JAKARTA – Ketua Serikat Pekerja BUMN Arief Poyouno menduga biaya pembangunan gedung baru DPR senilai Rp1,1 triliun sudah digelembungkan (mark up) hingga hampir Rp400 miliar. Seharusnya biayanya tidak semahal itu mengingat DPR tidak perlu membeli tanah, hanya biaya pendirian bangunan.
“Menurut dugaan kami temen-temen di BUMN, pembangunan gedung yang senilai 1,1 triliun itu tidak pantas dibangun DPR. Karena kan tidak beli tanah, ini kan hanya bangunan dan ada dugaan mark-up dan setoran kepada anggota DPR, pasti,” ujarnya, hari ini.
Berdasarkan perhitungan Arief biaya pembangunan gedung baru DPR seharusnya hanya berkisar Rp700 miliar. Dugaan mark-up kian menjadi-jadi mengingat sebelumnya juga sudah ada preseden hal yang sama dalam proyek renovasi rumah dinas anggota DPR di Kalibata.
“Dari sisi proposalnya, juga ada dugaan murk-up. Anggaran Rp1,1 triliun menurut teman-teman di BUMN bilang ada mark- up. Rp700 miliar itu rasionalnya menurut teman-teman di BUMN,” kata Arief tanpa menjelaskan siapa teman-teman yang dia maksud dan dari BUMN mana. WASPADA
Diposting oleh
PUTRA BETAWI
Published on Selasa, 05 April 2011
Duit Gedung DPR di-’mark up’ Rp 400 M
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar