuktikan bahwa pelaku adalah pihak baru, karena ia mempunyai tingkat pengetahuan luar biasa dalam mensurvei rencanannya yang belum diketahui sebelumnya. Ia masuk ke bandara membawa koper dan senjatanya, menunggu dibelakang pintu gerbang kemudian naik ke pesawat setelah melakukan proses pemeriksaan perjalanan dan keamanan, sedangkan ia percaya penuh akan kesempurnaan persiapannya dengan segala kemampuannya untuk melakukan peledakan, karena pesawat tersebut membawa bahan bakar yang cukup untuk terbang selama enam jam di udara. Sesudah itu pelaku memiliki kemampuan menguasai pesawat yang dinaikinya dan mengubahnya sebagai bom yang akan diarahkannya kearah target yang ditetapkannya. Target telah ditetapkan dengan makna simboliknya, yaitu di New York sebagai pusat perekonomian dan Washington sebagai pusat pemerintahan Amerika Serikat. Kemudian titik benturan yang dituju menggunakan hitungan matematika yang akurat, dimana ia hendak membenturkan pesawat dalam jarak ketinggian anatara gedung tingkat 60 hingga 70, agar reruntuhan yang jatuh kebawah cukup untuk menghacurkan seluruh gedung WTC yang tertimpa, menerobos dan masuk kedalamnya tanpa berserakan jauh.
Selanjutnya siapakah muka baru tersebut ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut berikut paparan kronologis peristiwa tersebut mulai sebelum peristiwa terjadi, saat terjadi peristiwa serta pernyataan atau analisis para ahli.
Sebelum Peristiwa terjadi :
1. Lyndon la ROUCHE .
Lyndon la ROUCHE adalah seorang calon presiden dari Partai Demokrat 2004.
Dalam salah satu pidatonya di Washington pada tanggal 24 – 7 – 2001 ia menegaskan bahwa
saat ini Amerika sedang menghadapi krisis ekonomi yang parah dan sedang ditepi jurang kebangkrutan, Amerika Serikat sesungguhnya telah dikelola secara buruk sejak era Carter, regulasi dibidang transportasi, sumber daya, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur dalam keadaan rusak. Sesungguhnya kehancuran ini tidak datang secara tiba-tiba didepan mata, akan tetapi adanya kebijakan-kebijakan yang keliru yang terus berlanjut, selagi IMF, kebijakan politik, Wall Street dan sistim Proteksi Federal masih mendominasi, maka jangan ada seorang pun yang berharap adanya perbaikan. Kondisi ini sebenarnya jauh lebih buruk dibanding keadaan pada tahun 1977
Dalam kondisi seperti ini pada umumnya perlu diciptakan alasan untuk mengobarkan perang yang kelak bisa menggerakkan ekonomi Amerika dan memainkan peran yang penting dalam menyelamatkan Industri senjata. Dulu Inggris pernah mengobarkan Perang Dunia I guna mencegah terjadinya perubahan-perubahan semacam ini di Asia, maka pertama-tama mereka mengobarkan api perang di Balkan kemudian keseluruh Dunia, begitu juga Jerman mengobarkan perang Dunia II dengan motif yang sama.
Sekarang Amerika dan Inggris ingin mengobarkan perang Dunia ketiga untuk menghambat perubahan-perubahan baru yang sekarang berlangsung di Asia.
2. Peringatan Pangeran Abdullah dari Arab Saudi
Bahwa pada tanggal 28 Agustus 2001, Pangeran Abdullah pernah mengirim surat kepada Presiden Amerika Bush, yang dianggap surat paling keras sepanjang sejarah hubungan antara Arab dan Amerika, tentang peringatan terakhir dari Saudi sebagai wakil Dunia Islam kepada Amerika berkenaan dengan sikapnya terhadap Israel.
Reaksi dari Pemerintah Amerika sangat luar biasa dengan adanya kejutan dari Pemerintah Arab yang belum pernah terjadi sebelumnya, seminggu kemudian Bush memberi jawaban yang menenangkan Pangeran Abdullah dan menegaskan kepadanya bahwa ia sependapat dengan Pangeran menyangkut isi suratnya, tapi meminta Pangeran untuk bersabar beberapa waktu.
Rahasia ini dibuka oleh DR. Ahmad Tuwaijiri, seorang majelis syura Saudi Arabia di Televisi Al-Jazeera 23-12-2001, yang tentunya juga bisa dianggap mewakili Pemerintah Arab Saudi yang meskipun ini tidak lazim yang berlaku di Kerajaan Arab Saudi.
DR. Tuwaijiri membantah segala tuduhan Amerika dan sekaligus menegaskan bahwa ada hubungan langsung antara peringatan Pangeran Abdullah dengan serangan 11 September 2001, ia menegaskan pula bahwa yang melakukan serangan tersebut langsung atau tidak langsung ada hubungannya dengan Mossad Israel yang dimungkinkan ada kerjasama dengan kelompok ekstrem kanan Amerika. Semua aksi tersebut dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan Israel dari krisis dan untuk mementahkan kemungkinan bersatunya Dunia Arab Islam dibawah kepemimpinan Kerajaan Arab Saudi melawan Israel.
3. Pidato mantan PM Israel Uhud Barak.
Satu jam sebelum kejadian mantan PM Israel Uhud Barak menyampaikan pidato disebuah stasiun Radio di AS yang mengingatkan bahaya terror orang Arab dan mengajak memerangi terorisme.
Saat Peristiwa terjadi.
Sampai detik ini tidak ada pernyataan yang pasti berapa sebenarnya jumlah pesawat yang dibajak, namun yang diketahui oleh masyarakat umum setidaknya ada 4 pesawat, ( yaitu 2 pesawat yang menghancurkan Gedung Kembar WTC, 1 pesawat menghantam Pentagon dan 1 pesawat terjatuh karena adanya pertengkaran antara seorang penumpang dengan pembajak ), padahal setidaknya ada 2 pesawat lagi yang dibajak namun sempat ditembak jatuh oleh angkatan udara Amerika Serikat sebagaimana yang diumumkan oleh perusahaan penerbangan Amerikan Airlines dan ini juga diakui Amerika Serikat namun tidak pernah dipublikasikan.
Dari semua pesawat yang dibajak baik yang mencapai target maupun yang tidak mencapai target sampai detik ini hasil analisa dari kotak hitam yang berada dipesawat tersebut juga tidak pernah dipublikasikan.
Adapun rute Pesawat yang menghantam Gedung kembar WTC maupun Gedung Pentagon adalah sebagai berikut :
Pesawat I : jam 07.59 waktu setempat tinggal landas dari Boston, lantas mengubah rutenya hingga mencapai New York, kemudian menabrak menara Utara Gedung WTC pada pukul 08.45 ( 46 menit sesudahnya )
Pesawat ke II : jam 08.14 tinggal landas ( atau setelah 15 menit dari pesawat pertama ), setelah melakukan pernerbangan selama lebih kurang 49 menit sampailah di New York dan menabrak menara selatan pukul 09.03, atau 18 menit setelah menara utara.
Pesawat III : keluar dari bandara New York dan terbang sesuai dengan rutenya sampai wilayah Pensylvania, kemudian memasuki wilayah Ohio, kemudian tiba-tiba berbelok 30 derajat, sehingga berhasil dijatuhkan di kota Pittersburg.
Pesawat IV : 08.42 tinggal landas dan setelah berputar-putar kurang lebih 1 jam kemudian menuju Pentagon dan langsung menghantam pusat pengendalian dan pertahanan Amerika Pentagon jam 09.43 atau 58 menit setelah penghancuran WTC.
Pesawat keempat ini adalah yang paling aneh dan gila, karena bertentangan dengan ide terorisme yang biasanya memilih rute yang paling dekat. Pesawat ini mendekati bandara Washington, terbang sesuai dengan rutenya sehingga melalui kawasan West Virginia, kemudian Ohio, lantas tiba-tiba berbalik arah untuk menabrak markas Pentagon yang ada di Washington sendiri, padahal sebenarnya pesawat ini hanya butuh waktu 5 menit untuk mencapai Pentagon, begitu tinggal landas dari bandara langsung menyeberangi Sungai Potomac, jadi tidak tidak perlu menghabis kan waktu 60 menit dari berangkat hingga kembali.
Pada waktu menerima tanda bahaya mengenai terjadinya pembajakan, Perwira yang bertang-gung jawab di Pentagon sangat frustasi karena program-program darurat komputer di Pentagon tidak berfungsi. Ia memerintahkan agar diterbangkan pesawat-pesawat dari pangkalan yang berjarak tempuh 5 menit dari Washington namun ia terkejut karena tidak ada satupun pilot. Iapun akhirnya mengeluarkan instruksi ke sebuah pangkalan yang berjarak 200 mil, ternyata kru pesawat tidak lengkap. Pesawat dengan kru yang tidak lengkap tersebut sampai di Pentagon setelah menara kembar WTC hancur dan akhirnya kembalilah pesawat-pesawat tersebut ke pangkalan, sedangkan komandan lapangan di pentagon tetap dimarkas komando tersebut. Dengan kecemasan yang luar biasa dia berusaha mengadakan kontak dengan beberpa pangkalan lainnya untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, namun ternyata program-program computer darurat juga tidak berfungsi ( sesuai laporan intelejen Belanda ), celakanya tak lama kemudian nasib gedung Pentagonpun sama dengan WTC dan Perwira yang bertanggung jawab di Pentagon tersebut ikut tewas.
Setelah Peristiwa terjadi
1. Lyndon la ROUCHE
Sepekan sesudah terjadinya serangan 11 September, ia menyatakan dalam wawancara Radio :
Aksi 11 September merupakan aksi kamikaze yang direkayasa pada masa terjadinya krisis ekonomi dan keuangan di sejumlah NeFakgara. Aksi ini tidak pernah dilakukan kekuatan manapun diluar Amerika serikat. Bisa jadi beberpa personil Negara lain yang dimanfaatkan dalam aksi ini, akan tetapi pelaksana aksi ini sesungguhnya mewakili kekuatan-kekuatan yang ada dalam Negeri Amerika Serikat. Tujuan aksi ini adalah terjadinya revolosi birokrasi didalam negeri Amerika Serikat dan menyeret AS kedalam perang. Kekuatan ini sudah siap melakukan aksi-aksi lain untuk mencapai tujuan, mereka akan membakar emosi masa agar menyeret dan mendorong pemerintah untuk berperang.
Kita harus menghentikan ini, kalian jangan percaya Chanel CNN, FOX TV, atau chanel-chanel lain serupa. Mempercayai chanel-chanel ini sama saja anda telah menjadi alat untuk mewujud kan tujuan-tujuan mereka melakukan aksi ini. Kita jangan berpikir untuk melakukan intervensi ke Afganistan. Kita harus menghentikan Israel sampai pada batasnya, karena Israel telah menjadi bahaya bagi Amerika Sserikat dan Negara-negara lainnya. Kita harus mulai membangun perdamaian di Timur Tengah, karena ketegangan yang terjadi di kawasan ini merupakan bagian dari scenario yang telah direcanakan di Asia.
2. Mike Robert
Sebagaimana telah dikutip diatas Mike Robert mantan Kepala Kepolisian Los Angelos, dalam sebuah pidato yang diselenggarakan di aula Portland State University ia mengungkap-kan sejumlah dokumen tentang serangan 11 September dan rentetannya. Acara tersebut dihadiri kurang lebih 1.000 dari Seatle dan San Fransisco. Diawal pidatonya ia menantang taruhan 1.000 $ kepada para hadirin yang bisa menjelaskan bahwa sumber yang dikutipnya tidak bisa dipercaya ( bohong ), tapi tak seorangpun yang bisa membantahnya.
Dia menjelaskan tentang keterlibatan pemerintah AS atas serangan tersebut. Emosi masa semakin meluap ketika Mike Robert mengemukakan kutipan-kutipan dari buku “ Papan Catur Besar “ yang diterbitkan tahun 1997 oleh Zbigniew Brezinsky, ( penasehat keamanan masyarakat dalam pemerintahan Carter ). Kutipan-kutipan ini disamping peta Asia Tengah, menjelaskan dengan gamblang bahwa Perang yang sekarang dilancarkan di Afganistan telah direncanakan paling tidak sejak 4 tahun sebelumnya. Kutipan-kutipan tersebut mensinyalir pentingnya sebuah serangan yang mirip dengan serangan ke Pearl Harbour. Dia juga menyinggung banyak persoalan, bagaimana kepala intelejen Pakistan yang menduduki jabatannya dengan rekomendasi perwakilan intelejen pusat mengirim teleks berisi wesel sebesar 100 ribu dollar kepada Muhammad Atha yang dianggap sebagai pembajak utama. Pada saat Mike mengemukakan bukti-bukti visual menyangkut peristiwa 11 September pata hadiran menjadi emosional dan banyak yang menangis.
Jadi jelas bahwa serangan 11 September 2001 tersebut sebagai akal-akalan Amerika untuk melegalkan penyerbuannya ke Afganistan dengan alasan memburu Usamah yang pada saat itu berada di Afganistan.
3 Statement Jerman.
Sejak awal, orang-orang yang berpengalaman menangani aksi terror di Eropa sudah melihat secara jelas bahwa akurasi, organisasi, dan tingkat kemampuan dalam aksi ini terlalu besar untuk bisa dilakukan oleh seluruh organisasi yang dikenal seperti Jihad Islam, Hammas, Hizbullah, Aliansi Utara atau partai Demokrat, bahkan juga terlalu sulit untuk dilakukan oleh Al-Qa’idah yang dipimpin oleh Usamah bin Ladin. Banyak orang meragukan kebenaran statement-statement resmi pemerintahan Amerika. Bahkan seorang ahli menegaskan di Chanel II Jerman ZDF, bahwa semua pernyataan itu tak lebih dari ramalan-ramalan, berbagai penyelidikan diselimuti dengan kerahasiaan, bahkan intelejen Amerika mungkin berupaya untuk mengarahkan persepsi tertentu kepada pihak tertentu supaya tidak timbul pikiran dalam masyarakat umum yang mengarah pada pihak-pihak lain saat ini, atau mungkin sebenarnya mereka tidak memiliki ide apapun mengenai fakta kasus ini, karena banyak sekali teka-teki yang bertentangan dengan interprestasi-interprestasi Amerika bahwa kasus ini terjadi melalui pembajakan pesawat sipil yang diarahkan kepada target tertentu sehingga bisa berfungsi ibarat rudal penghancur. Karena banyak orang meragukan kebenaran pembajakan 4 pesawat- semula dikatakan 5 kemudian 6, kemudian 8, sehingga mentan menlu Amerika Gerge Shultz menyatakan keraguannya mengenai hal itu.
4. Muhammad Hasanain Haikal.
Muhammad Hasanain Haikal adalah orang yang pemikirannya sama sekali tidak berpihak pada Islam. Dalam sebuah pernyataannya dia mengatakan bahwa : tanpa gembar-gembor sebenar nya ada pihak-pihak bertanggung jawab ( khususnya Eropa ) yang melontarkan berbagai analisis berbeda, dimana sebagiannya mengandung banyak kemungkinan untuk dipercaya. Sementara sebagian analisis yang dikemukakan saat ini, termasuk di Brussel, ibukota NATO ada berbagai analisis yang menganggap mustahil keterlibatan Usama, serta memaparkan sebuah bangun sempurna yang lebih layak disebut sebagai bukti-bukti penguat daripada sekedar rangkaian peristiwa.
Ini merupakan analisis yang patut dipertimbangkan. Saksi-saksi mengindikasikan adanya garis penghubung yang menyimpulkan : bahwa sungguh sulit berdasarkan asumsi manapun yang wajar untuk mengaitkan apa yang terjadi di New York dan Washington dengan Usamah atau organisasi Al-Qa’idah yang dipimpinnya. Kesulitan tidak timbul dari kenyataan bahwa operasi yang telah terlaksana itu berada diluar jangkauan perangkat operasi, organisasi dan sumber daya yang dimiliki Usamah, tapi kesulitan ini benar-benar mencapai tingkat kemustahilan, karena selama masa terakhir ini, setelah peristiwa peledakan Kapal Perusak “ Cole “, Usama terus berada dalam pengawasan ketat dimana dia tidak bisa lolos darinya. Artinya, ia memang bisa menyembunyikan niat dihatinya, bisa menyemebunyikan seluruh detail kehidupannya didalam goa-goa tempat persembunyiannya, akan tetapi untuk melakukan pengorganisasian, perencanaan dan pelaksanaan operasi tingkat tinggi semacam yang terjadi di New York dan Washington ini. Ia tidak bisa menyembunyikan sesuatu, sekalipun hanya satu hari saja, dalam operasi yang pengaturannya mungkin membutuhkan tidak kurang dari 50 Orang. Padahal sudah jelas bahwa Usamah dan organisasinya bukan saja diawasi, akan tetapi disusupi oleh alat-alat keamanan baik local maupun dari luar.
Bukti-bukti nyaris berbicara bahwa pelaku adalah pihak yang sama sekali baru dipermukaan, yang tidak pernah diawasi sebelumnya, tidak mempunyai masa lau yang menjadikan nya berada dalam lingkaran pengawasan. Hal itulah yang memungkinkan untuk memperoleh informasi yang valid mengenai tempat-tempat yang telah disurvei dan dikajinya selama perencanaan, kemudian informasi ini dicek selama persiapan untuk pelaksanaan, kemudian ia akan muncul ditempat-tempat yang telah disurvei dan disiapkannya, lantas melakukan apa yang dilakukannya itu pada beberapa jam sibuk yang penuh kecemasan, yaitu empat jam yang telah mengubah dunia, terjadi antara pukul 7.00 hingga pukul 11.00.
Selama 4 jam krusial ini, tidak ada istilah penyusupan atausembunyi-sembunyi, yang ada hanyalah langkah-langkah dan aksi-aksi biasa yang didengar dan dilihat ratusan pegawai, dimana sebagian besar dari mereka adalah perwira intelejen dan keamanan, pegawai imigrasi dan bea cukai di bandara paling sibuk di Amerika ( Bandara Boston ) yang dilengkapi dengan kamera-kamera pengawas yang diam maupun bergerak, yang dipasang disetiap sudut guna mengawasi setiap sisi. Satu hal yang menguatkan bahwa pelakunya merupakan “ pihak baru “ adalah bahwa ide yang digunakan sama sekali tidak pernah terlintas dan tidak pernah ada sebelumnya, sementara kita sepakat bahwa ide lamapun andaikata akan diperbarui pasti memerlukan beberapa uji coba, sedangkan ide baru lebih memiliki muatan keberanian untuk dicoba tanpa perlu pijakan yang pernah dikenalnya atau wawasan yang menentukan ketinggian latihannya.
Fakta juga membuktikan bahwa pelaku adalah pihak baru, karena ia mempunyai tingkat pengetahuan luar biasa dalam mensurvei rencanannya yang belum diketahui sebelumnya. Pelaku ini masuk ke bandara membawa koper dan senjatanya, menunggu dibelakang pintu gerbang tempat naik ke pesawat setelah melakukan proses pemeriksaan perjalanan dan keamanan, sedangkan ia percaya penuh akan kesempurnaan persiapannya dengan segala kemampuannya untuk melakukan peledakan, karena pesawat tersebut membawa bahan bakar yang cukup untuk terbang selama enam jamdi udara. Sesudah itu pelaku memiliki kemampuan menguasai pesawat yang dinaikinya dan m,engubahnya sebagai bom yang akan diarahkannya kearah target yang ditetapkannya. Target telah ditetapkan dengan makna simboliknya, yaitu di New York sebagai pusat perekonomian dan Washington sebagai pusat pemerintahan Amerika Serikat. Kemudian titik benturan yang dituju menggunakan hitungan matematika yang akurat, dimana ia hendak membenturkan pesawat dalam jarak ketinggian anatra gedung tingkat 60 hingga 70, agar reruntuhan yang jatuh kebawah cukup untuk menghacurkan seluruh gedung WTC yang tertimpa, menerobos dan masuk kedalamnya tanpa berserakan jauh.
Pelaku digerakkan oleh motif-motif kejiwaan yang benar-benar berbeda dari gambaran orang Arab tentang gerakan yang diperlukan untuk menghadapi Amerika, dalam arti bahwa tuntutan orang Arab terhadap Amerika adalah menekan Israel. Tekanan ini sendiri harus dengan ukuran dan takaran yang bisa terlihat beberapa kali dalam operasi-operasi pendahuluan yang menyebabkan kerugian besar, namun demikian tetap membiarkan banyak jalur yang terbuka.
Tetapi pelaku aksi 11 September 2001 ini tidak terlihat ingin menimbulkan atau pengaruh atau tekanan apapun, bahkan aksinya ini juga tidakmengirim isyarat sedikitpun, sekalipun dengan darah, tentang tuntutannya dimasa mendatang, ia tidak menyisakan satupun lubang kesempatan
Pelaku, berdaasarkan seluruh isyarat yang bisa ditangkap, hanyalah orang-orang yang marah dan ngotot untuk membalas dendam, pada umumnya disebabkan oleh sesuatu yang telah terjadi. Suatu hal yang dikenal oeh dunia menyangkut apa yang dinamakan terror adalah bahwa setiapakasi terror dilakukan untuk tujuan menciptakan sejumlah besar pengaruh politik yang bisa menyinghkirkan hambatan dari jalan atau membukakan pintu keluar. Adapun yang terjadi di New York dan Washington tidak mengandung muatan politis, tidak ada hal-hal sebelum dan sesudahnya. Tampaknya aksi ini sekaligus merupakan pendahuluan sekaligus hasil, serta segala-galanya. Ia merupakan serangan balas dendam atau hukuman yang digerakkan oleh organisasi yang sangat disiplin sejak pertama hingga kejadian terakhir. Gerakan-gerakan si pelaku dan temperamennya benar-nemar mengisyaratkan bahwa perencanaan aksi ini benar-benar bernuansa militer. Ia benar-benar merupakan aksi dengan pengorganisasin dan pelaksanaan yang sempurna, dengan logika dan jiwa manjerial disertai kedisiplinan yang sangat kentara. Pasti ada persiapan pertempuran, ada latihan tempur, ada pemetaan, perencanaan dan improvisasi peretempuran. Bukti-bukti tersebut jika belum menunjukkan adanya sebuah bentuk kekuatan militer yang bisa diraba, setidaknya ada semacam bayangan tentang bentuk kekuatan militer yang bisa dirasakan. Bentuk kekuatan militer yang bisa dirasakan itu disertai dengan “ dingin “ menyeruak dari kesabaran bergerak, sejak dari level pemikiran, perencanaan, control, hingga pelaksanaan, terlihat siap dengan planning sempurna disertai tekad terlalu besar untuk dinggap sekedar ledakan emosi untuk menghadapi operasi kamikaze yang meyakinkan. Aksi ini sejenis tindakan yang sasarannya terlihat dalam level berbeda-beda sepanjang perjalanan konflik histories yang telah menghancurkan nasionalisme, membunuh identitas, menimbulkan perasaan geram lantaran menderita, kekejaman, dan kehinaan yang ditimpakan kepadanya “.
Ia pendatang baru yang melakukan perlawanan, fantasinya tidak terbatas, ia tidak memiliki catatan-catatan terdahulu yang membuatnya senantiasa diburu dan diawasi didaerah tertentu, ia mempunyai kemarahan, kekuatan, kemampuan dan keahlian yang memadai untuk untuk menerbangkan percikan api
5. Husni Mubarak.
Husni Mubarak adalah Presiden Mesir yang sikapnya sangat berseberangan dengan pemikiran Islam bahkan boleh dikatakan sangat memusuhi Islam. Dalam catatan sejarah Mesir, dalam pemerintahan Mubarak jumlah orang yang dijatuhi hukuman mati dalam kasus politik telah melebihi jumlah yang pernah dihukum mati sejak zaman Fir’aun hingga masa pemerintahan Mubarak, sehingga kesaksiannya tidak patut dicurigai atau diragukan.
Disamping itu Mubarak mempunyai pengalaman yang luas dibidang penerbangan pesawat karena sebelumnya ia adalah seorang pilot pesawat tempur.
Mubarak memberikan pernyataan bahwa aksi 11 September tidak bisa dilakukan oleh orang yang iseng, tidak bisa dilakukan dengan cara yang telah diumumkan oleh Amerika Serikat. Mubarak menegaskan bahwa mustahil menerima analisis Amerika, khususnya yang berkaitan dengan serangan terhadap Pentagon, yang tinggi gedungnya mencapai lima tingkat dan dikelilingi gedung pencakarlangit. Mubarak mengatakan bahwa maneuver dengan pesawat militer yang dikendalikan oleh pilot militer professional, disela-sela gedung-gedung pencakar langit, untuk menabrak gedung Pentagon adalah maneuver yang hamper mustahil bisa dilakukan, dan jelas mustahil lagi apabila maneuver tersebut menggunakan pesawat sipil yang berbadan besar dan dipiloti oleh seorang pilot amatir.
Dari uraian tersebut diatas berdasarkan fakta maupun hasil berbagai analisis dapat disimpulkan bahwa muka baru sebagai pelaku aksi tersebut adalah intern Amerika Serikat sendiri :
A. Rekayasa Pihak Amerika Serikat Sendiri
Rekayasa Pihak Amerika Serikat ini sengaja dilakukan untuk memuluskan ambisinya dalam rangka menguasai Dunia khususnya menguasai Negara Islam yang tidak patuh padanya dengan dalih perang global terhadap terorisme Dunia. Dengan adanya rekayasa ini minimal ada 2 target yang diinginkan Amerika Serikat :
1. Berputarnya Roda Ekonomi Amerika Serikat.
Sebagaimana telah dikutip diatas, Lyndon la ROUCHE dalam salah satu pidatonya di Washington pada tanggal 24 – 7 – 2001 ia menegaskan bahwa :
saat ini Amerika sedang menghadapi krisis ekonomi yang parah dan sedang ditepi jurang kebangkrutan, Amerika Serikat sesungguhnya telah dikelola secara buruk sejak era Carter, regulasi dibidang transportasi, sumber daya, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur dalam keadaan rusak. Sesungguhnya kehancuran ini tidak datang secara tiba-tiba didepan mata, akan tetapi adanya kebijakan-kebijakan yang keliru yang terus berlanjut, selagi IMF, kebijakan politik, Wall Street dan sistim Proteksi Federal masih mendominasi, maka jangan ada seorang pun yang berharap adanya perbaikan. Kondisi ini sebenarnya jauh lebih buruk dibanding keadaan pada tahun 1977
Dalam kondisi seperti ini pada umumnya perlu diciptakan alasan untuk mengobarkan perang yang kelak bisa menggerakkan ekonomi Amerika dan memainkan peran yang penting dalam menyelamatkan Industri senjata. Dulu Inggris pernah mengobarkan Perang Dunia I guna mencegah terjadinya perubahan-perubahan semacam ini di Asia, maka pertama-tama mereka mengobarkan api perang di Balkan kemudian keseluruh Dunia, begitu juga Jerman mengobarkan perang Dunia II dengan motif yang sama.
Dengan adanya perang yang berkelanjutan diharapkan roda ekonomi Amerika yang sudah hancur akan berputar kembali, karena 25% rakyat Amerika bekerja diperusahaan senjata, dengan demikian produksi senjata akan meningkat dan tidak akan terjadi PHK. Selain dari pada itu dengan perang yang dilakukan oleh Amerika khususnya di Timur Tengah meskipun dengan biaya besar, Amerika Serikt tidak akan pernah rugi bahkan minimal ada dua keuntungan besar :
- Dibidang militer, Amerika bisa menancapkan kuku kekuasaannya dengan membangun markas di Negara tetangga yang dia perangi, sebagaimana Amerika Serikat menancapkan kuku kekuasaannya waktu perang Kuwait dan perang Iraq di di Arab Saudi.
- Meskipun perang yang dilakukan memerlukan biaya besar ternyata Amerika Serikat tidak pernah mengeluarkan biaya untuk perang tersebut, senjata-senjata dan biaya yang dipergunakan untuk perang di tanggung Negara-negara yang menjadi anteknya, bahkan Negara yang diperanginya. Contoh perang Iraq, iraq harus membayar pampasan perang yang dirancang Bush th 1990 sebesar 190 milyar dollar dan membayar pampasan perang sekarang sebesar 100 milyar dollar, padahal dia yang menyerbu Iraq dan selanjutnya akan menyedot 179 milyar barrel minyak Irak. Gila memang, Amerika yang memerangi tapi yang harus menanggung biaya adalah Iraq yang diperanginya begitu juga perang Kuwait..
2. Memuluskan niat jahat Amerika Serikat untuk menghancurkan serta menguasai Negara Islam dengan dalih perang Global terhadap terorisme Dunia.
Seperti kita ketahui bahwa setelah terjadinya peristiwa 11 September 2001, Amerika langsung menuduh Usamah dengan Al-qaidahnya sebagai dalang peristiwa tersebut dan Afganistan sebagai pelindung Usamah, dengan demikian Amerika Serikat yang mengaku sebagai Polisi Dunia menganggap legal melakukan serangan ke Afganistan.
Pertanyaannya benarkah penyerbuan Amerika ke Afganistan karena adanya Usamah
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa sepekan setelah peristiwa 11 September 2001, Mike Robert mantan kepala Kepolisian Los Angelos, menyampaikan pidatonya di Aula Portland State yang dihadiri tidak kurang 1.000 orang. Dalam Pidatonya yang mengungkapkan latar belakang serangan 11 September 2001 tersebut, Mike Robert juga mengungkapkan bahwa penyebuan Amerika ke Afganistan telah direncanakan 4 tahun sebelumnya. Data tersebut diperoleh Mike Robert dari Buku “ Papan Catur Besar “ yang diterbitkan tahun 1997 oleh Zbigniew Brezensky, seorang penasehat keamanan masyarakat pada pemerintahan Presiden Jimmy Carter. Data tersebut mensinyalir pentingnya sebuah serangan yang mirip dengan serangan Perl Harbour, disitu juga diungkap-kan adanya proyek jaringan pipa yang bertujuan memindahkan minyak dan gas dari Republik Asia Tengah ke Pantai Pakistan untuk diekspor ke China dan Jepang dimana proyek ini diotaki oleh DR. Henry Kessinger mantan Melu Amerika.
Begitu juga pernyataan Lyndon La Rouche : aksi 11 September 2001, merupakan aksi kamikaze yang direkayasa pada masa terjadinya krisis ekonomi dan keuangan di sejumlah Negara. Aksi ini tidak pernah dilakukan kekuatan manapun diluar Amerika serikat. Bisa jadi beberpa personil Negara lain yang dimanfaatkan dalam aksi ini, akan tetapi pelaksana aksi ini sesungguhnya mewakili kekuatan-kekuatan yang ada dalam Negeri Amerika Serikat. Tujuan aksi ini adalah terjadinya revolosi birokrasi didalam negeroi Amerika Serikat dan menyeret AS kedalam perang. Kekuatan ini sudah siap melakukan aksi-aksi lain untuk mencapai tujuan, mereka akan membakar emosi masa agar menyeret dan mendorong pemerintah untuk berperang.
Kita harus menghentikan ini, kalian jangan percaya Chanel CNN, FOX TV, atau chanel-chanel lain serupa. Mempercayai chanel-chanel ini sama saja anda telah menjadi alat untuk mewujud kan tujuan-tujuan mereka melakukan aksi ini. Kita jangan berpikir untuk melakukan intervensi ke Afganistan. Kita harus menghentikan Israel sampai pada batasnya, karena Israel telah menjadi bahaya bagi Amerika Sserikat dan Negara-negara lainnya. Kita harus mulai membangun perdamaian di Timur Tengah, karena ketegangan yang terjadi di kawasan ini merupakan bagian dari scenario yang telah direcanakan di Asia.
Jadi telah jelas tujuan pernyerbuan Amereka dan sekutunya ke Afganistan bukan untuk memburu Usamah yang dituduh melakukan serangan 11 September 2001, namun telah direncanakan jauh sebelumnya dengan tujuan untuk menghancurkan Negara Islam Afganistan yang dipimpin oleh Mulla Muhammad Umar sebagai kepala Negara yang memberlakukan syari’at Islam sebagai undang-undang Negara, selanjutnya mengeruk kekayaan alamnya dan target selanjutnya sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Bush adalah 60 Negara Islam.
Berikut pesan Mulla Muhammad Umar sebagai Amirul Mukminin Negara Islam Afghanistan yang dimuat dalam situs resmi Afghanistan setelah peristiwa 11 September 2001, dan Amerika telah memutuskan untuk menyerbu Afganistan :
Bismillahirrahmanirrahim,
Kita memujiNya dan mengucapkan shalawat untuk Rasul-Nya yang mulia, amma ba’du.
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
“ Dan kalian adalah orang-orang yang lebih tinggi, jika kalian beriman “
Kepada umat Islam dan bangsa Afghan yang militan.
Inilah imperium ketiga yang menyerang kita.
Kalian semua tahu bahwa Inggris dulu menyerang Afghanistan, atas hak apakah ia dulu menyerang Afghanistan, apakah ketika itu ada Usamah ? Begitu pula Rusia dulu menyerang Afghanistan, apakah ketika itu di Afghanistan ada Usamah ? dan kini imperium ketiga akan menyerang kita dan masing-masing dari kalian tahu bahwa persoalan sesungguhnya bukanlah persoalan Usamah, melainkan persoalan Islam. Jadi yang mereka musuhi adalah Islam dan umat Islam.
Memang benar telah terjadi peledakan di Amerika menggunakan beberapa pesawat, akan tetapi setiap orang tahu bahwa seorang pria yang dalam keadaan mengungsi dan seorang diri, tidak mungkin mampu menjadi dalang yang berada dibelakang peledakan-peledakan besar yang terorganisir seperti ini, ini sama sekali tidak mungkin.
Para pelaku peledakan ini dididik oleh Amerika, akan tetapi Amerika tidak mau menuduh mereka, tetapi sebagi penggantinya Amerika mengarahkan semua tuduhan kepada Afghanistan dan pemerintahan Islam, karena mereka tahu bahwa di Afghanistan ada hukum Islam yang diterapkan secara nyata. Inilah yang mereka anggap sebagai bahaya besar bagi mereka, dan mereka sedang menghadapi bahaya ini..
Ketahuilah bahwa jalan keluar dari krisis ini adalah bersandar dan bertawakal kepada Allah semata dan tabah. Itulah jalan satu-satunya. Jika Amerika menyerang kita dengan “ Cruise “ atau lainnya, dan menyerbu seluruh negeri ini, maka kita harus melawannya.
Jika Allah telah menghendaki ini terjadi, maka pasti ini terjadi, adapun jalan keluarnya adalah bertawakal kepada Allah dan melawan tindakan semena-mena ini. Umat Islam wajib berfikir dan memperhatikan Islam serta memperhatikan solidaritas keislaman mereka. Janganlah kalian takut dan bersedih. Orang yang mati karena agamnya dan karena Islam, sungguh ini merupakan kenikmatan dan kebahagiaan, melebihi kenikmatan dan kebahagiaan apapun yang ada di dunia. Sebab, tidak ada tempat untuk meloloskan dari kematian. Jika kematian kita terjadi karena membela Islam, maka itu sungguh merupakan kemenangan agung. Hendaklah umat Islam bertahan, bersabar dan bertawakal kepada Allah. Allah berfirman :
“ sedangkan kalian adalah orang-orang yang lebih tinggi, jika kalian beriman“
Apakah kita akan berpedoman firman Allah, ataukah perkataan Amerika ?
Iman bukan hanya pengakuan di lidah (dengan mengatakan bahwa kita ini orang-orang Muslim) akan tetapi Allah pasti menguji kitadengan mempertemukan kita dengan pasukan kafir dan Amerika, agar Allah melihat bagaimana kita berbuat. Allah akan menguji iman dan pembelaan kita terhadapo agama kita. Jika bukan untuk menguji kita, sebenarnya mudah saja bagi Allah untuk menghancurkan Amerika dengan segala persenjataan dan kekuatannya, sehingga tidak akan tersisa sedikitpun dari semua itu.
Jika kesulitan harus terjadi, maka biarlah terjadi, dan siapa gerangan manusia yang tidak pernah menghadapi kesulitan ?
Inggris dan Rusia dulu telah membunuhi jutaan bangsa kita, tetapi Allah telah menghancurkan mereka dengan pengorbanan kita. Jika kalian tidak berkorban dan berjuang untuk agama kalian, maka perhatikan Negara-negara diseluruh dunia. Keimanan dan sentimen keagamaan telah dihilangkan dari diri mereka, masih ditambah lagi semua kekayaan mereka yang juga dirampas tidak tersisa. Mengapa kalian takut, sedangkan kita dulu mengalahkan imperium Inggris dan Rusia dengan perantaraan perjuangan bangsa kita, sehingga mereka tercabik-cabik sehancur-hancurnya ?
Afghanistan sekarang masih sama dengan Afghanistan yang dulu, semangat juangnya masih seperti dulu, dan keimanannya juga masih keimanannya yang dulu. Jika demikian, apalagi yang menjadi soal ? Paling banter yang menjadi kekhawatiran manusia adalah kematian. Biarlah orang-orang mati, asalkan dengan membawa iman dan Islam. Ini bukan untuk mengecilkan persoalan, tapi bencana paling besar sebenarnya adalah dihilangkannya keimanan dan keislaman dari mereka, lantas mereka mati tanpa keislaman dan keimanan. Jangan ada seorangpun merasa takut, hendaklah setiap orang bersiap melaksanakan jihad, hendaklah masing-masing kita melakukan persiapan untuk melaksanakan tugas apapun yang dibebankan kepadanya ketika diperlukan, untuk melakukan pengorbanan apapun dalam rangka membela imannya, agamanya dan kalimat la ilaha illahllah Muhammad Rasulullah. Hendaklah masing-masing dari kita benar-benar seperti ini dan membulatkan tekatnya, Allah pasti menolong kalian serta menghilanmgkan seluruh fitnah dan cobaan.
JIka kalian pengecut, tidak mau membela agama kalian, maka hendaklah kalian melihat kepada sejarah nenk moyang kalian. Lihatlah mereka yang tangan dan kakinya hilang ketika berjihad melawan Rusia, bagaimana mereka telah melakukan pembelaan terhadap agama mereka. Bagaimana mereka telah meratakan imperium Rusia dengan tanah, sedangkan kalian juga melihat para mujahid masih hidup segar bugar.
Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa rencana dan kehendak dari Allah, maka janganlah kalian bersedih, jangan mencela Taliban atau Usamah. Aku bersumpah dengan keesaan Allah, bahwa jika kita menyerahkan Usama kepada mereka, persoalannya tidak akan berakhir. Sesuadah itu mereka tetap akan mengatakan, mengapa kalian melakukan ini dan itu ? Lakukan ini lakukan itu, seperti yang kami katakan dan kami perintahkan kepada kalian ! lantas dimanakah iman dan agama kita dalam keadaan demikian ?
Peledakan ini tidak dilakukan oleh Usamah dan ia tidak bisa melakukan itu, ia tidak mungkin merancang peledakan-peledakan terorganisasi dan akurat seperti ini. Peledakan-peledakan itu dilakukan oleh orang-orang yang telah mengorbankan diri mereka. Dan tidak akan ada orang yang rela mengorbankan dirinya untuk Usamah, akan tetapi ia mengorbankan dirinya karena keyakinannya sendiri. Tidak ada seorangpun yang melakukan tindakan ini untuk menyenang kan Usamah dan ini tidak mungkin dilakukan oleh Usamah.
Ini semata-mata hanya dan hanya karena ada Imperium Ketiga yang hendak mengukuhkan dirinya sebagai penguasa dunia serta sedang dilukis indah oleh orang-orang sekuler dan orang-orang lemah iman yang berpihak kepadanya, bahkan orang yang menganggap dirinya sebagai musuh imperium inipun telah berpihak kepadanya, semua telah berdiri memusuhi kalian.
Maka setiap Muslim hendaklah senantiasa mengingat iman dan agamanya, tabah dalam menghadapi segala keadaan, jika tidak ia akan diliputi kecemasan dan keguncangan jiwa, dan itu tidak bisa menyelamatkannya dari kematian, karena kematian pasti datang.
Pertama-tama, seluruh umat Islam diseluruh dunia wajib membela agama mereka dan membela Afganistan, serta bersiap-siap untuk memberikan pengorbanan demi Islam. Jika mereka tidak melakukan itu, maka rakyat Afganistan harus tetap berdiri kukuh di atas keimanan mereka, militansi mereka, dan keberanian mereka, serta memperbarui lukisan sejarah mereka yang besar.
Ketika Inggris menyerang Afganistan dan ketika Rusia menyerang Afganistan, saya belum ada dan Usama juga belum ada. Tetapi rakyat Afganistan telah melakukan perlawanan terhadap mereka dengan gagah berani, tanpa kuperintahkan dan tanpa diperintahkan Usamah. Rakyat Afganistan melakukan pengorbanan dan pembelaan terhadap agama dan iman meraka. Inilah sekarang kita menghadapi satu periode dari rangkaian konfrontasi itu, maka setiap muslim wajib berdiri kukuh , sekalipun hal itu mengharuskannya mengorbankan nyawa. Inilah jalan menuju kemenangan. Tidak ada keraguan mengenai hal ini dan hendaklah setiap muslim bersandar kepada Rabbnya serta meyakini firman Allah : “ dan kalian adalah orang-orang yang lebih tinggi, jika kalian beriman “
Iman bukan hanya pengakuan di lidah (dimana seseorang mengatakan bahwa saya Muslim), tanpa ketulusan dan tanpa kejujuran dalam mengucapkannya. Harus ada keimanan factual, dan sesudah adanya keimanan factual barulah kemenangan menyertai dimanapun engkau berada, ini janji Allah, dan Allah tidak akan ingkar janji.
Sungguh, saya tidak takut, dan tidak akan berkompromi dengan musuh-musuh islam dan umat Islam. Kekuasaanku, pemerintahanku, dan kepemimpinanku bahkan juga hidupku sedang diancam bahaya, tetapi saya siap melakukan semua pengorbanan, insla Allah.
Andaikan saya berkompromi dan berdamai dengan orang-orang kafir seraya menyelisihi Islam, mereka pasti mengamankan pemerintahan dan kekuasaanku, serta memberiku dukungan materi, aku akan hidup dalam kelapangan dan kesenangan, sebagaimana yang telah mereka perlakukan terhadap para penguasa semua Negara. Tetapi saya akan berkorban, termasuk dengan juwaku, saya akan membela agamaku, Islam, serta mempertahankan negeri yang diberkahi ini. Lantas apa alasan orang-orang biasa yang tidak memiliki apapun yang dikhawatirkan hilang, tidak mau membela agama dan negaranya, ia takut dan tidak ikut serta berjihad, lantas mereka melarikan diri keluar negeri ? mengapakah mereka itu, padahal tidak ada apapun yang perlu mereka sayangkan, sungguh aneh !!!
Pemerintahanku, kekuasaanku, dan hidupku, semuanya dalam bahaya, sekalipun demikian saya akan membela Agamaku ! lantas mengapa engkau tidak membela Agamamu, mengapa engkau takut.
Sesungguhnya ini menunjukkan bahwa didalam dirimu ada kelemahan iman. Jika engkau benar-benar beriman, maka keimanan itu menjadi suatu yang sangat berharga dalam penilainmu, maka engkau harus berkorban untuk mempertahankannya.
Sungguh, saya siap melakukan semua pengorbanan ini, insyaallah. Maka saya heran kepadamu, mengapa engkau tidak siap ? jika engkau memiliki iman dan ghirah, maka bertahanlah, jika tidak, maka saya tidak akan mempedulikanmu dan tidak mendengar ucapanmu. Apa perlunya saya mendengar ucapanmu, sedang engkau tidak mempunyai ghirah dan keimanan? Engkau menyarankanku untuk melakukan ini dan meninggalkan ini : jika engkau masih memiliki iman, maka jangan melepaskan agama dan imanmu. Jangan menerima apapun yang bisa membahayakan iman, Islam dan kemerdekaan Negara. Jika engkau melepaskan semua ini untuk menerima segala sesuatu, maka tampaklah bahwa dalam dirimu terdapat kelemahan iman. Maka engkau harus memperkukuh iman dan mngevaluasi kembali sikap hidupmu. Sebab orang yang memiliki iman yang kuat dan ingin mempertahankan keimanannya, tidak akan menerima sesuatu yang membahayakan iman dan Islam. Setiap muslim wajib berfikir secara mendalam serta membela Islam dan Al-qur’an. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, pasti Allah memuliakan kita dengan kemenangan. Dan kemenangan paling besar adalah mati diatas keimanan tanpa keraguan. Inilah jalan untuk menjunjung panji-panji Islam. Tidak mungkin menjunjung panji-panji Islam dan mengangkat kalimat La ilaha illahllah Muhammad Rasulullah di jalan selain ini. Selain jalan ini, yang ada adalah penghancuran Islam, karena makna penghancuran Islam adalah : “ engkau menerima apapun ucapan dan perintah orang-orang kafir “ inilah jalan untuk menghancurkan Islam. Dengan melakukan tindakan ini, berarti engkau telah meruntuhkan nama dan kehormatan Islam hingga rata dengan tanah.
Bendera Islam tidak akan jatuh dengan adanya kematian dan pengorbanan. Ia akan jatuh jika engkau menerima apa yang bertentangan dan membahayakan Islam. Ketika ada mobilisasi umum untuk berjihad, maka setiap individu wajib melakukan persiapan.
Saya tidak mengatakan kepada kalian bahwa ini dalam rangka melindungi kekuasaan. Hendaklah kalian pikirkan baik-baik. Jika hanya ingin mempertahankan kekuasaan, maka saya bisa melakukan kompromi dalam agama dan melepaskan sebagian tuntutan Islam, semoga Allah tidak menakdirkannya. Jika saya melakukan itu, mereka pasti melindungi dan membantuku dengan harta benda, bahkan juga dengan kekuatan militer. Cara mempertahankan kekuasaan bukanlah dengan bersiap-siap melakukan pngorbanan. Kalian mengetahui bahwa saya tidak berperang demi kekuasaan dan tidak memotivasi kalian untuk bertujuan demikian. Tetapi inilah perintah Al-qur’an, maka bacalah Al-qur’anul Karim, apa yang diperintahkannya dan kejalan mana ia memberi kalian petunjuk.
Pesanku kepada kalian adalah apa yang diwasiatkan oleh Allah di dalam Al-qur’anul Karim. Maka setiap muslim harus waspada dalam segala urusan dan tidak takut. Janganlah kalian tertipu oleh media masa, sehingga keimanan kalian melemah. Allah saja yang memberikan taufik kepada seluruh umat Islam untuk bertahan kukuh diatas keimanan dan keislaman.
Segala pertolongan hanya dari Allah
Assalamu”alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Khadimul Islam, Amirul mukminin,
Mulla Muhammad “Umar Mujahid
Jika benar penghancuran menara kembar WTC dan Pentagon dilakukan oleh Amerika Serikat sendiri mengapa Amerika Serikat harus mengorbankan rakyatnya sendiri ?
Pertanyaan ini sebenarnya masuk akal, namun kalau kita belajar sejarah Amerika Serikat tentunya kita tidak perlu heran.
Perlu ditegaskan lebih dahulu bahwa Amerika Serikat adalah Negara Kapitalisme dan Imperialisme sejati, oleh karena itu mustahil kita mengharap mereka setia kepada nilai-nilai. Bagi Amerika nilai paling tinggi adalah kepentingan, dan kepentingan paling tinggi adalah uang, karena inilah sebenarnya inti dari Kapitalisme. Untuk mencapai tujuan tersebut Amerika tak segan menabrak segala macam nilai-nilai sebagaimana yang mereka gembar-gemborkan diseantero Dunia selama ini. Politik, kekuasaan, pasukan, senjata, diplomasi internasional, media masa, moralitas, hanyalah serangkaian alat-alat yang bisa digunakan dan bisa pula ditanggalkan guna mencapai tujuan tertinggi kapitalisme. Bila untuk kapitalisme mereka harus berdusta, mereka akan lakukan, bila untuk kapitalisme mereka harus membunuh termasuk membunuh warganya, menyerang mengusai, melakukan terror atau bahkan menghancurkan suatu Negara, mereka akan lakukan semua itu, dan bila untuk mencapai keberhasilan semua itu diperlukan kekuatan Negara, mereka akan lakukan untuk itu.
Dan semangat kapitalisme dan imperialisme di era modern sekarang ini semakin mendapatkan darah segar ketika Negara membiarkan intervensi tangan-tangan perusahaan besar masuk keruang pengambilan keputusan, karena sebagian dari mereka adalah bagian dari perusahaan-perusahaan itu. Inilah cirri utama dari apa yang belakangan disebut Negara Korporasi ( corporation state atau Negara Perusahaan ), dan itulah sebabnya perusahaan-perusahaan raksasa di Amerika Serikat bisa mempengaruhi keputusan-keputusan pemerintah, karena kenyataannya perusahaan-perusahaan besar itulah yang banyak menyokong bergerak nya roda perekonomian Negara. Oleh karena itu tidak mengherankan jika didalam perusahaan-perusahaan raksasa selalu ditempatkan mantan pejabat yang pernah menempati posisi strategis di pemerintahan, misalnya : Raytheon dan Boeing ( perusahaan pembuat pesawat terbang dan pesawat tempur ), Lockheed Martin ( perusahaan pembuat pesawat dan tank ), Northrop Grumman ( perusahaan pembuat senjata ), Center for Security Policy ( perusahaan perancang system pertahanan rudal ), General Dynamics dan lain sebagainya.
Disamping itu dalam menentukan kebijakan yang bersifat strategis, sangat didominasi oleh beberapa kelompok “ elit “ atau dalam istilah Presiden Eisenhower disebut “ institusi siluman “ atau “ institusi X “ yaitu institusi yang menentukan target-target sejati dari strategi-strategi Amerika Serikat, dimana institusi ini memiliki tokoh-tokoh di posisi-posisi elit, baik di kepresidenan, konggres, CIA, FBI, Biro Keamanan Nasional ( NSA ) mapun di perusahaan-perusahaan raksasa.
Itulah sekilas gambaran bagaaimana sebenarnya Negara Amerika Serikat dikelola. Di dalam peristiwa 11 September 2001 yang menghancurkan Gedung Kembar WTC dan Pentagon dengan 5 Pesawat terbang dengan korban manusia kurang lebih 3.000 orang kalau dibandingkan dengan korban Perang Vietnam tentu tidak ada artinya, lebih-lebih bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai, tentu kerugian tersebut sangat kecil.
Didalam perang Vietnam Amerika Serikat harus mengeluarkan biaya sebesar 220 milyar dollar, 5 ribu pesawat helicopter, 6,5 juta ton bom dan 58.000 tentara, sedang di Pihak Vietnam kerugian materi tak terhitung, namun korban manusia diperkirakan tak kurang dari 2 juta orang. Jadi selain korban materi yang begitu besar, Amerika Serikat juga mengorbankan 58.000 tentaranya dan mestinya kalau mau jujur Amerika Serikat juga mengorbankan Presiden Kennedy, karena sebanarnya terbunuhnya Kennedy terkait dengan kebijaksanaan tentang adanya rencana penarikan pasukan Amerika Serikat dari Vietnam. Keputusan Kennedy tersebut ternyata berbenturan dengan kepentingan para elit yang sejatinya menguasai Amerika Serikat, namun Kennedy tetap ngotot, sehingga terjadilah pembunuhan tersebut yang direkayasa seakan-akan pelakunya adalah Lee Harvey Oswald. Rahasia dibalik pembunuhan Presiden Kennedy tersebut sampai saat ini masih diselimuti kabut misteri yang tebal, namun skandal tersebut rencananya akan dibuka pada tahun 2038, namun dimajukan pada tahun 2029.
Jadi didalam perang Vietnam yang menelan korban demikian besar, baik dari segi materi maupun manusia, ternyata target yang ingin dicapai Amerikat Serikat hanya satu yaitu menggerakkan roda ekonomi Amerika Serikat.
Sebaliknya didalam peristiwa 11 September 2001, dengan mengorbankan Gedung Kembar WTC dan Pentagon dengan 5 Pesawat terbang dengan korban manusia kurang lebih 3.000 orang, target yang ingin dicapai Amerika Serikat adalah menghancurkan dan menguasai seluruh Negara Islam yang tidak tunduk dan patuh padanya dengan segala potensi alamnya.
Ada sebuah buku yang mungkin bisa menjawab terkait dengan pertanyaan, mengapa Amerika Serikat harus mengorbankan warganya sendiri ?
Buku tersebut ditulis oleh James Bamford, dengan judul : Body of Secrets : Anatomy of the Ultra-Secret National Security Agency.
Didalam buku tersebut terungkap jelas bahwa ternyata Amerika Serika pernah merencanakan pembunuhan terhadap warganya sendiri untuk memuluskan niat jahatnya menyerbu Kuba.
Buku ini membeberkan tentang dokumen rahasia yang dibuat pada masa Presiden Kenedy, ketika penurunan Pasukan Amerika di Teluk Babi mengalami kegagalan, dimana tujuan utama operasi ini adalah menjatuhkan Presiden Fidel Castro. Operasi ini telah menjadi noda hitam yang mempermalukan intelejen Amerika. Dewan Jendral Amerika telah membuat suatu rencana lain yang disebut “ Northwoods “ yang memuat rencana pembunuhan terhadap orang-orang Amerika Serikat yang berada di Kuba, untuk kemudian dilemparkan tuduhan pembunuhan ini kepada Kuba sehingga Amerika Serikat mempunyai alasan yang kuat untuk menyerbu Kuba. Dewan Jendral ini memandang bahwa militer akan lebih sukses melakukan operasi yang gagal diwujudkan oleh intelejen.
Jadi bukan hal yang mustahil bila operasi 11 September 2001 tersebut dilakukan oleh institusi yang ada di Amerika Serikat sendiri kemudian melemparkan tuduhan tersebut kepada kelompok Islam dengan tujuan membentuk opini publik Amerika yang dapat membakar emosi warga untuk menyeret dan mendorong pemerintah untuk berperang, serta opini Dunia agar mendapat dukungan dari para sekutunya sehingga penyerbuan ke target-target yang telah direncanakan khususnya terhadap Negara-negara Islam dianggap legal serta mendapat dukungan.dari sekutunya.
Bukti lain yang dapat dijadikan alasan bahwa yang melakukan aksi ini adalah Amerika Serikat sendiri mengambil inspirasi dari sebuah judul film “ Sword fish “ dimana film ini setelah terjadinya peristiwa 11 September 2001 tersebut di Amerika Serikat dan Negara sekutunya dialarang beredar. Larangan tersebut kemungkinan adanya perdebatan sengit diantara para Senator di Konggres Amerika, “ yaitu bahwa dalam film tersebut terdapat simbul kekuatan laten dibelakang layar dan agen rahasia yang mendapat mandat dari seorang Senator untuk melakukan beberapa tugas rahasia yang dilarang undang-undang “.
Senator tersebut dalam dialog film berkata : “ Ya ! kita akan menjatuhkan pesawat kita sendiri, kita akan menghancurkan gedung-gedung kita sendiri, lantas kita akan memampang wajah buruk terorisme didepan seluruh masyarakat dunia. Dengan begitu kita akan mendapat dukungan opini masyarakat untuk mengobarkan perang terhadap Negara-negara terroris “
Film tersebut sebenarnya juga beredar di Indonesia dengan bintang utamanya John Travolta, namun kalimat tersebut kelihatannya sudah di edit ( dihilangkan ).
B. Terjadinya Kudeta di Pemerintahan Amerika Serikat
Dalam peristiwa 11 September 2001 tersebut terlihat jelas kepanikan Presiden Bush yang bersebunyi dan melarikan diri dari wilayah Florida ke Lousiana, kemudian kembali kabur ke tempat lain diwilayah Nebraska di pedalaman Amerika. Ini menunjukkan bahwa krisis ini terlalu besar dari kemampuan Amerika Serikat untuk mengendalikan, menguasai, bahkan mengarahkan beberapa pesawat sipil, namun ada kekuatan yang mampu mengejar Presiden dimanapun dia berada, atau adanya kegagalan total Pressiden Bush dalam menguasai instrument kendali Amerika Serikat. Karena bila yang terjadi hanya pembajakan beberapa pesawat penumpang atau bahkan adanya serangan dari luar, maka Amerika akan dengan mudah mengendalikan dan menguasai dengan mengerahkan kekuatan militernya, tidakkah Amerika Serikat adalah Negara Super Power satu-satunya, bahkan Amerika Serikat jauh hari sejak perang dingin dengan Rusia di era tahun 70-80 juga sudah menyiapkan diri menghadapi perang Nuklir bila sewaktu-waktu terjadi.
Oleh karena yang memegang kendali kebijaksanaan di Amerika Serikat sejatinya adalah kelompok elit dan bukan Presiden, maka arti “ Kudeta “ disini yang lebih penting adalah bagaimana “ institusi X “ tersebut bisa menunjukkan dominasinya dalam memegang kendali Amerika Serikat dengan kekuatan dan kekuasaannya, sebagaimana halnya dalam peristiwa 11 September 2001, dimana pemerintah sama sekali tak berdaya menghadapi aksi tersebut, bahkan Presdiden Bush sendiri lari terbirit-birit menyelamatkan diri. Jadi kudeta disini tidak harus mengganti atau membunuh Presiden sebagaimana yang pernah dilakukan terhadap Presiden Kennedy, dan ini kelihatannya memang dihindari agar sejarah kelabu Amerika Serikat tidak terulang kembali, tapi dalam kudeta ini “ Institusi X “ yang melakukan Kudeta cukup menunjukkan bahwa dirinyalah yang sebenarnya memegang kendali Amerika Serikat.
Lantas pertanyaannya tentu, siapa sebenarnya “ institusi X “ tersebut ? untuk menjawab ini tentu sangatlah sulit, namun setidaknya ada beberapa kelompok yang patut di curigai.:
Kelompok Zionist Occupation Government ( ZOG )
Sebagaimana pernah disampaikan oleh Timothy Mc Veigh pelaku peledakan Oklahoma bahwa didalam pasukan Amerika Serikat sebenarnya terdapat 10.000 tentara yang memiliki pemikiran seperti yang mendorongnya untuk melaksanakan aksinya.
Surat Kabar Berliner Toyqubck, menulis laporan yang menegaskan bahwa beberapa indikasi menunjukkan bahwa perancang serangan tersebut adalah anggota kelompok-kelompok dan milisi bersenjata yang ada di Amerika dari kalangan ekstrim kanan, yang memiliki rasa nasionalisme menyimpang atau menganggap dirinya memiliki mandat dari Tuhan. Kabarnya Timothy Mc Veigh merupakan salah satu anggota dari kelompok oposisi pemerintah ZOG (Zionist Occupation Government) yang secara prinsipil menentang dominasi Yahudi atas pemerintahan Amerika Serikat.
Kelompok White Aria Ras ( Ras Aria Kulit Putih )
Dari hasil wawancara dengan Thomas Goudmomack seorang pakar ekstrim kanan Amerika, yang dimuat dalam surat kabar Der Speigel, menegaskan bahwa ia memiliki informasi-informasi bahwa pihak keamanan Amerika Serikat menguatkan dugaannya tentang tanggung jawab kelompok ekstrim kanan yang dikenal dengan militansi dan idiologi ekstrem yang mendorong dilakukannya serangan seperti itu, mereka juga mempunyai kemampuan strategis yang besar. Belum lagi akurasi serangan yang luar biasa dalam aksi ini melebihi kemampuan organisasi-organisasi biasa, suatu hal yang mengindikasikan bahwa mustahil serangan tersebut bisa terlaksana kecuali dengan dukungan sejumlah orang Amerika yang duduk dijabatan-jabatan strategis didalam institusi keamanan. Bukan saja melalui dukungan logistik yang besar yang memungkinkan pembajakan beberapa pesawat pada saat bersamaan, tetapi juga pengalaman teknologi tinggi dari dalam institusi-institusi Amerika sendiri. Selain itu tidak mungkin peswat-pesawat berlalu lalang dengan begitu mudahnya diatas Gedung Pentagon tanpa ada yang menyadari, Goudomack menambahkan bahwa ekstrim kanan yang menginfiltrasi pasukan dalam jumlah besar, memperoleh simpati tidak terbatas, sehingga memungkinkan mereka memperoleh dukungan logistik dalam jumlah besar. Ia juga mengang gap mustahil adanya kerjasama antara organisasi-organisasi ini dengan organisasi-organisasi Timur-tengah, bahwa organisasi Ras Aria Kulit Putih/White Aria Ras ( WAR ) artinya perang, yang dikenal sangat memusuhi ras Semit dengan slogan : “ musuh Israel adalah kawan “
Militer bekerjasama dengan Perusahaan raksasa
Seperti kita ketahui bahwa sejak tahun 1984 Amerika Serikat mulai mengembangkan system pengendalian pesawat dari jarak jauh ( JPLS ) dan uji coba ini telah berhasil dilakukan pada pertengahan tahun 1990 an dimana uji coba pertama menggunakan pesawat sipil sejenis Boeing tanpa penumpang dan kru pesawat. Pesawat ini tinggal landas dan mendarat menggunakan teknologi ini, didalam uji coba ini sekaligus dipakai untuk menguji apakah pesawat akan terbakar jika mendarat tanpa membuka roda, dan ternyata uji coba ini sukses. Dalam proyek ini Departemen Pertahanan Amerikat Serikat melakukan kerja sama dengan Sindikasi Perusahaan Raython, sebuah sindikasi yang terdiri dari puluhan perusahaan yang bergerak dalam bidang system roket dan pertahanan udara, system pengendalian gerakan di udara dan system Elektronik dan proyek ini telah menghabiskan dana sekitar 3,2 milyar dollar atau sekitar 35 trilyun rupiah. Operasi dengan system ini dilakukan melalui satelit buatan, dan jika sebuah pesawat telah menggunakan system ini ( baik pesawat sipil maupun militer ), maka operator system bisa membuka rumus-rumus dan kode-kode penerbangan dalam pesawat, sekalipun pilot tidak memberikan rumus-rumus ini, kemudian penguasaan dan pengendalian pesawat bisa dilakukan kearah yang dikehendaki, disamping itu ia bisa memadamkan seluruh alat komuni-kasi yang terdapat dalam pesawat.
Jadi kesimpulannya pesawat tersebut tidak dibajak melainkan dikendalikan dengan teknologi JPLS, sehingga upaya-upaya untuk mencari pembajak akan sia-sia. Oleh karena itu FBI sempat mengintrogasi Kepala Sindikasi Perusahaan ini yang bernama Daniel Birnham dan Pimpinan para Insinyur yang mengelola system tersebut yang bernama Bruce Solomon, namun hasilnya apa sampai sekarang tidak pernah dipublikasikan. Bila terori konspirasi ini benar, maka jelas tujuannya adalah untuk meyakinkan kelompok elit lain bahwa dialah sejatinya yang paling berkuasa mengendalikan Negara.
Lantas bagaimanakah kita menyikapi peristiwa tersebut ?
Percayakah kita bahwa dalang dari peristiwa tersebut adalah Usamah bin Ladin atau sebaliknya kita yakin bahwa Amerika Serikat sendirilah yang menjadi dalang sekaligus pelakunya, atau kita yakin bahwa yang membuat rencana tersebut adalah Allah.
Sebagai seorang muslim tentunya kita harus yakin bahwa tidak ada satupun peristiwa di Dunia ini bisa terjadi tanpa seijin atau diketahui Allah termasuk penghancuran Gedung Kembar WTC dan Gedung Pentagon, Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001, sebagaimana firman Nya dalam surat Al An-am ( VI )ayat 59, yang artinya : “ tidak sehelai daunpun yang gugur tanpa diketahuiNya dan tidak sebutir bijipun yang tersembunyi dalam gelap gulita dan tiada benda yang basah dan yang kering yang tidak tertulis dalam kitab lauhul-mahfuzh”.
Namun cukupkah kita hanya percaya bahwa peristiwa tersebut atas kehendak Allah tanpa ada upaya untuk mencegah perilaku Amerika Serikat beserta anteknya ( kafir ) yang telah menghancurkan Dunia Islam, dengan berbagai kekejaman, kebiadaban, kebrutalan serta kesadisan tanpa batas tersebut, tidakkah Nabi Muhammad saw pernah bersabda, yang artinya : “ bila engkau melihat kemungkaran, cegahlah dengan tanganmu, apabila tidak mampu cegahlah dengan mulutmu, apabila tidak bisa dengan mulutmu, berdo’alah kepada Tuhanmu dan inilah selemah-lemahnya iman “.
Penulis: R. Mintardjo Wardhani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar